x

Iklan

Diana Yusuf, S.Kom

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 November 2021

Kamis, 25 November 2021 11:56 WIB

Pulihkan Merdeka Belajarku dengan Cerdas Cermat (Aplikasi Game Membuatku Lupa Belajar dan Malas Sekolah)

Cerdas cermat merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan dan mengembangkan bakat dan kepercayaan diri peserta didik. Akan tetapi pada era digitalsasi saat ini, banyak peserta didik lupa belajar karena pengaruh aplikasi game.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

        

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di zaman digitalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat terutama di bidang pendidikan. akan tetapi dampak negatif bagi peserta didik kita sangat signifikan. 

Dampak yang paling nyata adalah banyaknya peserta didik menjadi malas ke sekolah dan lupa pelajaran karena dampak aplikasi game. Hal ini pasti terjadi di lingkungan kita dan kita tidak pungkiri itu. Saya sebagai tenaga pendidik merasa sangat sedih dan miris sekali ketika setiap saya berangkat ke sekolah, saya hampir setiap hari melihat peserta didik entah dari sekolah mana dari daerah mana mereka pakai baju seragam sekolah dan nonkrong di warung -warung warga yang menyediakan voucer wifi, dan mirisnya mereka membawa handphone dan hanya bermain game. Astgafirullohallazim... saya terkadang menasehati mereka, Hai anak-anak kalian sekolah dimana? Kok sekolahnya ke warung main game lagi, kasihan orang tua kalian sudah biayai sekolah tapi kalian seperti ini! dan mereka hanya menjawab yaa.. bu gak ada guru kadang ada yang hanya terdiam saja. 

Sepenggal cerita yang saya alami diatas pasti juga pernah bapak ibu guru alami. Lalu apa yang harus kita lakukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi? menurut saya yang harus kita lakukan adalah memberikan perhatian lebih kepada peserta didik kita dalam hal peningkatan pembelajaran berbasis cerdas cermat yang selama ini hampir punah. peran orang tuapun menjadi faktor utama dimana kita sebagai lembaga sekolah harus mengadakan pertemuan dan memberikan masukan kepada orang tua agar melarang anaknya membawa handpone ketika ke sekolah. 

Kembali lagi metode pembelajaran cerdas cermat sangat bermanfaat, apabila kita realisasikan di setiap KBM dan tidak harus setiap ada lomba perayaan atau lomba Nasional baru diadakan cerdas cermat. Dan peranan guru mata pelajaran sangat penting dimana metode cerdas cermat ini bisa dilaksanakan setiap materi per bab selesai dilaksanakan, dimana guru mata pelajaran melibatkan semua siswa tanpa terkecuali. 

Terkait dengan kesiapan mental siswa guru harus memberikan motivasi dan semangat bahwa semua siswa mampu dan bisa ikut cerdas cermat. Guru bisa mengarahkan agar siswa bisa belajar menggunakan handphone dirumah untuk mencari referensi di internet tentang bagaimana cara menyiapkan mental mengikuti cerdas cermat. Jadi, siswa akan merasa sangat termotivasi terlebih bagi siswa yang mungkin merasa kurang cerdas dibanding teman temannya yang lain. 

Tugas-tugas harus lebih banyak diberikan ke siswa untuk dikerjakan di rumah sehingga waktu mereka di rumah digunakan untuk belajar melalui internet dan bisa mengurangi siswa bermain aplikasi game. 

Untuk menjaga agar kegiatan ini berjalan lancar dan siswa bisa merubah kebiasaan yang awalnya sibuk bermain game maka mereka akan sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru maka guru harus memberikan konsekuensi bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas.  Konsekuensi yang diberikan adalah yang bisa menyebabkan efek jera, bisa dengan memberikan Surat Peringatan  atau pemanggilan orang tua. 

Agar kegiatan cerdas cermat ini berjalan lancar maka tugas guru adalah selalu memotivasi siswa memberikan masukan dan keyakinan bahwa mereka semua adalah orang-orang cerdas, orang-orang pintar, jangan sampai siswa merasa terkotak-kotak atau merasa dibedakan antara yang cerdas dan kurang cerdas karena hal itulah yang bisa menyebabkan mental siswa kita lemah. 

Jadi,mari kita rubah Anak Bangsa kita menjadi generasi digital yang cerdas. kita berikan informasi tanpa henti tentang bahayanya kecanduan game aplikasi karena akan menyebabkan kerusakan otak mereka. kita bisa menggunakan referensi dari sumber apapun baik sumber kesehatan, sumber psikologis, dan pengetahuan Agama. 

Jika kita sebagai guru terus menerus berusaha maka yakinlah setiap usaha yang dilakukan secara terus-menerus InshAAllah akan membuahkan hasil. Jangan patah semangat mari rubah kebiasaan siswa kita yang sekarang ini banyak terkontaminasi oleh dampak negatif teknologi menjadi siswa yang cerdas memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

 

                    #BergerakDenganHati #DemiKemajuan.

 

Ikuti tulisan menarik Diana Yusuf, S.Kom lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler