x

Ilustrasi Kaum Milenial. Gerd Altmann dari Pixabay.com

Iklan

Fani akdiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Minggu, 28 November 2021 13:41 WIB

Kombinasi Estetika dan Belajar Sains

Seni dan sains, dua hal yang umumnya dipandang bertolak belakang. Muatan pelajaran seni menggunakan otak kanan, sedangkan sains melibatkan otak kiri. Meski demikian kedua muatan pelajaran tersebut dapat dilaksanaan bersama, dalam pembelajaran tematik di SD, seperti diterapkan di kelas 3 SDN Beji Ngawen, Gunungkidul. Utamanya dalam mempelajari kosa kata perkembang biakan tumbuhan. Kreatifitas siswa snagat beragam. Kepada mereka dikenalkan bahwa jawaban benar tidak harus selalu sama antara satu dengan yang lain.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Minyak dan air merupakan dua jenis cairan yang berbeda. Keduanya memiliki massa jenis yang berbeda sehingga menyebabkan kedua benda cair tersebut tidak dapat tercampur. Akan tetapi, walaupun berbeda, jika kita letakkan bersama dalam suatu wadah akan menampilkan fenomena yang menakjubkan untuk siswa. Minyak akan berada di atas air karena massa jenis minyak yang lebih kecil daripada massa jenis air.

Begitu pula dengan seni dan sains. Dua hal yang akan kita pandang sangat bertolak belakang. Muatan pelajaran seni atau SBDP mengangkat kreatifitas menggunakan otak kanan dalam pelaksanaannya. Sedangkan sains atau muatan IPA maupun terintegrasi dalam Bahasa Indonesia di kelas rendah di Sekolah Dasar, lebih condong melibatkan otak kiri karena berkaitan dengan hal yang pasti.

Akan tetapi, walaupun berbeda, tidak menghilangkan kemungkinan bahwa kedua muatan pelajaran tersebut dapat dilaksanaan bersama. Apalagi dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar, hal tersebut merupakan sebuah sarana unjuk kreatifitas siswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kombinasi sains dan seni dilaksanakan di kelas 3 SDN Beji Ngawen Gunungkidul dalam mempelajari kosa kata mengenai perkembang biakan tumbuhan. Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai dalam pembelajaran adalah mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan  perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. KD tersebut dimaksudkan untuk integrasi materi IPA dalam Bahasa Indonesia. Sehingga siswa tidak hanya dituntut untuk membaca tetapi juga memahami konsep sains di teks yang diberikan.

Akan tetapi, apabila siswa hanya diminta untuk membaca teks maka konsep sains dalam isi bacaan belum tentu ditangkap seluruh siswa. Gaya belajar siswa tentulah beragam di antaranya visual, auditori, maupun kinestetik. Maka, merancang pembelajaran yang bervariasi untuk mengakomodasi gaya belajar tersebut dapat dilakukan.

Pada pembelajaran ini siswa diminta unutk membaca teks perkembang biakan tumbuhan secara generatif di buku siswa. Dari teks tersebut siswa akan mendapatkan kosa kata biji, tunas, dan batang. Akan tetapi, akan lebih menyenangkan jika siswa mengenal tumbuhan-tumbuhan yang berkembang biak dengan biji, tunas, dan batang secara langsung. Belajar tidak hanya dari buku, bukan?

Kegiatan dikombinasikan dengan mencari daun dari berbagai tumbuhan yang akan dibuat kolase bunga. Daun-daun yang dikumpulkan didata dahulu jenis perkembang biakannya. Hal ini akan melatih siswa untuk mengolah data. Setelah ssiwa menentukan jenis perkembang biakannya, siswa akan membuat kolase dari daun-daun tersebut.

 

Dari kegiatan pembelajaran ini kita akan mendapatkan kreatifitas siswa yang beragam. Kita akan mulai mengenalkan siswa bahwa jawaban benar tidak harus selalu salama antara satu dengan yang lain. Siswa kita akan mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dan bervariasi. Belajar tidak harus di ruang kelas dan sumber belajar tidak harus buku.

Ikuti tulisan menarik Fani akdiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu