x

Gebyar Literasi Virtual

Iklan

Muhammad Rofiul Alim

indonesiana.id
Bergabung Sejak: 28 November 2021

Senin, 29 November 2021 10:22 WIB

Pembelajaran Multiliterasi Masa Pandemi

Multiliterasi diharapkan mendorong terjadinya transformasi belajar pembelajaran yang sistematis, praktis dan menghadirkan literasi baru sesuai kompetensi abad 21.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi seakan melunturkan tinta mimpi yang tersusun dalam bait-bait dengan rapi. Semua aktivitas sempat berhenti dan timbul pertanyaan dalam hati diiringi jawaban yang tak pasti. Langkah kaki menuju sekolah di pagi hari, hilang begitu saja seperti dalam mimpi. Sang surya terbiasa menyinari suasana canda tawa seperti bersembunyi begitu saja. Keadaan membuat seakan terpenjara dalam diri, suasana ramai termakan perasaan sunyi sepintas layaknya kota mati.

"Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas" -Muhammad Hatta. Pesan bapak pendiri bangsa sekaligus wakil presiden pertama Indonesia seperti tetesan air kehidupan untuk pohon kecil sempat layu. Pendidikan mampu melahirkan kebaikan harus dijaga dengan baik sehingga perlu diperjuangkan secara baik untuk menumbuhkan kebijaksanaan. Pendidikan jangan sampai mati hanya karena pandemi, mulai bergerak dengan hati untuk pulihkan pendidikan. Digitalisasi belum begitu digandrungi sebelum pandemi, namun terasa membantu untuk melewati hari-hari dengan berbagai inovasi. Pembelajaran berbasis teknologi informasi menjadi salah satu pilihan untuk tetap memposisikan pendidikan pada jalur eksistensi. Berbagai inovasi terlahir sebagai solusi dengan menawarkan keunggulan-keunggulan tersendiri. Konsep multiliterasi menghadirkan proses belajar pembelajaran untuk mewadahi semua potensi. Pembelajaran yang well-being di masa pandemi diharapkan tidak membuat siswa lari dan merasa ngeri sampai terbawa mimpi. Menghadirkan rasa nyaman dan menyenangkan masa pandemi sangatlah penting peranannya dengan tujuan menghindari terjadinya burnout pada siswa. Burnout sendiri merupakan keadaan dimana seorang stres berat sehingga kehilangan semangat, tidak lagi fokus, bahkan kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Pendidikan harus mampu menghadirkan berbagai inovasi yang relevan dengan kompetensi abad 21 yang sangat cepat periode perubahannya. Pembelajaran multiliterasi dinilai mampu memberi bekal kepada siswa terhadap perubahan-perubahan yang sangat cepat bahkan hal yang tidak diprediksi. Pembelajaran multiliterasi yang terdiri dari multi strategi, multi metode, multi pendekatan, multimedia pembelajaran, dan multi sumber belajar diharapkan menghadirkan makna merdeka belajar pada diri siswa. Multiliterasi diharapkan mendorong terjadinya transformasi belajar pembelajaran yang sistematis, praktis dan menghadirkan literasi baru sesuai kompetensi abad 21 (conceptual understanding, critical thinking, creative thinking, and collaboration and communication). Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagian dari karakteristik revolusi itu sendiri. Multiliterasi dengan digitalisasi mencoba menjawab problematika dan keterbatasan ruang dan waktu dalam belajar pembelajaran terutama masa pandemi. Hakikatnya proses belajar pembelajaran tidak dapat dibatasi atau membatasi manusia dalam mempertanyakan dan mencari jawaban atas pertanyaannya. "Jadikan setiap orang sebagai guru dan jadikan rumah sebagai sekolah" -Ki Hadjar Dewantara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembelajaran multiliterasi juga memperhatikan aspek intelegensi siswa, gaya belajar, konteks, budaya dan teknologi. Pengembangan media pembelajaran multiliterasi perlu memperhatikan aspek audio, visual, audio visual, seni, dan teknologi dengan harapan menumbuhkan pembelajaran yang creativity and innovation, critical thinking and problem solving, and communication and collaboration yang mencangkup multi kompetensi. Selain penggunaan media perlu dilakukan penelitian dan pengembangan oleh guru sebagai upaya guru memberi inovasi di masa pandemi sesuai permasalahan dan potensi. Berikut penggunaan dan pengembangan media pembelajaran multiliterasi pada saat pandemi (pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap muka terbatas).

E-LEARNING MAKOBA. Aplikasi pembelajaran jarak jauh madrasah berbasis website. Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran jarak jauh dari proses belajar pembelajaran, kelas online, materi, video conference, penugasan, penilaian dan kegiatan terkait pembelajaran.

CHANNEL YOUTUBE (youtube.com/12muhammadalim). Penggunaan platform video sebagai media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa. Pemanfaatan youtube salah satunya untuk memperkenalkan computational thinking (CT) kepada siswa. Berfikir secara komputasi mengajak siswa memahami konsep secara dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan penulisan algoritma.

DISTORY. Digital History Dictionary merupakan produk pengembangan sumber belajar berbentuk kamus digital sejarah dengan bahasa pemograman basic 6. Tujuan utama dari aplikasi ini membantu siswa mencari arti dari istilah-istilah dalam sejarah. Database dapat dikembangkan oleh guru karena menggunakan file notepad. Aplikasi ini dijalankan dengan operating system windows.

HISTORIA 3BOOK. Aplikasi e-book berbasis android berisikan rangkuman materi sejarah Indonesia. Tujuan utama dari aplikasi ini adalah pemanfaatan smartphone untuk belajar masa pandemi sehingga tidak hanya bermain games online. Aplikasi historia 3book dikembangkan dari e-book yang dirubah format file ke html5 dan format file apk untuk penggunaan di operating system android.

CIS-MAKOBA. Aplikasi monitoring aktivitas dan ibadah siswa secara mandiri. Aplikasi ini dikembangkan dengan script bersifat open source. Tujuan utama menumbuhkan kesadaran siswa untuk mengatur waktu dengan baik antara ibadah, belajar dan aktivitas lain.

BLOG PEMBELAJARAN. Blog pembelajaran dikembangkan sebagai media pembelajaran online berisikan materi, latihan soal dan informasi terkait mata pelajaran sejarah yang dapat dibaca kembali oleh siswa.

Selain menggunakan dan mengembangkan media pelajaran berbasis IT dengan konsep multiliterasi. Selama pandemi menghasilkan karya literasi dengan kolaborasi guru-guru sejarah MAN Kota Batu. Buku dengan judul Pangeran Rojoyo dan Tokoh Islamisasi Kota Batu merupakan hasil penelitian dengan metode sejarah lisan guru dan siswa sebelum pandemi. Sedangkan buku lainnya dengan judul Komik dan Komik Sejarah: Cinta dan Sayembara Kisah Cinta Damarwulan merupakan karya siswa sebagai komikus dan guru sebagai penyusun cerita. Komik sejarah bertujuan sebagai wadah potensi siswa yang memiliki potensi menggambar dan menyediakan media pembelajaran sejarah dengan konsep komik.

Merdeka belajar bukan sekedar membebaskan siswa untuk melakukan apa saja. Merdeka belajar haruslah memberikan tempat potensi setiap siswa dan menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban mereka dalam berbangsa dan bernegara sebagai wujud pendidikan karakter yang menjunjung nilai-nilai luhur.

Teknologi tidak akan pernah menggantikan peran guru! Kasih sayang, nasehat, doa dan didikan karakter guru yang tulus tidak bisa ditemukan dalam teknologi. Namun demi kemajuan guru harus mengambil peran. Mulai bergerak dengan hati untuk mengawal siswa bersaing secara global menuju Indonesia Emas 2045.

#BergerakDenganHati #DemiKemajuan

Ikuti tulisan menarik Muhammad Rofiul Alim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler