x

Iklan

MAMA IDHA

IDHA KARYATI,S.Pd
Bergabung Sejak: 25 November 2021

Jumat, 3 Desember 2021 04:57 WIB

Pantaskah Merdeka Belajar di Hotel?

PANTASKAH MERDEKA BELAJAR DI HOTEL ?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam dunia pariwisata, perhotelan memang menjadi topik yang trend dan menarik untuk dibahas. Dari sisi bisnis, perhotelan memang sedang naik daun. Tetapi di bidang pendidikan, apakah hotel layak untuk dijadikan sebagai sarana  belajar siswa? Menurut Endar Sri (1996), Hotel adalah bangunan yang dikelola secara komersial untuk memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum . Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987.pengertian hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil. Dari sisi pandang dua pendapat tersebut maka sebagaian besar masyarakat bahkan ada beberapa golongan tertentu  masih merasa asing jika harus masuk ke lokasi hotel. Pikiran dan maindset buruk yang selama ini merusak pola pikir mereka, sehingga ada ortu dari siswa SMK yang melarang anaknya untuk magang dihotel. Padahal untuk jurusan Tata Boga, hotel adalah suatu tempat yang representatif digunakan sebagai IDUKA bagi siswa yang sedang melaksanakan PKL. Upaya dan kerja keras guru untuk meyakinkan ortu bahwa hotel bukanlah suatu bangunan yang haram untuk diinjak, akhirnya berhasil memberikan pencerahan bagi ortu siswa. Lambat laun siswa diijinkan untuk melaksanakan kegiatan PKL di hotel. Bagi orang yang sempit sudut pandangnya, . hotel adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat maksiat/ perselingkuhan. Disinilah peranan guru untuk meyakinkan ortu siswa, bahwa merdeka belajar tidak harus disekolah atau lembaga kursus, pondok pesantren, Tetapi di hotel juga dapat digunakan sebagai sarana belajar yang sangat bagus, khususnya jurusan Tata boga sangat berhubungan dengan perhotelan
Kaitan antara jurusan Tata Boga  dengan hotel adalah dihotel ada banyak departemen, diantaranya adalah dept Food and Bevered Service , Food and Bevered product  (Kitchen). Siswa Tata boga sangat tepat magang atau PKL dihotel pada departemen yang menunjang program boga . Selain sebagai tempat magang,  hotel juga dapat digunakan untuk tempat kegiatan pembelajaran langsung  diluar sekolah yaitu kegiatan Table Manner. Kegiatan table manner tidak akan menyulitkan bagi siswa kelas XI TBG 1 yang regular. Namun karena diSMKN 2 Tuban ada seorang siswa penyandang disabilitas dengan kategori tuna grahita ringan, akan memerlukan perhatian khusus dalam mendampingi siswa  dalam melaksanakan kegiatan merdeka belajar dihotel  Grand  Mercure Mirama Surabaya.

Merdeka belajar dihotel  bagi siswa jurusan Tata Boga sangat efektif dan representatif, mengingat hotel  memiliki fasilitas yang sangat mendukung  sebagai sarana belajar, Tidak hanya bagi siswa reguler, namun bagi siswa penyandang disabilitaspun   diberi kesempatan yang sama  untuk menikmati merdeka belajar secara langsung, Peranan guru adalah  sebagai pendamping  dalam kegiatan merdeka belajar dihotel dapat dilihat dilink tiktok;https://www.tiktok.com/@idha1971_tuban/video/7025213437747711259?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1
Dipakainya hotel sebagai tempat pembelajaran siswa PKL  bagi siswa jurusan Tata Boga. dengan tujuan alumni yang tidak bisa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dapat bekerja dihotel tempat PKL. Harapan pemerintah bagi lulusan SMK  adalah siswa mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan berbekal ilmu yang didapat dari sekolah, secara teori dan praktik ditambah pengalaman lapangan dihotel  menjadikan alumni  memiliki skill yang sangat kompeten untuk membuka usaha kuliner ( cafe kecil-kecilan). karena sudah mendapat ilmu selama magang di bagian Food produk (kitchen) maupun  di bidang food and beverage service. Chef  hotel akan memberikan teori dan praktik ditunjang dengan peralatan yang sesuai standar perusahaan.
     Hotel selain dipakai untuk tempat magang bagi siswa Tata Boga, ternyata hotel sangat mendukung program pelatihan “Table Manner’ . pada tanggal 26 Oktober 2021 di Grand Mercure Mirama Surabaya. Salah satu siswa kami yang ikut pembelajaran luar sekolah untuk kegiatan Table manner adalah siswa inklusi dengan kategori tuna grahita ringan.. Peranan guru sangat dibutuhkan mulai dari perjalanan berangkat, kegatan di hotel sampai pulangpun, perlu support dari guru. Karena perjalanan yang agak panjang di tol, sehingga bis tidak bisa berhenti, akhirnya anak tersebut  pipis dicelana. Peran guru tidak hanya mengajar dan mendidik, tetapi juga melayani dengan sebenuh hati saat siswa melakukan merdeka belajar diluar sekolah. Setelah exit tol, berhenti di masjid, maka guru juga mendampingi siswa untuk ganti baju dan mengingatkan siswa untuk sholat. Azhar. Medeka belajar yang membawa banyak kesan youtube
Oleh sebab itu, kita sebagai guru jangan pernah membedakan dalam mendidik, mengajar dan melayani siswa, khususnya siswa disabilitas. Guru tetap membina hubungan baik dengan ortu dan guru bimbingan konseling***
    

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik MAMA IDHA lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler