x

Iklan

Fianti Sari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2021

Minggu, 28 November 2021 16:43 WIB

Merdeka Belajar, Potensi Murid Berkibar

Merdeka belajar, potensi murid berkibar merupakan motto dari lembaga TK PGRI 2 Wagir dalam menerapkan merdeka belajar. Merdeka belajar dimulai dengan berorientasi penuh pada kebutuhan belajar murid. Merdeka belajar yang dilaksanakan di TK PGRI 2 Wagir, diawali dengan analisis dan pemetaan kebutuhan belajar murid. Terdapat tiga poin dalam pemetaan kebutuhan belajar murid, yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil atau gaya belajar murid.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

MERDEKA BELAJAR, POTENSI MURID BERKIBAR

 

Pendidikan merupakan modal utama untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Untuk menuju kualitas yang baik, diperlukan sebuah langkah perubahan. Sosok guru menjadi pihak penting dalam menjadi prakarsa perubahan tersebut. Salah satu langkah yang dapat diterapkan adalah melalui merdeka belajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merdeka belajar dimulai dengan berorientasi penuh pada kebutuhan belajar murid. Merdeka belajar yang dilaksanakan di TK PGRI 2 Wagir, diawali dengan analisis dan pemetaan kebutuhan belajar murid. Terdapat tiga poin dalam pemetaan kebutuhan belajar murid, yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil atau gaya belajar murid.

Pertama adalah kesiapan belajar murid, seorang guru dituntut mampu mengidentifikasi tingkat kemampuan dari setiap individu murid. Tidak perlu ada yang dipaksakan, karena pada dasarnya murid kita mempunyai kecerdasan yang beragam dan tentunya berbeda antara satu dengan yang lain. Guru akan memberikan scaffolding  dengan memberikan media konkrit serta media lainnya.

Minat belajar  menjadi  poin kedua dalam pemetaan kebutuhan belajar murid. Guru perlu memahami bahwa anak belajar dengan bakat dan minat yang dimiliki masing-masing. Guru berperan untuk menggali potensi-potensi murid dengan analisis menggunakan data minat murid. Jika hal ini diterapkan, tentulah murid akan menemukan “roh” dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga yang tercipta adalah pembelajaran yang bermakna, bahagia dan menyenangkan.

Poin ketiga adalah memetakan  kebutuhan belajar murid berdasarkan gaya belajar. Ada murid dengan gaya belajar visual, auditori maupun kinestetik. Murid dengan gaya belajar visual dapat  diberikan stimulus dengan kartu huruf,  gambar huruf, atau alat bantu visual lainnya.  Murid dengan gaya belajar auditori  dapat diberikan stimulus dengan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengakses sumber  belajar yang dapat didengarkan murid  secara lisan. Murid dengan gaya belajar kinestetis dapat diberikan stimulus dengan membuat beberapa sudut belajar dan menyediakan bahan belajar di setiap sudut untuk memberikan kesempatan murid  bergerak saat mengakses informasi.

Setelah melakukan pemetaan kebutuhan belajar, guru merancang kegiatan pembelajaran dengan melibatkan peran murid. Dengan memberikan kesempatan pada murid untuk mengungkapkan ide dan gagasannya terkait dengan perencanaan dan bahan belajar atau bermain yang akan digunakan. Murid tidak lagi menjadi objek dalam kegiatan pembelajaran, namun berperan menjadi subjek pembelajaran. peran guru adalah menfasilitasi agar murid berkembang sesuai potensi dan kebutuhannya.

Setting lingkungan belajar yang positif  dan menyenangkan juga perlu diperhatikan. Lembaga TK PGRI 2 Wagir, membuat alternative setting lingkungan tempat belajar dengan bermacam-macam pilihan. Murid tidak lagi duduk di dalam kelas untuk menyimak dan mendengarkan ceramah guru. Mereka diberikan kebebasan untuk belajar dimanapun dan dengan siapapun. Hal ini tentunya dapat menumbuhkan keterampilan berkomunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan kreatif.

Dampak positif dari penerapan merdeka belajar di TK PGRI 2 Wagir adalah potensi murid tergali dengan sangat baik. Murid mempunyai inisiatif untuk bereksplorasi dan aktif  mencari tahu hal-hal baru disekitarnya. Kegiatan pembelajaran semakin bermakna, karena murid menghubungkan pengalaman-pengalaman dengan pengetahuan baru yang diselidikinya. Keterampilan abad 21 pun berkembang dengan merdeka belajar ini. Tidak salah lagi, dengan merdeka belajar potensi murid berkibar.

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Fianti Sari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler