Tumbuh
Kamis, 2 Desember 2021 17:41 WIBTak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Ali seorang pekerja kantoran biasa yang harus berhadapan dengan direktur utama salah satu perusahaan penting di Makassar, dengan segala keterbatasannya ia membantu para masyarakat sekitar di Tallo, Makassar yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
TUMBUH
Siulan burung terdengar merdu mengiringi pagi itu, terlihat Ali seorang pekerja kantoran yang merasa bosan dengan kehidupannya ingin segera mengakhiri hidupnya. sembari menutup mata Ali mengencangkan seutas tali, ketika ia mengencangkan tali terdengar lonceng rumah berbunyi berulang-kali berulangnya bel tersebut dibarengi seorang wanita paruh baya memaksa masuk dengan derai air mata yang mengalir bak air terjun.
Beliau bernama Darminah wanita paruh baya yang hidup seorang diri disebuah kawasan kumuh tallo, makassar yang kini direncanakan menjadi rute yang dilewati jalan tol namun, sekilas terdengar Bu Darminah serta masyarakat sekitar akan mendapatkan kehidupan lebih baik mengingat kompensasi yang diberikan. Proyek ini sendiri menjadi sengketa mengingat kejanggalan yang ada didalam perencanaan anggarannya serta pejabat yang berhubungan proyek ini tertangkap KPK terkait dugaan suap proyek jalan tak sampai disitu, para warga yang menolak pindah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari pengelola, selain diskriminasi yang masyarakat terima kompensasi yang mereka terima nantinya juga berkurang.
Ali yang diawal merasa kehidupannya kurang bermakna tersadar bahwa banyak hal baik yang ia terima dalam kehidupannya. Mendengar cerita Bu Darminah Ali berpikir untuk membantu masyarakat sekitar yang terdampak. Tepat jam 2 siang berbunyi sudah 1 jam Ali berpikir bagaimana cara membantu dengan segala kekurangannya mulai dari pengetahuan hingga relasi. akhirnya terpikirkan ide membantu para warga menggunakan kekuatan sosial media, meskipun dalam kehidupannya Ali merasa jenuh dengan segala beratnya beban hidup, ia kerap aktif di sosial media teman yang ia miliki di sosmed beragam.
Tergesa-gesa Ali membuka handphone mencari nama Agam, seraya menunggu telpon diangkat ia berusaha menenangkan Bu Darminah "tenang Bu saya yakin sesusah apapun keadaannya Allah selalu bersama yang benar". Beberapa menit berlalu diiringi kegelisahan yang tak kunjung hilang telepon berbunyi "assalamualaikum li ada yang bisa gua bantu?" Ali berusaha tenang serta menjelaskan situasi yang dialami Bu Darminah serta masyarakat sekitar. Selain menghubungi agam sebagai pegawai lembaga bantuan hukum Ali juga menghubungi penjaga warmindo bernama Zulkifli via whatsap “bang magelangan 1, anter rumah” makanan ali datang bersamaan dengan agam yang membawa selusin dokumen penting.
Agam sedikit menjelaskan pada Ali beberapa hal yang bisa menjadi dasar hukum untuk menuntut pihak pengelola atas segala kejanggalan terkait sengketa tanah serta perlakuan kurang menyenangkan yang diterima para masyarakat sekitar. segala berkas dipersiapkan, para saksi dikumpulkan, tekad dibulatkan, segala kejanggalan diberitakan. lima hari telah berlalu tepat Hari ini 11 november 2018 dengan segala keterbatasan kami semua berangkat ke pengadilan Negeri untuk mengajukan gugatan atas beberapa perkara mulai dari harga tanah yang tak sesuai dan diskriminasi yang diterima masyarakat sekitar. dengan niat lurus membela kebenaran yang sesungguhnya tanpa diskriminasi pihak manapun mulai dari Negara hingga Swasta! meski butuh waktu segala hal untuk menggugat PT Semangat Kebersamaan, akhirnya tersedia.
Jalan damai serta mediasi meskipun sangat terlambat kini dilakukan PT Semangat Kebersamaan. Mulai dari komitmen penuh untuk membayar harga tanah sesuai dengan yang ada dalam perjanjian hingga menawarkan uang yang nilainya sanggup untuk membeli beberapa unit apartemen di Jakarta. Namun segala hal yang ditawarkan pihak pengelola sama sekali tak menyurutkan semangat ali, agam dan masyarakat sekitar untuk mengawal perkara ini hingga tuntas. Hari sidang kini telah ditetapkan Majelis Hakim dikarenakan segala berkas perkara sudah dipegang. Sidang perdana dijadwalkan 20 november 2018, berjarak tiga hari dari sidang perdana kini media di daerah hingga nasional menyoroti kasus ini bahkan beberapa diantaranya memasukannya ke headline news.
Sudah 8 tahun Agam bekerja di lembaga bantuan hukum makassar . ia paham betul gerak-gerik tindakan para terdakwa ketika diposisi kurang menguntungkan. Insting Agam mengatakan setelah ini pihak PT Semangat Kebersamaan akan mulai bergerak, Agam mengepalkan tangan lalu perlahan dipukulkan dimeja yang ada dihadapannya. Gua harus tau tentang semua ini, ucap dalam hatinya. Agam merogoh saku dicelana untuk mengambil ponsel pintarnya. Ia menekan layar ponsel, mencari nomor kontak seseorang. “lagi dimana, nih? Oke gua kesana langsung, ada hal penting” Agam buru-buru menyalakan sepeda motornya dan langsung tancap gas. Hanya butuh waktu 15 menit bagi Agam untuk sampai disebuah kafe bernuansa klasik dengan pagar berwarna coklat.
”ris” ucap Agam pada Faris, teman yang ia hubungi via telpon, Faris melihat ke arah agam sembari berkata “tumben lu cepet, kenapa?” ucap Faris sembari memberikan selembar menu ke Agam. Agam tak menanggapi tawaran Faris karna menurutnya ada hal lain yang lebih penting. “lu tau ngga ris? Basuki direktur utama PT Semangat Kebersamaan” Faris terdiam sesaat, ia paham betul seluk-beluk Basuki karna pekerjaannya sebagai wartawan. “kita bicarain didalem, oke” dua jam berlalu dipenuhi ketegangan, dikarenakan orang-orang besar yang terlibat didalam skandal proyek ini. Menurut Faris Basuki hanyalah orang suruhan terlepas posisinya sebagai direktur utama. Kini Agam merasakan tekanan mengingat ia paham betul posisinya berhadapan dengan orang yang koneksinya langsung ke Pemerintah Pusat.
Dengan wajah sedikit pucat Agam berkata “mau apapun konsekuensinya gua terima ris, gabisa gua diemin orang yang untuk hidup aja susah. Sementara ada orang dibalik proyek skandal ini Cuma mikir perut sendiri” faris terdiam. Ia Paham betul karakter temannya itu. Agam tampaknya sedang tak bercanda. “kalo lu udah yakin, gimana pun keadaanya bakal gua bantu. Oiya gua punya beberapa file penting yang bisa ngebantu lu di pengadilan, gua kirim lewat email ya” heningnya malam menemani perjalanan faris menuju rumah Ali, ia berniat mendiskusikan beberapa hal terkait pengadilan esok hari terutama beberapa file yang ia dapat dari Faris menguntungkan pihak bu darminah serta masyarakat sekitar.
Malam kini berganti pagi rombongan Ali, Agam serta masyarakat berangkat secara terpisah. Ali dan Agam berboncengan menggunakan kendaraan roda dua sementara Bu Darminah serta masyarakat sekitar menggunakan Bus yang mereka sewa menggunakan dana yang terkumpul dari donasi di sosial media. Diperjalanan menuju pengadilan Agam sedikit bercanda dengan Ali yang ada diboncengan sepeda motornya. “gua tau lu merinding, Cuma minimal retsleting celana lu benerin dulu” sontak Ali juga ikut tertawa “ahahaha kaya lu ngga aja”. Perjalanan menuju pengadilan kini hanya berjarak satu kilometer, terlihat lampu merah hanya berjarak tiga detik dari hijau. Mendadak sebuah sebuah mobil angkutan barang dengan kecepatan 90 km/jam melaju dari belakang sepeda motor Agam.
Suara benturan tiba-tiba terdengar diiringi dengan terseretnya dua pemuda serta satu kendaraan. Terlihat jelas dari cctv di sudut kota Makassar mobil pick up melakukan tabrak lari. Sayup-sayup, Ali mendengar suara ambulans. Gimana jalannya sidang? Tanya Ali dalam hati. Sidang berjalan tanpa kehadiran dua orang penting. Terlihat beberapa orang suruhan basuki serta kuasa hukumnya menikmati situasi ini, mengingat barang bukti berupa file yang diperoleh Agam dari faris belum juga diserahkan ke pihak pengadilan. Kini file tersebut entah kemana hilangnya. Nasib buruk tak berhenti disitu di tengah persidangan, Majelis hakim menghentikan jalannya persidangan karena meninggalnya dua orang penting dari pihak penuntut. “saya minta untuk jalannya sidang hari ini ditunda serta dilanjutkan esok hari” ucap majelis hakim.
Terbaru jenazah Ali serta Agam berada di RS Hikmah Makassar, terlihat para peziarah termasuk Bu Darminah serta masyarakat yang hadir di persidangan murung dengan tangisan yang tak kunjung henti. kasus tabrak lari sendiri tengah ditangani kepolisian makassar. Kepergiaan Ali dan Agam memberikan pesan mendalam bagi masyarakat tallo,makassar. Bahwa keadilan di Negeri ini mati karena orang-orangnya sendiri. Bagai jatuh bak tertimpa tangga setelah kematian Ali dan Agam, persidangan terus berlangsung selama beberapa bulan ini. Tibalah hari putusan “Majelis hakim memutuskan bahwa PT Semangat Kebersamaan, dinyatakan tidak bersalah. dikurangnya barang bukti serta saksi yang memberikan kesaksian tidak benar. Menjadi alasan kami, terimakasih”
Sekilas terlihat para warga menangis,berteriak hingga terburuk pingsan merespon putusan hakim. Dengan berakhirnya persidangan, proyek jalan tol kini dilanjutkan sesuai rencana.
Baca Juga
Artikel Terpopuler