x

Iklan

Yusuf Rubiherlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Desember 2021

Sabtu, 4 Desember 2021 19:50 WIB

Kejarlah Daku Kau Kutangkap, Modul Efektif Pembelajaran Aktif

Karakter serta sikap murid harus dikembangkan sesuai dengan yang murid inginkan Hal ini yang sering kita abaikan sebagai guru, apalagi di masa pandemik ini dimana proses pembelajaran secara daring, potensi non akademik dan sikap seringkali diabaikan, selalu mengacu pada penilaian kognitif saja. Terinspirasi dari Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka dan pernyataan Pendamping Praktik Guru Penggerak, maka modul KEJARLAH DAKU KAU KUTANGKAP ini lahir untuk memfasilitasi pembelajaran murid masa kini. Modul ini memudahkan murid, orang tua dan guru dalam proses pembelajaran.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KEJARLAH DAKU KAU KUTANGKAP

Modul Efektif Pembelajaran Aktif

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebutuhan akan keberhasilan proses pembelajaran menjadi tantangan di masa kini. Mengemas pembelajaran yang membuat siswa nyaman untuk mencapai tujuan bukan hal yang mudah. Tuntutan jaman yang mengharuskan proses pembelajaran menyesuaikan kebutuhan siswa masa kini. Keberhasilan proses pendidikan tidak akan dirasakan saat itu juga, namun perlu dipahami bahwa proses pendidikan butuh waktu yang lama untuk menjadi kebiasaan dan berakhir menjadi budaya. Seperti halnya di sekolah, bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan suatu kesatuan yang utuh yang harus kita laksanakan sebagai pendidik yang mana tujuan yang kita harapkan akan tercapai.

Ketercapaian materi yang disajikan sesuai kurikulum menjadi acuan yang harus dikejar, namun jarang kita laksanakan bahwa materi yang menjadi target itu diketahui oleh murid maupun orang tua murid. Penting menjadi catatan bagi guru bahwa materi yang diajarkan ini minimal murid dan orang tua mengetahuinya.

Terinspirasi dari Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka dan pernyataan Pendamping Praktik Guru Penggerak, maka modul KEJARLAH DAKU KAU KUTANGKAP ini lahir untuk memfasilitasi pembelajaran murid masa kini, terlebih pada proses proses pembelajaran secara daring yang dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19. Modul ini memudahkan murid, orang tua dan guru dalam proses pembelajaran. Pada modul ini kejaran materi yang diajarkan sudah diketahui bersama baik guru selaku pembuat modul, murid selaku objek pembelajaran begitupun orang tua yang mana berperan sebagai pendukung pembelajaran yang dilaksanakan.

Seperti yang telah disampaikan sekilas di awal bahwa proses pembelajaran di masa pandemi ini menghadapi beberapa kendala yang berarti yang dapat berdampak pada proses pembelajaran yang tidak efektif. Pembelajaran secara daring yang dilaksanakan pada saat ini dihadapkan pada keluhan-keluhan baik guru, murid maupun orang tua.

Tuntutan peningkatan karakter murid menjadi salah satu kendala, apalagi dengan capaian Profil Pelajar Pancasila yang harus tertanam pada diri murid. Ketercapaian Profil Pelajar Pancasila ini harus kita laksanakan pada setiap proses pembelajaran. Pembelajaran secara daring saat ini belum mencapai ke arah pembentukan karakter serta sikap murid.

Adapun Ringkasan Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila yang diambil dari http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila, yaitu :

  1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, meliputi : Akhlak beragama, Akhlak pribadi, Akhlak kepada manusia, Akhlak kepada alam, Akhlak bernegara.
  2. Berkebinekaan Global, meliputi : Mengenal dan menghargai budaya, Komunikasi dan interaksi antar budaya serta Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. serta Berkeadilan sosial
  3. Mandiri, meliputi :  Pemahaman diri dan situasi serta Regulasi diri
  4. Bergotong Royong, meliputi : Kolaborasi, Kepedulian dan Berbagi
  5. Bernalar Kritis, meliputi : Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, Menganalisis dan mengevaluasi penalaran serta Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
  6. Kreatif, meliputi : Menghasilkan gagasan yang orisinal, Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Dari ke enam elemen tersebut, menjadi bahan penilaian sikap yang harus guru lakukan. Tentunya pada proses pembelajaran secara daring hal ini tidak akan terlihat oleh guru. Kolaborasi dengan orang tua selaku pendukung pembelajaran menjadi wajib dalam hal ini. Orang tua dilibatkan secara utuh dalam proses ini karena orang tua merupakan orang terdekat yang mengetahui keseharian murid.

Modul bahan ajar ini menggunakan alat dan bahan yang sederhana yang sering dipakai oleh guru, murid dan orang tua. Terdapat beberapa unsur serta rubrik yang terdapat pada modul ini. Ada tiga jenis pengunaan pada modul ini, yaitu :

  1. Modul pegangan murid
  2. Modul pegangan orang tua
  3. Modul pegangan guru

Pada modul pegangan murid terdapat unsur serta rubrik yang harus dikerjakan oleh murid yaitu, visi sekolah, komitmen belajar, jadwal pelajaran, rubrik kejarlah daku kau kutangkap, materi ajar per mata pelajaran, kejaran tugas tiap point sesuai yang tertera pada rubrik kejarlah daku kau kutangkap dan jurnal refleksi mingguan.  Pada modul orang tua terdapat penjelasan sekilas tentang Profil Pelajar Pancasila, penjelasan pengisian rubrik, rubrik penilaian sikap Profil Pelajar Pancasila, refleksi dan evaluasi dan lembar catatan perbaikan untuk guru.  Sedangkan modul pegangan guru merupakan campuran bahan yang ada di modul murid dan orang tua ditambah dengan program pembelajaran dan penilaian.

Modul bahan ajar kejarlah daku kau kutangkap ini terinspirasi dari SKU Pramuka dimana pada SKU ini materi ketercapaian harus dikejar oleh anggotanya. Sama halnya dengan SKU pada rubrik kejarlah daku kau kutangkap, siswa diharuskan mengejar materi yang sudah tertera didalamnya. Pada proses pembuatan rubrik kejarlah daku kau kutangkap ini saya terlebih dahulu menganalisa Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat pada setiap tema. Setelah dianalisa lalu saya memetakan setiap KD ke indikator-indikator bahan kejaran murid.

Contoh pemetaan KD pada mata pelajaran PPKn “Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari” (Buku Guru SD Kelas 4 tema Hemat Energi). KD tersebut kita petakan ke beberapa indikator. Dalam pemetaan indikator tentunya memperhatikan dari program semester serta jadwal pembelajaran yang akan dilaksanakan. Di bawah ini tabel pemetaan indikator dari KD PPKn di atas.

Indikator Mata Pelajaran PPKn

No

Materi

Tanggal

Orang Tua

Guru

A

PPKn

 

 

 

1

Menjelaskan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

2

Memberikan contoh hak dan kewajiban dalam kehidupan masyarakat

 

 

 

3

Menceritakan pengalaman diri melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang dalam kehidupan masyarakat.

 

 

 

4

Menganalisis pelaksanaan hak dan kewajiban dari masalah yang diberikan.

 

 

 

5

Mengomunikasikan pentingnya melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

6

Menjelaskan perbedaan hak dan kewajiban dalam kehidupan masyarakat

 

 

 

 

Kemudian pada modul tersebut dibuat rangkuman materi yang sesuai KD mata pelajaran, hal ini dibuat sebagai salah satu bahan referensi bagi murid untuk memperdalam materi ajar. Selain itu untuk memperdalam materi kita lampirkan bahan tugas untuk kejaran murid sesuai dengan indikator yang telah kita petakan. Di bawah ini contoh tugas atau pengerjaan yang harus dikerjakan murid.

 

lembar tugas murid

Dilampirkan juga rubrik refleksi murid yang diisi setiap akhir pekan, hal ini dimaksudkan agar murid membiasakan diri untuk merefleksi diri karena hal ini merupakan sebuah keterampilan yang perlu diaplikasi pada murid. Berikut ini contoh rubrik refleksi mingguan murid.

 

Rubrik Refleksi Mingguan Murid

Pada modul pegangan orang tua yang mana orang tua berperan penting dalam penilaian sikap keseharian murid, dicantumkan teori sekilas tentang Profil Pelajar Pancasila. Pada rubrik pengisian terdapat pemetaan indikator dari Profil Pelajar Pancasila yang saya analisa dan relevansi dengan point-point Profil Pelajar Pancasila.

Indikator tersebut dimasukan ke dalam rubrik sederhana yang mana pengisian oleh orang tua dijadwalkan setiap hari sabtu. Banyak pertimbangan untuk penjadwalan pengisian rubrik ini, mempertimbangkan kesibukan orang tua serta hal-hal lainnya, akhirnya rubrik ini diisi setiap hari sabtu. berikut penjabaran indikator penilaian sikap dari Profil Pelajar Pancasila :

 

 

Rubrik pengisian Sikap Profil Pelajar Pancasila oleh Orang Tua

Penilaian ini dilakukan setiap hari, tetapi ditulis setiap akhir pekan

No

Profil Pelajar Pancasila

Ket

Penjelasan

1

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

 

Sholat wajib tiap waktu

 

 

 

Mengaji

 

 

 

Bersedekah

 

 

 

Berdoa sebelum melakukan aktivitas belajar

 

 

 

Sholat Dhuha

 

 

 

Berdoa sebelum makan

 

 

 

Berdoa sebelum tidur

 

 

2

Berkebinekaan Global

 

Berbagi jajanan dengan adiknya atau temannya

 

 

 

Jika berdiskusi menghargai pendapat temannya

 

 

 

Bermain bersama temannya dengan damai

 

 

 

Bermain sama adiknya dengan damai

 

 

3

Mandiri

 

Mengerjakan tugas sekolah tanpa disuruh

 

 

 

Makan sendiri (tanpa disuruh)

 

 

 

Mandi tanpa disuruh

 

 

 

Melakukan ibadah tanpa disuruh

 

 

 

Membereskan tempat tidur

 

 

4

Gotong Royong

 

Membantu orang tua dalam pekerjaan rumah

 

 

 

Mengasuh adiknya

 

 

 

Melakukan diskusi dengan temannya

 

 

 

Diskusi dengan orang tua

 

 

5

Bernalar Kritis

 

Bertanya tentang pelajaran kepada orang tua

 

 

 

 

Bertanya terkait hal yang tidak diketahui

 

 

6

Kreatif

 

Mempunyai ide gagasan dalam mengerjakan tugas

 

 

 

Kreatif membuat permainan bersama temannya

 

 

 

Berikut cara pengisian Sikap Profil Pelajar Pancasila

  1. Rubrik diisi setiap hari sabtu
  2. Pada kolom keterangan (Ket) di rubrik diisi dengan kode :
  • Rutin dilakukan kodenya ( R )
  • Jarang dilakukan kodenya ( J )
  • Perlu bimbingan kodenya ( PB )
  • Tidak dilakukan kodenya ( T )

Pada kolom Penjelasan silahkan bapak/ibu orang tua wali siswa menuliskan hal-hal yang perlu disampaikan untuk penjelasan kolom sebelumnya.

Memudahkan proses pembelajaran serta penilaian sikap merupakan salah satu manfaat dari modul bahan ajar Kejarlah Daku Kau Kutangkap ini. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa modul ini dibuat dengan sederhana penggunaan pun sederhana maka modul bahan ajar Kejarlah Daku Kau Kutangkap dapat digunakan oleh guru lainnya.

Guru yang menggunakan modul bahan ajar ini dengan mudah target materi harian yang harus disampaikan kepada murid, guru memfasilitasi murid kemudian mengeksplorasi konsep materi harian serta menjelaskan tugas yang harus dikerjakan murid. Ditambah dengan konsep-konsep tambahan yang digunakan guru dari referensi lain yang mengacu pada materi yang terdapat pada modul ini.

Sedangkan murid dapat mengetahui materi yang harus dicapai sehingga akan menyiapkan yang terkait dengan materi yang akan disampaikan. Bahan bacaan sesuai materi pun terdapat di modul ini akan bermanfaat bagi murid sebagai referensi mengerjakan tugas. Tak kalah penting yaitu manfaat refleksi diri yang akan dirasakan murid. Mereka harus mengisi tiap minggunya sehingga mereka secara sadar mengetahui perkembangan proses pembelajaran.

Bagi orang tua pun ini banyak manfaatnya, mengetahui kejaran materi yang disampaikan serta perkembangan sikap murid yang mana orang tua ikut terlibat dalam proses penilaian sikap ini. Kemudian orang tua dibebaskan untuk memberikan tanggapan akan proses pembelajaran yang dilakukan sehingga akan ada perbaikan-perbaikan untuk pembelajaran ke depannya.

Suatu hal yang patut disyukuri bahwa penggunaan modul ini ada nilai tambah yang berarti dari hasil proses pembelajaran. Kemudahan yang diberikan pada penggunaan menjadi salah satu nilai tambah adanya modul bahan ajar kejarlah daku kau kutangkap ini. Proses pembelajaran yang dilakukan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini dilihat dari antusiasme murid dan orang tua yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Dampak nilai sikap yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang terdapat dalam rubrik menjadi salah satu dampak positif untuk peningkatan kompetensi afektif murid. Terdapat kebiasaan-kebiasaan yang positif yang dilakukan murid dengan adanya panduan penilaian sikap ini walaupun perubahannya tidak begitu besar, namun hal ini tentunya berdampak pada pembiasaan-pembiasaan keseharian murid.

Selain itu modul ini pun digunakan oleh guru (rekan sejawat yang tergabung dalam komunitas praktisi) lain sehingga mereka saya libatkan dalam proses perencanaan modul ini. Melibatkan rekan sejawat untuk menggunakan modul ini karena mereka pun menganggap modul ini membantu dan memudahkan dalam proses pembelajaran. Menurut rekan sejawat adanya sinkronisasi antara guru, murid dan orang tua dalam proses pembelajaran dengan menggunakan modul bahan ajar kejarlah daku kau kutangkap ini.

Karena modul ini dibuat pertema pelajaran, penulis meminta waktu kepada rekan sejawat yang menggunakan modul ini untuk mengevaluasi dan refleksi penggunaan modul ini setiap temanya. Hal ini diperlukan karena harus ada penilaian yang obyektif dari rekan sejawat terhadap modul ini. Kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam penggunaan modul ini untuk bahan perbaikan pada modul selanjutnya.

Respon orang tua pun begitu besar terhadap pengadaan modul ini. Mereka berharap dengan adanya modul ini adanya perubahan metode pembelajaran ke arah yang lebih baik. Dari harapan-harapan itulah, penulis melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penggunaan modul ini dengan komunikasi dan koordinasi antara penulis, rekan sejawat dan orang tua.

Setelah penggunaan modul ini pada setiap pembelajaran, tantangan dari murid yang cepat dalam pengerjaan menjadi sebuah pertimbangan tersendiri. Penulis tentunya harus bisa memfasilitasi murid-murid yang cepat dalam pemahaman pembelajaran dan tentunya dampak positif ini menjadi modal utama penulis untuk menciptakan inovasi baru atau mengembangakan modul ajar ini.

Harapan besar bagi penulis bahwa modul ini dapat digunakan oleh guru lain di luar sekolah penulis. Komunikasi dengan kepala sekolah sekaligus ketua gugus, bahwa karya yang penulis buat akan disosialisasikan di gugus sekolah, namun hal ini belum terealisasi karena program gugus sekolah yang belum bisa memfasilitasi.

Dengan koordinator pendidikan wilayah setempat pun sudah penulis temui, penulis berharap ada dengan komunikasi dan diskusi terkait modul ini dengan beliau dapat menjadikan program untuk bisa sosialisasi dengan rekan-rekan guru se kecamatan. Modul ini akan berkembang jika mendapatkan fasilitas oleh stakeholder. Tentunya dengan diadakan workshop Bersama guru-guru hebat akan banyak ide cemerlang yang akan menyempurnakan modul bahan ajar kejarlah daku kau kutangkap ini. Kegiatan workshop ini bisa difasilitasi oleh yang mempunyai kebijakan dengan anggaran yang minimal. Seperti halnya di sekolah ada KKG dimana KKG ini merupakan bengkelnya pendidikan yang bisa dijadikan kegiatan pengembangan ide kreatif guru.

Modul bahan ajar kejarlah daku kau kutangkap ini tentunya masih dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu banyak peluang pengembangan modul ini jika diberi kesempatan untuk dibahas bersama-sama. Setidaknya diberi kesempatan untuk sosialisasi terkait modul ini kepada guru-guru yang ada di KKG.

Yakin akan inovatif dan kreatif yang dimiliki oleh guru-guru untuk lebih mengembangkan modul bahan ajar kejarlah daku kau kutangkap ini, karena akan banyak masukan serta tanggapan yang akan diterima jika guru-guru sudah menggunakan modul ini. Tentunya akan berdampak baik akan proses pembelajaran yang pada akhirnya pembelajaran akan berpusat pada murid.

 

Ikuti tulisan menarik Yusuf Rubiherlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB