x

Iklan

Lies Djarpan

Penulis Indonesia
Bergabung Sejak: 26 November 2021

Sabtu, 4 Desember 2021 19:32 WIB

Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah merubah sistem pendidikan di Indonesia. Pola Pembelajaran juga mengalami perubahan dari tatap muka berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dengan sistem daring. Pola pembelajaran baru ini menuntut penguasaan keterampilan guru dalam pemanfaatan media elektronik (IT) dalam pembelajaran. Penggunaan media elektronik ini diharapkan bisa menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara daring ini juga memberikan keleluasaan bagi guru dan siswa dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya kapan saja dan dimana saja. Tentunya kita juga berharap agar pendemi ini segera berlalu dan pembelajaran tatap muka dapat kembali dilaksanakan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China sekitar bulan Desember 2019. Virus Covid-19 penularan sangat cepat dan menyebar di hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Kasus Covid-19 di Indonesia terdeteksi pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 di Kota Depok Jawa Barat dan kemudian menyebar dengan cepat di seantero nusantara. Pada awal April 2020, pemerintah mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini memaksa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK tahun 2020 terpaksa ditunda dan akhirnya dibatalkan. Berbagai persiapan pelaksanaan UN telah dilakukan oleh satuan pendidikan, namun hal tersebut harus kalah oleh virus Covid-19.

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan saja, tetapi juga membawa pengaruh dalam bidang pendidikan, perekonomian, dan kondisi sosial masyarakat Indonesia. Pandemi Covid-19 ini telah merubah seluruh tatanan hidup manusia, dan memaksa pemerintah untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan penularannya. Himbauan untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah merupakan salah satu upaya pencegahan virus tersebut. Berbagai sektor kehidupan harus mampu beradaptasi terhadap tatanan baru (new normal) tersebut. Begitu pula sektor pendidikan.

Pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dipaksa diubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring (online) di rumah masing-masing. Hal ini tentu membuat kebingungan diberbagai kalangan masyarakat, termasuk siswa dan guru. Faktor kebingungan yang dialami ini adalah ketidaksiapan pelaksanaan pembelajaran secara daring (online). Ketidaksiapan pelaksanaan daring ini bisa disebabkan karena banyak faktor, misalnya dalam hal pemanfaatan teknologi sebagai media daring (online) yang masih terbatas, masalah kondisi geografis, jangkauan internet dan juga masalah sarana seperti ketersediaan komputer, laptop, dan HP. Berbagai masalah ketidaksiapan ini, telah mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan dan juga semua pihak terkait agar pembelajaran ditengah pandemi ini tetap bisa berjalan dengan baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring (online) memaksa guru harus mampu mendesain pembelajaran dengan memanfaatkan media daring (online), seperti WhatsApp (WA), Google Classroom, Zoom, Google Meet, Microsoft Teams 365, dan juga memanfaatkan sosial media yang ada seperti Instagram (IG), Tiktok, Youtube dan lain sebagainya. Pembelajaran secara daring ini jangan hanya berupa pemberian dan pengiriman tugas yang tentu akan membebani siswa., dan akhirnya menyebabkan kebosanan. Disini, guru dituntut mampu mengaplikasi beberapa model pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif.

Kesiapan infrastruktur satuan pendidikan dan juga SDM guru dalam pembelajaran daring (online) menjadi prasyarat terciptanya pembelajaran yang baik dan berkualitas sebagaiman Pembelajaran Tata Muka (PTM). SDM guru harus ditingkatkan terutama dalam meramu dan mendesain pembelajaran serta dalam penguasaan bidang teknologi (IT). Pemanfaatan teknologi ini merupakan prasyarat mutlak yang harus dilakukan oleh guru. Selain itu, guru juga harus bisa dan mampu beradaptasi dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Pembelajaran daring (online) memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar mengembangkan pengetahuannya dari berbagai sumber yang ada. Disini guru harus mampu menjadi pamong dalam arti harus bisa memahami karakter, minat dan bakat siswa untuk kemudian dikembangkan dan didukung  agar tercipta motivasi yang kuat untuk tetap belajar walaupun secara daring (online). Dengan motivasi yang kuat dari siswa dan didukung pula dengan kemampuan guru, maka pembelajaran daring ini menjadi menyenangkan seperti halnya pembelajaran tatap muka.

Selama ini pembelajaran hanya bertumpu kepada guru sebagai faktor utama (teacher center. Kini saatnya, guru harus berani keluar dari zona nyamannya dengan menerapkan model pembelajaran baru yang inovatif agar siswa akan lebih aktif dan kreatif. Metode belajar yang dulunya teacher center kini beralih ke student center, dimana kegiatan belajar berpusat pada siswa. Nuansa pembelajaran yang berpusat pada siswa (teacher center) akan lebih nyaman, karena siswa dapat leluasa mengembangkan keterampilannya dalam menyampaikan ide dan gagasannya. Di sini siswa akan lebih mandiri, kreatif serta menjadi percaya diri ketika harus berbicara di depan publik. Hal ini sesuai dengan program merdeka belajar yang telah digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim.

Lewat program merdeka belajar, ini guru maupun murid memiliki kebebasan berinovasi, kreatif serta belajar dengan mandiri. Proses belajar di masa pandemi Covid-19 ini dapat memberikan kebebasan dan keleluasaan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi guru maupun siswa. Dengan demikian, konsep merdeka belajar sangat relevan diterapkan pada masa pandemi Covid-19 ini.

Kita semua tentu berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu sehingga pembelajaran tatap muka dengan siswa segera terwujud. Dan pembelajaran dengan pemanfaatan media digital harus tetap kita gunakan, demi terwujudnya pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Lies Djarpan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler