x

Smartphone

Iklan

Astria Prameswari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 November 2021

Rabu, 24 November 2021 19:06 WIB

Hus! Kata Siapa Tidak Boleh Pakai HP di Sekolah?

Artikel ini memberikan solusi terhadap problem penggunaan ponsel di sekolah. Ponsel harus disikapi secara bijaksana agar menajdi keputusan berimbang untuk siswa dan sekolah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hus! Kata Siapa Tidak Boleh Pakai HP di Sekolah?

Dilarang membawa dan menggunakan HP di sekolah! Aturan yang kerap didengar di area sekolah dan tampaknya menjadi polemik tersendiri di kalangan para siswa. Aturan tersebut telah dianggap sebagai kekangan terhadap akses informasi yang sebenarnya dapat bermanfaat sebagai sumber belajar.

Apa pasal? Ponsel sering distigmakan sebagai benda yang mudarat. Benda yang sering disalahgunakan oleh para siswa saat proses pembelajaran. Instruksi guru untuk mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber ternyata harus berubah menjadi kegiatan mengakses media sosial dan situs-situs lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Perilaku-perilaku yang memang membuat gerah para guru dan pihak sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, terdapat efek kurang menyenangkan untuk proses belajar siswa. Di era pesatnya arus perkembangan teknologi, larangan membawa ponsel saat belajar tampaknya sedikit berlebihan. Konsep Merdeka Belajar yang memberikan akses borderless secara positif kepada para pebelajar akan turun pamor jika ponsel masih dijadikan kambing hitam.

Selain itu, larangan tanpa ada proses diskusi untuk proses pemahaman kepada siswa akan menumbuhkan karakter buruk. Tanpa disadari bahwa larangan membawa ponsel akan membuat siswa akan sembunyi-sembunyi membuka layar ponselnya. Berbagai macam bentuk razia akan melahirkan bentuk perlawanan lainnya. Siswa tidak kehabisan akal. Para siswa akan membawa ponsel lebih dari satu dan bagi siswa tidak akan menjadi masalah besar segala bentuk punishment berbentuk penyitaan di area sekolah. Sungguh, problem ini bukan hanya di ranah kalah menang antara siswa dan sekolah.

Kesalahan pemakaian ponsel di sekolah bukan semata-mata salah ponsel itu sendiri. Benda mati akan memiliki makna sesuai arah penggunaannya. Ponsel dapat bermanfaat jika dimanfaatkan dengan baik. Begitupun sebaliknya. Inkonsistensi penegakan aturan dalam pemakaian ponsel yang baik masih begitu saja.

Larangan pemakaian ponsel di area sekolah akan membuat teori Itu-Itu Saja lahir. Siswa akan belajar dari buku itu saja. Para siswa akan kesulitan menemukan masalah nyata di sekitarnya jika proses belajar hanya berputar di dinding-dinding kelas. Para siswa juga hanya berkesempatan mendapatkan informasi belajar dari satu sumber yang disebut guru. Ya, itu-itu saja. Alangkah sayangnya!

Poin penting dalam masalah ini adalah karakter. Pihak sekolah terlupa bahwa pengendalian pemakaian ponsel yang bijak adalah pada karakter tanggung jawab,kejujuran, kedisplinan dalam diri masing-masing siswa. Pola pendidikan sebaiknya dapat mengubah fokus haluan kepada penanaman karakter bukan memperbanyak aturan-aturan kepada siswa. Kesadaran akan tanggung jawab dalam penggunaan ponsel perlu ditekankan dan dibiasakan di lingkungan sekolah. Tidak mudah memang.

Gurulah yang berperan menjadi penggerak utama dalam masalah penggunaan ponsel. Guru juga seharusnya menjadi pengendali terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berimbang dalam penggunaan teknologi di dalam ruang belajar. Para siswa sangat berhak mendapat akses untuk mendapatkan limpahan informasi dengan bimbingan para guru. Jadi, jika ditanya bolehkah membawa dan memakai ponsel di sekolah untuk belajar? Boleh.

Ikuti tulisan menarik Astria Prameswari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu