x

Jebakan Utang China

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 30 November 2021 23:02 WIB

Indonesia akan Ikuti Negara yang Terjabak Utang China?

Atas fakta bahwa ada negara yang sudah terjebak utang China, dan harus tunduk kepada China, seperti peringatan Mahatir, rakyat Indonesia pun kini hanya bisa pasrah dan menunggu. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan Indonesia akibat jebakan utang atau kerjasama terselubung dengan China yang justru banyak ditutupi oleh pejabat Indonesia yang seharusnya amanah kepada rakyat?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Akankah Republik Indonesia (RI) akan menjadi negara milik China selanjutnya, karena hutang ke China?

Berbagai pihak, netizen, warganet, rakyat Indonesia, hingga media massa nasional pun sudah membicarakan dan mengulik hal ini. Terlebih, sepanjang pandemi corona saja, persoalan terkait dengan China sudah hilir mudik menjadi pembahasan nasional, tetapi para pejabat di negeri ini justru seolah banyak yang bungkam dan menutupi.

Jebakan utang China

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, beberapa media malah sudah menulis tentang Uganda hingga Malaysia bisa jadi pelajaran RI hindari jebakan utang China.

Terbaru, seperti di lansir oleh beberapa media nasional, Uganda, Negara di Afrika Timur dikabarkan gagal bayar utang ke China, sehingga menyerahkan infrastrukturnya yaitu Bandara Internasional Entebbe.

Sebelum Uganda, jerat utang China terlebih dulu sudah menimpa Sri Langka yang harus rela merelakan pelabuhan dan bandara miliknya dikelola oleh China karena China yang membiayai proyek pelabuhan Hambantota melalui utang sebesar US$ 1,5 miliar pada tahun 2010. Mirisnya lagi, pada 2017, Sri Lanka tidak mampu membayar utang, sehingga, menandatangani kontrak untuk melayani perusahaan milik China selama 99 tahun. Luar biasa. Sampai anak cucu?

Berikutnya, ada Zimbabwe yang utang ke China pada 1998 untuk mengirim pasukan dan membeli peralatan dari China demi membantu Presiden Laurent Kabali melawan pemberontak Uganda dan Rwanda dengan utang mencapai US$ 4 juta atau Rp 54,8 triliun (kurs Rp 13.700). Zimbabwe pun tidak bisa membayar utang dan akhirnya harus mengikuti keinginan China dengan mengganti mata uangnya menjadi yuan sebagai imbalan penghapusan utang. Hal itu berlaku sejak 1 Januari 2016 setelah tidak mampu membayar utang jatuh tempo pada akhir Desember 2015. Jadi, Zimbabwe, sudah China? Dan, Zimbabwe ternyata menyusul Angola.yang juga mata uangnya jadi yuan karena gagal bayar hutang.

Negara selanjutnya ada Nigeria yang gagal dan bangkrut karena model pembiayaan melalui utang yang disertai perjanjian merugikan negara penerima pinjaman dalam jangka panjang dengan mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria.= Hal ini tentu mirip dengan apa yang selama ini didengungkan oleh para pejabat Indonesia, bahwa apa yang disebut sebagai bantuan dan kerjasama dengan China, sejatinya hanyalah jebakan saja.

Bahkan, jebakan terbaru yang banyak disoroti oleh berbagai pihak di Indonesia semisal menyoal proyek kereta cepat. Tapi pejabat yang kini seharusnya amanah, justru selalu mengelak. Anak buah pejabat juga terus membela tuannya.

Peringatan Mahatir

Jebakan utang China, juga menjerat Malaysia. Uniknya, Meski China kaya dan memberi utang ke negara lain, di China sendiri, kabarnya rakyat mereka sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Karenanya, dengan cara menguasai ekonomi negara lain, maka ada nilai tawar China bisa menyalurkan rakyatnya bekerja di negara-negara penerima hutang seperti Malaysia dan juga Indonesia.

Di Malaysia, diketahui banyak pekerja China yang datang ke Negeri Jiran itu. Sebab, Malaysia diketahui memiliki utang besar kepada China. Di media massa, Mahathir bin Mohamad, mantan PM Malaysia pernah memberikan peringatan keras bagi negara manapun yang berhutang ke China, sebab menurutnya utang dari China adalah jebakan. Bila utang tak bisa.dilunasi, maka negara pengutang akan berada di bawah kontrol China.

Rakyat menunggu

Atas fakta bahwa ada negara yang sudah terjebak utang China, dan harus tunduk kepada China, seperti peringatan Mahatir, rakyat Indonesia pun kini hanya bisa pasrah dan menunggu. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan Indonesia akibat jebakan utang atau kerjasama terselubung dengan China yang justru banyak ditutupi oleh pejabat Indonesia yang seharusnya amanah kepada rakyat?

Kini, rakyat menunggu. Aset mana yang segera akan menjadi milik China. Atau jangan-jangan rupiah pun akan berubah menjadi yuan. Atau Indonesia benar dikontrol/dijajah China, atau diambil China?

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler