x

siswa dan guru sedang gotong royong memindahkan benih Cabai

Iklan

Ahmad Syaiku Aziz

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Desember 2021

Sabtu, 4 Desember 2021 20:38 WIB

Mengatasi Learning Loss Effect Melalui Proyek Penguatan PPP di SLB N Nganjuk

Sebagai pengaplikasian proyek penguatan profil pelajar pancasila, SLBN Nganjuk melakukan kegiatan pembibitan tanaman

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Learning loss atau secara sederhana dapat diartikan sebagai hilangnya kemampuan akademik dan ketrampilan siswa yang dalam kontek ini  diakibatkan pembelajaran jarak jauh selama pandemi sangat dirasakan dikalangan pendidikan khusus. Sekolah Luar Biasa sebagai salah satu instansi yang menjalankan layananan pendidikan khusus mengalami hal yang serupa. Setelah Bapak Menteri mengumumkan bahwa PTM terbatas bisa diterapkan di sekolah, dan setelah dilakukan assesmen hasil belajar siswa, menunjukkan bahwa siswa SLB mengalami penurunan kemampuan akademik dan ketrampilan secara signifikan yang berpengaruh pada perkembangan karakter siswa.

Penyebabnya jelas, pembelajaran jarak jauh yang dilakukan masih “konvensional” karena keterbatasan sumber daya dan cenderung dadakan dan kurang persiapan memperparah efek  learning loss  bagi siswa. Apalagi bagi siswa SLB, pembelajaran melalui gawai sangat tidak bias memenuhi kebutuhan siswa, walaupun orang tua tetap selalu mendampingi. Hanya siswa yang memiliki kognitif cukup dan memiliki konsentrasi yang stabil yang bisa mengikuti pelajaran yang diberikan guru via gawai, itupun guru tidak bisa mengontrol peran orang tua dalam menyelesaikan tugas – tugas yang ada. bisa dibayangkan bagi siswa yang mengalami gangguan konsentrasi dan kognitif rendah, bagaimana pembelajarannya di rumah, maka bisa disebut, siswa SLB adalah termasuk yang paling merasakan dampak learning loss ini.

Beruntung, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim yang di teruskan ke Pemerintah Daerah telah memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas bagi daerah yang telah turun status PPKMnya, bahkan bagi Sekolah Luar Biasa di izinkan untuk melaksankan tatap muka 100%.Kesempatan ini dimanfaatkan bagi guru untuk segera berbenah guna mengejar ketertinggalan siswa dalam pembelajaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekolah Penggerak yang launcing di awal tahun 2020 telah menyasar ke Sekolah Luar Biasa. Kurikulum baru ini adalah upaya penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, pada kurikulum ini memberikan jatah pelaksankan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebesar 30% dari jam efektif sekolah. Kuota sebesar itu harus bisa dimanfaatkan secara optimal dalam rangka mewujudkan 6 poin Pelajar Pancasila yang sesuai dengan budaya lokal daerah masing – masing.

SLB Negeri Nganjuk telah menerapkan Kurikulum Operasional Sekolah sejak awal tahun pembelajaran 2021-2022. Salah satu proyek yang di aplikasikan adalah proyek pembibitan dan kewirausahaan yang sesuai dengan nilai PPP yaitu menanamkan peduli lingkungan, rasa cinta tanaman, tanggung jawab, jiwa wirausaha dan gotong royong.

Harapan dari Proyek ini adalah peserta didik memiliki bekal pengetahuan akademik, program khusus berupa bina bicara dan BKPBI, serta keterampilan vokasional berupa membuat media tanam dan pembenihan sayur dan buah sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa. Dengan memanfaatkan spot lahan kosong yang ada di sekolah,  Guru dan siswa SDLB, SMPLB, SMALB menyulapnya menjadi tempat pembuatan media tanam dan pembenihan cabai rawit.

Sebagai salah satu dari lima proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, dirumuskan tiga tujuan berdasarkan jangka waktu yaitu; (1) Peserta didik mampu membuat media tanam sayur berupa cabai rawit dengan memanfaatkan lahan yang ada di lingkungan sekolah. (2) Peserta didik mampu melakukan pembenihan sayur berupa cabai rawit dengan memanfaatkan lahan yang ada di lingkungan sekolah.(3) Peserta didik mampu mempraktikkan salah satu keterampilan vokasional yaitu menanam sayur dan tanaman buah dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumah secara mandiri.

Beberapa manfaat dari kegiatan ini adalah; (1) Kosakata siswa semakin bertambah hal ini sejalan dengan semangat literasi sebagai fokus dari sekolah penggerak, (2)Siswa memiliki keterampilan vokasional dalam bidang pertanian yang mencangkup kegiatan pengamatan, pencatatan, perawatan dan pemasaran yang mendukung focus sekolah penggerak lainnya yaitu numerasi dan karakter yang di awali SDM yang unggul.

Kegiatan sangat memperhatikan relevansi dengan mata pelajaran, antara lain IPA, IPS, PKN, serta Matematika. Selain itu, kegiatan ini sesuai dengan kearifan lokal khususnya daerah Nganjuk yang mayoritas penduduknya adalah bertani sehingga Siswa dan guru tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan bahan dan alat. Mulai Tahap menyiapkan media tanam yang meliputi tanah, sekam dan kompos hingga proses pembibitan mampu murid laksanakan dan tentunya setiap langkahnya di rekam dalam catatan setiap siswa.

Bahkan proyek ini berhasil menarik perhatian publik melalui pameran yang diadakan bersama SMA – SMK di Nganjuk, ini menunjukkan bahwa karya Siswa SLB juga  memiliki daya saing di pasaran. Minat wali murid terhadap produk benih yang dibudidayakn siswa SLB juga cukup bagus. Proyek ini juga berhasil berprestasi di kancah nasional dengan berhasilnya lolos nominasi dalam ajang apresiasi guru inspiratif yang diadakan Kemendikbudristek dan dipresentasikan di Jakarta.

Hal ini memberikan kesimpulan bahwa Progam Sekolah Penggerak jika bisa dimaknai secara professional dan direlevansikan dengan kearifan lokal, maka akan menambah nilai manfaat bagi siswa dan guru. Pelajaran menjadi mengalir karena sesuai dengan atmosfer lingkungan tempat dimana sekolah berdiri yang berpotensi menghidupkan konsep pembelajaran sepanjang hayat.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Syaiku Aziz lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB