x

Iklan

Syabar Suwardiman Seorang Guru

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2021

Selasa, 30 November 2021 23:19 WIB

Merdeka Belajar : Menciptakan Suasana Menyenangkan dalam Pembelajaran

Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa dengan menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Namun untuk mencapai suasana belajar yang menyenangkan guru harus terus menjadi manusia pembelajar, menjadi agen perubahan yaitu sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini sejalan dengan program guru penggerak, yaitu program dari Kemendikbudristek untuk melahirkan guru-guru pemimpin pembelajaran untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

B

merdeka hati merdeka belajar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belajar harus menyenangkan, meskipun pernah gagal. Belajar harus menimbulkan gairah untuk tidak putus pernah asa. Terus dan terus untuk mencoba. Itulah hakekat belajar, itulah hakekat manusia pembelajar.  Hal ini akan tumbuh dengan baik jika guru berupaya untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang memerdekakan pikiran anak untuk berkreasi dan berinovasi. Anak sebagai pusat pembelajaran, guru sebagai pendorong terciptanya pembelajaran yang menyenangkan.

Filosofi belajar harus seperti belajar naik sepeda.  Anak ingin terus belajar meskipun pernah jatuh. Cara pun berbeda-beda, tetapi tetap bertahap. Ada yang belajar dengan menggunakan roda bantuan untuk keseimbangan, ada yang cukup dipegang bagian belakangnya, ada yang membutuhkan tumpuan untuk awal mengayuh dan berhenti.  Semuanya dilakukan dengan penuh kesenangan, dan ketika bisa naik sepeda, luka bekas jatuh menjadi tidak terasa dan menjadi bagian kenangan yang indah.

Dalam belajar naik sepeda ada yang cepat bisa ada yang lama, tetapi yang perlu dijaga jangan sampai mereka berhenti belajar. Lingkungan tetap harus memberikan dukungan. Solidaritas sesama pembelajar naik sepeda tetap dijaga.  Senang ketika semua bisa, tidak menjadi kesombongan tersendiri.

 

Anak sebagai Pusat Pembelajaran

Jadikan anak sebagai pusat kegiatan pembelajaran.  Guru sebagai agen perubahan yang mengantarkan anak-anak ke gerbang masa depannya dengan gemilang.  Banyak metode pembelajaran yang menjadikan anak sebagai pusat pembelajaran.  Berikan masalah dari kehidupan sehari-hari yang mereka alami, biarkan mereka memecahkan masalahnya menurut pola pikir mereka. Terkadang metode yang digunakan sudah benar, tetapi contoh masalahnya di luar konteks kehidupan anak-anak.

Ciri utama anak sebagai pusat pembelajaran adalah:

  1. Pembelajaran berdasarkan kebutuhan anak, sesuai kebutuhan pembelajaran setiap anak yang unik. Ingat kasus dalam belajar sepeda.
  2. Pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada anak, dalam belajar anak-anak mendominasi kegiatan pembelajaran secara positif, guru hanya sebagai fasilitator
  3. Dalam pelaksanaannya tanpa adanya ancaman dan kekerasan.
  4. Semua dilakukan dengan senang hati, anak-anak semangat unutk senantiasa hadir ke sekolah. Tentunya dalam penerapannya disesuaikan dengan usia anak, tetapi pada intinya anak merasa nyaman dan senang selama belajar di sekolah.

Sikap dan Peran Guru dalam Mempraktekkan Medeka Belajar

Lalu bagaimana sikap dan peran guru? Sebab gurulah yang menjadi kunci dalam setiap pembelajaran yang menyenangkan.  Sebagian siswa jika ada guru tertentu pada hari pembelajarannya memilih bolos pada jamnya atau tidak bersekolah dengan berbagai alasan.  Karena sekolah kita mata pelajarannya sistem paket, ketika anak bolos mata pelajaran tertentu karena tidak senang pada guru atau mata pelajarannya, anaklah yang tetap dalam posisi salah. Ini meyalahi hal yang paling hakiki dalam kegiatan Merdeka Belajar. Namun karena kondisi saat ini sebagian besar masih tetap menggunakan sistem pembelajaran dengan sistem  paket jumlah mata pelajaran, maka untuk solusi yang bisa digunakan adalah dengan mengubah sikap dan peran guru.

Sikap dan Peran Guru agar anak merasa nyaman dan senang belajar:

  1. Tumbuhkan sikap setara, meskipun mereka anak-anak, tetapi perlu diingat mereka memiliki pemikiran yang sedang belajar untuk menjadi utuh, ingin didengar dan dipahami. Dengan sikap ini kita tidak menempatkan diri sebagai orang yang lebih tahu dari siswa.  Sikap ini sekaligus menimbulkan sikap demokratis dalam pembelajaran.
  2. Hargai murid sebagai pribadi yang unik, yang masih belajar untuk terus mengembangkan dirinya dengan lebih baik.
  3. Percayalah suatu saat siswa akan bisa memahami ilmu yang kita ajarkan, mungkin saat belajar dengan kita siswa belum terasa membutuhkan. Jangan kaget, kalau dalam sebuah reuni, tiba-tiba ada anak yang mengucapkan terima kasih karena ilmu yang kita ajarkan, padahal dulu kita anggap siswa tersebut kurang perhatian pada mata pelajaran yang kita ajarkan.
  4. Memaafkan kesalahan-kesalah kecil yang mereka lakukan, sebagai bagian dari proses pembelajaran
  5. Dorong, terus berikan semangat dan motivasi pada mereka, lakukan tiap hari. Terkadang cara ini efektif sekali.  Suatu saat, tiba-tiba ada alumni yang sudah berhasil menghampiri kita, Ibu atau Bapak ingat nggak pernah memberikan motivasi di kelas tentang bangkit dari kegagalan, alhamdulillah saya adalah salah satunya. Terharu dan bahagia.

Itulah beberapa hal terkait dengan mempraktekkan merdeka belajar di lingkungan sekolah kita.  Pada saat ini saatnya kita mengubah paradigma pembelajaran, untuk menjadi lebih baik sesuai tuntutan pendidikan abad 21.  Tugas Kemendikbudristek untuk melakukan akselerasi, baik dari sisi filosofis, maupun operasional penerapan merdeka belajar.

Salah program yang sedang gencar dilakukan Kemendikbudristek adalah program guru penggerak, sebagai bagian dari perwujudan merdeka belajar, yang dilakukan selama sembilan bulan. Program ini untuk menghasilkan para guru pemimpin pendidikan di masa depan, dan kemudian mengimbaskan kepada sesama pendidik lainnya. Semoga nasibnya tidak sampai layu sebelum dikembangkan lebih lanjut.

Lepas dari semua itu adalah sudah tugas hakiki pendidik untuk terus mau belajar, berubah dan senantiasa selangkah di depan agar peran utamanya sebagai penggerak dan agen perubahan tetap mampu mengikuti perubahan zaman.  Itulah guru sejati, selalu merasa kurang dan mau terus belajar.  Semoga dapat terwujud sehingga pendidikan di negeri semakin maju dan punya jati diri kebangsaan.

Salam merdeka belajar!

Ikuti tulisan menarik Syabar Suwardiman Seorang Guru lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler