FROM EDUPREUNER TO ENTERPEUNER
MELALUI MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
RIANA MAKSULLAH, S.Pd
SMK Negeri 1 Cilacap
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
Pentingnya pembelajaran kewirausahaan sejak dini untuk menanamkan jiwa wirausaha tidak hanya diperuntukan bagi orang dewasa, tetapi juga perlu dibagikan sedini mungkin kepada remaja dan anak-anak. Perbedaan yang paling menonjol terletak pada tujuanya yaitu orang dewasa menggunakan pengetahuan ini sebagai proposisi untuk meningkatkan tingkat ekonomi dan menghasilkan uang secara langsung, sedangkan manfaat bagi anak-anak lebih pada proses belajar dan menata kepribadian untuk belajar mandiri.
Mengapa ilmu kewirausahaan mendesak untuk diajarkan sejak dini ? Jawabannya tidak lain agar menjadi bekal ilmu di masa depan. Dengan menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini, terutama di usia muda dapat menciptakan tumbuhnya individu yang kreatif dan inovasi dalam menghadapi hambatan dan tantangan masa depan. Semangat berwirausaha dapat menjadi salah satu aset utama untuk menumbuhkan produktivitas dan kemandirian pada anak-anak ketika mereka memasuki usia dewasa.
Salah satu peluang untuk menumbuhkan pembelajaran kewirausahaan yang ada di sekolah adalah dengan praktik nyata melibatkan peserta didik untuk menciptakan produk yang kreatifitas dan bermanfaat bagi banyak orang. Melalui pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan, selain memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi, juga dapat mengasah kreativitasnya.
Produk Kreatif dan Kewirausahaan sebagai Jembatan Munculnya Wirausaha Muda
Masalah terbesar saat ini adalah ketersediaan lapangan kerja yang terbatas. Ledakan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan nantinya diharapkan dapat mencetak wirausaha muda sebagai solusi dari masalah ini.
Di SMK terdapat mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (PKK). Produk Kreatif dan Kewirausahaan adalah mata pelajaran yang terkait secara langsung dalam penanaman pendidikan kewirausahaan dan keterampilan berwirausaha kepada peserta didik. Mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan disusun mengikuti perkembangan zaman dan tekhnologi tentunya dengan tidak melupakan nilai – nilai kewirausahaan. Pembelajaran berbasis teknologi ini diharapkan dapat membuat peserta didik terbuka dengan teknologi baru dan memanfaatkannya sebagai penunjang dalam kegiatan berwirausaha dengan tetap mencintai produk lokal. Arah pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan adalah memfasilitasi peserta didik agar dapat mengembangkan kecakapan dan kemandirian untuk hidup
Dengan adanya mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan diharapkan peserta didik mampu merubah edupreneur menjadi entepreneur. sebagai cikal bakal penyerap tenaga kerja nantinya. Namun pada kenyataanya sebagian besar dari mereka belum paham konsep memulai usaha. Yang peserta didik harapkan setelah lulus SMK mereka akan bekerja. Nyatanya pilihan setelah lulus SMK tidak hanya bekerja namun bisa juga dengan berwirausaha dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau biasa saya sebut BMW ( Bekerja, Melanjutkan Kuliah, dan Wirausaha)
Jargoun SMK BISA SMK HEBAT , bukan hanya ditujukan kepada BISA Kerja Hebat jadi Karyawan , namun juga BISA MENJADI WIRAUSAHA HEBAT. Melalui mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan diharapkan sebagai wadah mengasah jiwa enterpreuner , diantaranya :
- Tekun
- Displin
- Ulet
- Mandiri
- Berjiwa besar menghadapi masalah
- Fokus terhadap solusi bukan pada MASALAH
Empat Langkah Mudah Memulai Usaha
Dalam praktiknya mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini peserta didik diarahkan untuk melakukan adaptasi, perubahan kecil dimulai diri sendiri. Empat langkah mudah jualan online untuk peserta didik, yaitu :
- Tentukan produk yang ingin dijual
Peserta didk bisa memilih produk buatan sendiri atau produk buatan orang lain. Jika peserta didik memilih menjual produk sendiri, maka perlu memperhatikan bagaimana menentukan bahan baku dan keuntungannya. Kelemahan dari memilih produk buatan sendiri ini adalah resiko memastikan kualitas produk dan membranding brand baru. Namun kelebihannya, peserta didik bebas menentukan akan seperti apa produkmu nanti dan belajar pengelolaan marketing. Sedangkan jika memilih untuk menjual produk orang lain, maka posisimu adalah sebagai reseller. Kelebihannya, peserta didik tidak perlu membranding produk dan memilih bahan baku. Peserta didik juga dapat mencari supplier yang mau meminjamkan produknya terlebih dahulu, sehingga kamu tidak memerlukan modal. Namun kekurangannya, peserta didik harus benar-benar mengetahui supplier yang tepat.
- Bidik pasar yang tepat
Setelah menentukan produk yang ingin dijual, selanjutnya adalah menentukan pasar. Karena menggunakan sistem online, maka peserta didik mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Namun bidiklah pasar yang tepat sesuai dengan produkmu. .
- Buat lapak atau toko online
Untuk mendirikan toko onlinemu sendiri, peserta didik bisa memilih untuk membuat website atau menggunakan media sosial. Namun, peserta didik dapat mendaftar diberbagai aplikasi yang menawarkan e-commerce. Sudah banyak aplikasi e-commerce yang bisa digunakan. Pengelolaannya pun cukup mudah dan efisien.
- Promosikan produkmu lewat media sosial
Peserta didik dapat mempromosikan produk di media sosial. Bisa dimulai dengan menshare ke teman dan kerabat dekat atau mulai mencari komunitas-komunitas online yang antusias dengan jenis produk yang dijual.
.
Ikuti tulisan menarik riana maksullah lainnya di sini.
