Setiap Negara memiliki cara yang berbeda agar siap mengikuti perkembangan zaman, berbagai Negara ini tentunya dituntut untuk menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi pada era revolusi industri 4.0 dalam abad 21 yang serba pesat kemajuannya. Mengambil langkah sesegera mungkin adalah pilihan awal yang tepat demi menyikapi iklim yang sedang berjalan ini. Tak terkecuali pada sektor pendidikan.
Mari kita lihat berdasarkan fakta yang sedang bergulir. Pada proses pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai fasilitas yang serba canggih kian digeluti. Keterampilan abad 21 juga turut mengakomodir kompleksitas sistem tersebut.
Sistem yang bersifat kompleks inilah yang harus diperhatikan dengan baik, salah dalam menerjemahkan, percaya atau tidak, maka akan berakibat pada turunnya daya saing anak yang sedang berdiri pada era globalisasi seperti sekarang.
Saya yakin, setiap pendidik di seluruh Nusantara pastinya memiliki alternatif tersendiri dalam mewujudkan merdeka belajar mereka. Mau bagaimanapun asal masih di dalam role mode yang telah ditetapkan, cara mereka dalam mewujudkan merdeka belajar sudah sepatutnya kita beri apresisasi terbaik, mengingat Indonesia yang memiliki sejuta keberagaman yang tidak bisa disamakan dalam menyampaikan cara, pendekatan, metode ataupun gaya mengajar pada tiap daerahnya. Saya yakin, langkah yang sedang dikerjakan pendidik kita merupakan pilihan yang tepat bagi satuan pendidikannya di setiap daerah.
Selanjutnya, bagaimana cara saya menyikapi era revolusi industri 4.0 pada abad 21 dalam mewujudkan merdeka belajar. keterampilan 4C adalah produk yang saya jalankan dalam mewujudkan hal tersebut.
Sekarang! mari kita cermati apa itu keterampilan 4C ?
Keterampilan 4C adalah keterampilan yang dapat dipergunakan untuk memenuhi tuntutan pada era revolusi industri 4.0 dan keterampilan di abad 21, dengan melibatkan kemampuan personal dan sosial peserta didik.
Keterampilan 4C sendiri mencakup: communication (komunikasi), collaborative (kolaborasi), critical thinking and problem solving (berfikir kritis dan pemecahan masalah), serta creativity (kreativitas)
Pada prosesnya nanti, guru harus melakukan communication (komunikasi) dengan baik terhadap siswa secara terus menerus dalam berbagai keadaan. Sering mengajak siswa berkomunikasi, dapat memberikan dampak yang positif untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak. Dikarenakan, hal ini akan menstimulusi otak anak untuk mencontoh penggunaan kalimat yang baik. Selain itu, keterampilan abad 21 anak juga dilatih untuk menjelaskan dan bertukar informasi dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung.
Ajari mereka agar dapat menyampaikan informasi yang benar melalui komunikasi bahasa yang baik, sehingga dapat dipahami oleh temannya.
Nah, pada bagian collaborative (kolaborasi). Bimbing anak agar dapat melakukan aktivitas bekerja sama dengan beberapa orang dalam satu kelompok diskusi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Aktivitas ini penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran agar anak mampu dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja di masa mendatang. Mengingat anak akan dilatih dan terlatih untuk mengembangkan solusi terbaik yang bisa diterima oleh semua orang dalam kelompoknya.
Kita lanjut pada tahap critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah). Fasilitasi dan dampingi anak dalam sebuah diskusi untuk melatih kemampuan berpikir kritisnya, lalu arahkan mereka agar dapat menyelesaikan masalah. Pola pikir kritis ini dapat melatih anak untuk mencari kebenaran dari setiap informasi. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari akses informasi tak terbatas di abad ke-21.
Sekarang kita masuk pada bagian creativity (kreativitas), yang harus kita garis bawahi sebelum melaksanakan aktivitas pada tahap kreativitas ini adalah, keterampilan berpikir kreatif tidak selalu identik dengan anak yang pintar menggambar ataupun merangkai kata-kata. Karena kreativitas juga dapat dimaknai sebagai kemampuan berpikir outside the box tanpa dibatasi aturan yang cenderung mengikat, maka dari itu ajarkan anak pada sesuatu yang sifatnya lebih luas.
Anak-anak yang mampu berpikir kreatif dan memiliki kreativitas yang tinggi, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sisi atau perspektif. Hasilnya, mereka akan berpikiran lebih terbuka dalam menyelesaikan masalah.
Inilah pentingnya menerapkan keterampilan abad 21 pada proses pembelajaran di era revolusi industri 4.0 abad 21. Keterampilan abad 21 dapat menumbuhkan dan meningkatkan kerjasama suatu kelompok dalam menyelesaikan masalah tertentu. Meningkatkan rasa toleransinya terhadap perbedaan pendapat teman, berusaha berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan permasalahan dengan mengaitkan sesuatu melalui perspektif yang lebih luas.
Ikuti tulisan menarik Bayu Andika, S.Pd., Gr lainnya di sini.
