x

Iklan

BHP RIAU

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Rabu, 24 November 2021 19:59 WIB

Menghadirkan Teknologi di Ruang Kelas untuk Mencapai Merdeka Belajar

Menghadirkan teknologi dalam ruang kelas di masa pandemi adalah sebuah tuntutan yang harus dipenuhi agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tetap dilakukannya kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran yang harus berlangsung sangat membutuhkan teknologi meskipun dengan jarak dan ruang terpisah tetapi tetap bisa melaksanakan pembelajaran.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh : Guslaini, S.Si., M.Pd (Guru SMP Negeri 4 Gaung Anak Serka)

Penerapan teknologi dalam dunia pendidikan saat ini bukanlah menjadi hal yang baru bagi sekolah-sekolah yang sudah biasa menerapkan apalagi yang berada di pusat kota/kabupaten yang ditunjang dengan sarana prasana yang lengkap dan sangat menunjang ditambah lagi dengan adanya guru-guru yang tidak gaptek terhadap perkembangan teknologi yang berjalan dinamis. Namun bagaimana jika teknologi yang ingin diterapkan hadir di sekolah-sekolah yang jauh dari pusat perkotaan bahkan akses transportasi yang masih terbatas dan jaringan yang terkadang tidak bersahabat.

Prof. Dr. Nasution, M.A (1987 : 20) mengatakan bahwa teknologi pendidikan adalah media yang lahir dari perkembangan alat informasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Nasution bahwa dengan adanya teknologi yang hadir akan memberikan dampak positif terhadap kemudahan bagi setiap sekolah, guru, dan siswa dalam memanfaatkan pada kegiatan proses belajar mengajar sehingga waktu yang dibutuhkan lebih efisien dan akan mempercepat tujuan pendidikan nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih membuat dampak terbesar juga dialami oleh dunia pendidikan. Saat pandemi menyerang di semua lini termasuk aspek pendidikan teknologi menjadi salah satu jawaban yang mampu mengentaskan permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan, Kehadiran teknologi sangat memberikan kemudahan dan keefektifan dalam penyampaian materi meskipun harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tentunya penggunaan gadget menjadi sarat mutlak dalam pembelajaran yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) selama pembelajaran dilakukan secara PJJ. Pembelajaran secara mandiri selama masa daring menjadi pilihan dalam suatu proses pembelajaran. Adaftasi secara cepat dalam penggunaan teknologi tidak ada kekhawatiran saat anak melakukan kegiatan belajar mengajar karena saat ini anak-anak memang zamannya sehingga untuk beradaftasi secara cepat mereka pun dengan mudah dalam menggunakannnya.
 
Penggunaan teknologi dimasa pandemi menjadi sebuah pilihan dalam mencapai merdeka belajar yang sedang dikedepankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) karena teknologi menciptakan cakupan yang luas dalam proses belajar secara mandiri. Anak-anak diberikan kebebasan dan pilihan untuk mencari sumber informasi yang tepat dalam setiap pembelajaran. Merdeka belajar dimana sekolah, guru dan siswa  memiliki kebebasan dalam berinovasi dan bertindak untuk menentukan metode, media, ataupun rujukan yang tepat dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Merdeka belajar menuntut semua komponen bisa secara mandiri sehingga guru tidak lagi monoton dan menjadi sentral bagi siswa dalam kelas. Tetapi esensinya kemerdekaan dan kebebasan tetap ada pada guru untuk terlebih dahulu harus mengajarkan kepada siswa.

Kemandirian yang dibentuk dalam kegiatan belajar menjadikan siswa lebih dalam bisa berdiskusi dengan guru sehingga cara ini akan membentuk karakter siswa untuk lebih berani, mandiri, beradaftasi lebih mudah dalam bergaul, adanya peningkatan kompetensi diri, dan faktor perubahan pendukung lainnya. Harapan dengan merdeka belajar sangat tepat didukung teknologi dalam pendidikan yang akan mempermudah dalam memcapai tujuan pendidikan nasional yang dicanangkan pemerintah. Kondisi yang serba terbatas dan harus berjarak mengharuskan pembelajaran tetap berjalan dengan baik salah satu solusinya adalah pengguaan teknologi secara tepat di sekolah. Kehadiran teknologi dalam ruang kelas akan memberikan dukungan penuh upaya pemerintah dalam menjaga physical distancing dalam penerapan protokol kesehatan, Penerapan ini tertuang dalam SE No. 4 Tahun 2020 tentang kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19.

Pandemi yang memberikan dampak yang besar terhadap pendidikan menciptakan para peneliti dalam dunia pendidikan untuk bereksperimen menghadirkan teknologi pendidikan dengan berbagai macam cara dan model seperti penggunaan aplikasi yang bisa dengan mudah diakses dan digunakan di android, website yang memudahkan setiap sekolah, guru dan siswa mengakses kapan dan dimanapun tempatnya akan mudah. Kehadiran teknologi ini pun akhirny apemerintah berupaya dengan keras menciptakan terobosan yang bisa diakses dengan mudah oleh sekolah-sekolah, guru, dan siswa untuk terbangunnya sifat mandiri dalam pendidikan.

Kehadiran salah satu teknologi hebat yang menjadi pilihan adalah diberikannya akun belajar.id oleh kemendikbudristek kepada seluruh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa yang terdaftar di dapodik dan sekolahnya berada di bawah naungan kemendikbudristek. Pemberian akun belajar id secara gratis dan mampaat luar biasa ini menjadi pilihan dunia pendidikan untuk lebih maksimal menggunakannya. Kemendikbudristek menggandeng perusahaan google sebagai platform dalam pemanfaatannya di dalam kelas. Kehadiran teknologi inilah menjadi mimpiku untuk bisa juga menghadirkannya di dalam ruang kelas meskipun sekolah kami berada di desa yang jauh dari kata hebat,  mewah, atau fasilitas pendukung lainnya, tentu sangat jauh dari banyangan. Awalnya sempat pesimis dengan kondisi yang serba minim, tetapi sebuah tekad yang kuat menjadikanku harus melakukannya tanpa menunda lagi dan lagi.

Harapanku sangat sederhana menghadirkan teknologi dalam ruang kelas dalam upaya menerapkan merdeka belajar di masa pandemi ini agar anak-anak bisa beradaftasi dengan cepat sesuai tuntutan zamannya. Apalagi suatu saat mereka akan menginjakkan kaki di tingkat atas tentu teknologi bukanlah hal yang asing bagi siswa lain yang berada di kota ataupun sekolah yang sudah menerapkannya. Keinginan inilah yang memicu untuk membimbing mereka dari nol sampai mereka mampu. 

Banyak tantangan dan kendala saat ingin menerapkan dan menghadirkan teknologi dalam ruang kelas sebagai upaya menciptakan merdeka belajar di sekolah. Berikut ini beberapa kendala yang dihadapi saat menghadirkan teknologi di ruang kelas :

1. Siswa yang tidak memiliki gadget ataupun paket 
Tidak ada kewajiban seorang siswa menuntut kepada orangtuanya untuk membeli hp apalagi memaksa. Kesuksesan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. Ketika tidak memiliki hp, maka seorang siswa harus berupaya bagaimana bisa belajar dengan cara kerjasama di dalam grup. Caranya adalah dengan mendatangi siswa yang memiliki hp, belajar dengan yang mengerti sehingga tidak ada alasan untuk tidak belajar. Masalah paket siswa bisa bergantian. Jika satu kelompok bisa iuran sama-sama secara bergantian. Setiap soal dan materi juga akan dibahas di dalam kelas baik secara virtual maupun offline.
"Tidak ada kata terlambat untuk memulai"
Memang saya akui baru tahun ini saya menerapkan secara real penggunaan teknologi menggunakan platform google. Proses demi proses dilakukan. Saya menggunakan proyektor, laptop, tablet, dan hp. Semua saya koneksikan di dalam kelas dengan tujuan anak-anak bisa melihat tampilan yang sama yang mereka miliki sehingga tidak membingungkan. Cara ini juga saya ingin menunjukkan bahwa semua perangkat bisa dihubungkan ke proyektor sehingga terbiasa dengan adaftasi teknologi.

2. Dukungan yang minim dari sekolah
Dalam penerapan teori dan metode apapun dibutuhkan hal yang kuat dari sekolah untuk bisa mencapai tujuan pendidikan dengan baik. Sekolah menjadi sentral bagi bermuaranya semangat yang saling terhubung dari satu guru ke guru lainnya sehingga kompetensi yang diharapkan bisa tercapai. 

3. Penguasaan teknologi yang rendah
Penguasaan teknologi adalah hal yang utama dilakukan ketika ingin menghadirkan teknologi di dalam ruang kelas. Hal inilah yang akhirnya saya lakukan ketika minimnya penguasaan teknologi oleh pendidik. Sebagai Google Certified Trainer (GCT) upaya yang saya lakukan adalah memberikan pelatihan yang tepat dengan kebutuhan sekolah khususnya pendidik dalam penerapannya di kegiatan belajar mengajar. Fitur yang dihadirkan oleh Flatform Google sangat beragam dan sangat mudah diakses dan digunakan dengan baik. 

4. Jaringan yang tidak menentu
Hal yang sering menjadi kendala adalah akses jaringan yang terkadang tidak bersahabat ketika ingin menerapkan teknologi di dalam kelas. Jaringan menjadi faktor penunjang tentunya tidak ada pilihan lainnya ketika ingin menerapkan pembelajaran secara online ataupun daring. Beruntungnya akun belajar id yang disediakan oleh pemerintah sangat membantu bagi setiap sekolah.
 
Merdeka belajar tidak hanya teori tetapi aplikasi dari teori tersebut yang menjadi tujuan utama. Teori sangat penting, tetapi praktek juga lebih sangat penting agar penerapan dari ilmu teori bisa teraflikasikan. Mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan menjadi sesuatu lebih kongkret dan nyata. Sehingga siswa bisa merasakan bagaimana proses yang dilakukan hingga hasil yang dicapai bisa diukur tingkat keberhasilannya. Jadi teknologi tidak sekadar teori saja tetapi real dengan adanya praktek. Salah satunya adalah mengaplikasikan penggunaan akun belajar.id akan membantu bagi siswa dalam proses belajar.

Di bawah ini adalah langkah-langkah yang saya lakukan dalam penerapan untuk menghadirkan teknologi di dalam ruang kelas :

1. Aktivasi akun belajar id
Untuk memanfaatkan akun belajar id langkah awal adalah aktivasi akun dengan mengganti password. Password awalnya tertulis dengan kombinasi simbol, angka, dan huruf bisa diganti dengan sesuai keinginan yang tentunya juga berupa kombinasi huruf, angka, dan simbol agar bisa lebih aman. Kemudian dilakukan singkronisasi menggunakan gadget agar lebih mudah penerapannya.

2. Install Google Classroom (GC)
Google Classroom salah ruang maya yang disediakan oleh google dalam menghadirkan ruang yang bisa digunakan sekolah ketika ingin menghadirkan siswa di dalam ruang yang sama. Keunggulan akun belajar id di GC adalah adanya fasilitas add untuk wali murid bisa melakukan pemantauan terhadap progres anak.

3. Adaftasi dengan fitur di GC
Sebelum menerapkan GC sebagai raung kelas maya, maka setiap siswa terlebih dahulu menginstall apk yang ada di playstore kemudian barulah bisa dimanfaatkan. Ada beberapa fitur yang tampil di GC seperti gabung kelas, membuat kelas. Kemudian ketika sudah bergabung ada fitur pendudkung yatu forum, tugas kelas, dan anggota.

4. Google Form 
Menjadi media yang tepat dalam melakukan survey termasuk pembuatan soal secara online baik soal latihan, ujian tengah semester, maupun ujian semester. Penggunaan GForm sangat memudahkan guru dalam evaluasi karena akan lebih mudah menyingkat waktu dan analisa terkait ujian yang sudah dilakukan siswa. GForm ini pun terintegrasi dengan GSheet yang menjadi rekap hasil akhir pengerjaan siswa.  Dalam pembuatan soal dengan menggunakan GForm bisa membuat berbagai jenis soal apalagi yang mengacu pada AKM seperti bentuk soal pilihan ganda, centang, isian singkat, atau lainnya. Tujuannya siswa bisa beradaftasi dengan jenis soal yang nantinya untuk pembiasaan soal assesmen nasional.

5. Google Meet
Penggunaan Google Meet dan Jamboard sebagai papan tulis virtual untuk mengajak mereka bisa terlibat secara aktif dalam satu papan virtual. Penggunaan beberapa fitur seperti pena, penghapus, stick notes, dan lainnya. Menggabungkna mereka tidak hanya sebatas mengakses saja/melihat saja tetapi mereka juga sebagai editor agar bisa berkolaborasi terkait dengan topik yang diberikan.
 
Hal di atas adalah bagian-bagian dalam penerapan yang dilakukan dalam ruang kelas. Kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan Google Meet memberikan kemudahan dalam berdiskusi dan berkomunikasi dengan siswa meskipun dibatasi ruang dan jarak tetapi tetap mampu bisa melaksanakan pembelajaran secara online di kelas maya. Untuk materi yang disajikan saya lebih memanfaatkan GC sebagai ruang kelas maya untuk siswa bisa mendowload secara langsung dan bisa membaca secara offline.

Berdasarkan pengalaman di lapangan kemampuan anak beradaftasi memang tidak saya ragukan lagi ketika penerapan teknologi saya hadirkan pada ruang kelas sederhana. Anak-anak dengan kelincahan jarinya memainkan gawainya pun semakin terbiasa. Hanya saja kontrol penggunaan gawai di sekolah harus benar dalam pengawasan, karena ada beberapa anak menghabiskan quotanya bermain game online. Penggunaan teknologi yang dihadirkan di dalam kelas menjadi jawaban bagaimana pembelajaran tetap bisa dilangsungkan meskipun harus jarak jauh. Pemanfaatan teknologi menjadi jawaban bagi setiap sekolah untuk terus melanjutkan pembelajaran di masa pandemi dan mampu melaksanakan pembelajaran yang bebas merdeka. Disinilah penggunaan teknologi yang dilakukan memberikan kebebasan kepada setiap guru dan siswa dalam mempraktekkan media apa yang tepat untuk penerapan teknologi pada materi yang diajarkan. Setiap siswa memiliki kebebasan juga dalam mencari sumber infrmasi baik melalui buku, melalui apa yang disampaikan oleh guru, bahkan bisa mencari sumber informasi dari teknologi seperti pencarian google.
 
 
Daftar Pustaka :

Nasution.1987. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.
https://belajar.id/
https://www.tanotofoundation.org/id/blog/dampak-teknologi-pendidikan-pada-belajar-mandiri-saat-pandemi-covid-19/
 

 

Ikuti tulisan menarik BHP RIAU lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

24 menit lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB