x

X TKJ 3

Iklan

Pipiet Palestin Amurwani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Rabu, 24 November 2021 12:48 WIB

Whatsapp Solusi Pembelajaran Daring

Whatsapp memberikan solusi keterbatasan dalam pembelajaran daring. Jarak tak lagi menjadi penghalang terlaksananya proses belajar mengajar. Guru tetap dapat menyampaikan materi dan pesan moral atau nasihat-nasihat secara tatap maya melalui Whatsapp.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi Covid 19 belum juga mereda. Jember masih berada dalam kondisi level tiga. Ini berarti sendi-sendi kehidupan belum berjalan dengan normal. Masih terdapat pembatasan di banyak sektor. Demikian juga bidang pendidikan, belajar daring masih terus berlanjut.

Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring.  Namun, terdapat beberapa aplikasi yang populer di kalangan guru dan pelajar yakni edmodo, google classroom, google meet, zoom, dan whatsapp.

Saya Pipiet, salah satu guru di SMK Negeri 7 Jember. Sekolah saya berada di perbatasan kabupaten Jember dan Lumajang, tepatnya di desa Jatiroto Lor kecamatan Sumberbaru.  Seperti sekolah yang lain, sekolah saya juga melaksanakan pembelajaran secara daring. SMKN 7 Jember melaksanakan pembelajaran melalui Google Classroom. Secara terjadwal guru mengunggah materi dan mengajar melalui akun kelas masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, proses pembelajaran ini tidaklah semudah pembelajaran tatap muka. Tidak semua siswa saya mampu menggunakan Google classroom dengan baik. Sebagian masih bingung cara melihat tugas dan juga kesulitan mengumpulkannya. Tak jarang saya menerima pesan whatsapp di malam hari dari siswa, menanyakan cara mengumpulkan tugas di Google Classroom. Seperti yang dikatakan Rio siswa kelas XI TKRO (Teknik Kendaraan Ringan Otomotif),  “Saya tidak tahu di mana letak tugasnya di Google Classroom, Bu.”

Belajar melalui Google Classroom membutuhkan kesabaran lebih karena siswa tidak dapat merespon secara langsung. Mereka dapat merespon dengan mengetikkan respon mereka di kolom komentar. Ada rasa rindu menyapa mereka secara langsung. Saya berinisiatif menyapa mereka melalui grup Whatsapp. Kenapa whatsapp? Karena selain dapat mengirim pesan berupa tulisan, file, dan suara juga dapat melakukan panggilan video. Mengingat saat ini whatsapp dapat melakukan panggilan video lebih dari satu orang. Seperti dilansir KOMPAS TV, bahwa sejak Mei 2020, pengguna Whatsapp ternyata sudah bisa melakukan video call hingga 50 orang melalui whatsapp web.

Sebenarnya ada aplikasi yang dapat digunakan untuk tatap maya seperti zoom dan google meet. Akan tetapi, keberagaman tingkat ekonomi siswa yang tidak memungkinkan untuk melakukannya. Keterbatasan siswa dalam membeli paket data internet yang memadai menjadi salah satu alasan tidak digunakannya zoom atau google meet.  

Yang saya alami juga dialami sebagian besar guru di sekolah kejuruan ini. Seperti yang dikatakan  Dian, guru bahasa Inggris, mengaku, melihat respon peserta didik lebih cepat dengan menggunakan Whatsapp, membuat dirinya beralih dari Google Classroom ke Whatsapp. “Di Google Classroom respon anak-anak lama dan tidak semua peserta didik dapat mengaksesnya. Menggunakan Whatsapp, mereka lebih aktif dalam pembelajaran dan pengumpulan tugas. Jadi saya tetap mengunggah materi di Google Classroom, karena kesepakatan di sekolah menggunakan aplikasi Google classroom, kemudian saya menyapa anak-anak lewat Whatsapp group.” terangnya.

Whatsapp memberikan solusi keterbatasan dalam pembelajaran daring. Jarak tak lagi menjadi penghalang terlaksananya proses belajar mengajar. Guru tetap dapat menyampaikan materi dan pesan moral atau nasihat-nasihat secara tatap maya melalui Whatsapp.

 

 

Ikuti tulisan menarik Pipiet Palestin Amurwani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler