x

Mewujudkan Merdeka Belajar melalui pembelajaran Diferensiasi dan Pembelajaran sosial emosional

Iklan

DAISY ZOE SAKKA

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Sabtu, 4 Desember 2021 20:55 WIB

Mewujudkan Merdeka Belajar Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Sebab Kebutuhan belajar murid dikelas berbeda-beda. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dikelas maka pemimpin pembelajaran harus memetakan kebutuhan belajar terlebih dahulu. Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk belajar sesuai dengan minat bakat mereka masing-masing atau sesuai dengan kemauan mereka masing-masing

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik indonesia  Nadiem Anwar Makarim Merdeka belajar artinya unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar. Dalam hal ini, guru sangat dianjurkan untuk tidak bersikap monoton dan masih menerapkan teacher centre yang mana dalam kegiatan pembelajaran di kelas berpusat pada guru. Guru harus kembali mengasah kompetensinya, terutama dalam menerapkan kurikulum yang telah diberikan serta mewujudkan kompetensi dasar yang sudah dibuat sebelumnya sehinga pembelajaran yang dirancang betul-betul berpihak pada murid sehinga siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran, Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid adalah pembelajaran diferensiasi dan sosial Emoisonal.

 

Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Sebab Kebutuhan belajar murid dikelas berbeda-beda. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dikelas maka pemimpin pembelajaran harus memetakan kebutuhan belajar terlebih dahulu. Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk belajar sesuai dengan minat bakat mereka masing-masing atau sesuai dengan kemauan mereka masing-masing

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemetaan kebutuhan belajar murid dalam kelas dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu

  1. Kesiapan Belajar (Readiness)

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.  

  1. Minat Murid

Kita tahu bahwa seperti juga kita orang dewasa, murid juga memiliki minat sendiri. Ada murid yang minat nya sangat besar dalam bidang seni, matematika, sains, drama, memasak, dan sebagainya .  Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran

  1. Profil Belajar Murid

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, seperti: bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu juga akan berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll.

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk

  1. Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
  2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif
  3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
  4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta
  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab

 

Praktek baik yang telah saya laksanakan di SMP negeri 9 kota sorong terkait peran sebagi guru pengerak dalam mengimplementasikan Pendidikan yang berpihak kepada murid dalam mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.

 

Untuk melakukan model pembelajaran diferensiasi ini maka saya memetakan kebutuhan belajar peserta didik terlebih dahulu, Pemetaan kebutuhan belajar peserta didik yang saya lakukan di SMP negeri 9 Kota Sorong adalah berdasarkan Kesiapan. Sedangkan Pembelajaran sosial emosional yang saya lakukan adalah kemampuan untuk mengelola emosi, bagaimana Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain dan Membuat keputusan yang bertanggung jawab. Selain itu juga saya melakukan ice breaking. tujuan saya mmelakukan ice  breaking adalah untuk memantik semangat peserta didik  sebelum belajar

Langkah-langkah pembelajaran yang saya desain sesuai kebutuhan belajar peserta didik  adalah

Kegiatan pendahuluan

  • Melakukan Pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
  • Memulai pelajaran dengan memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
  • Menayakan perasaan Peserta didik  Sebelum mengikuti PBM dengan menuliskan di kertas post it dan menepelkan dipapan Tulis 
  • Membuat Kesepakatan Belajar
  • Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang Ingin dicapai
  • Membuat Ice breaking (awal dan tenggah pembelajaran )
  • Guru mengajukan beberapa Pertayaan terkait materi yang akan dipelajari sesuai dengan pengalaman peserta didik pada materi sebelumya melaui link googel formulir 
  • Guru akan mencatat dan mengunakan informasi yang didapat dari pertayaan tersebut untuk memetakan sejauh mana pengetahuan peserta didik terhadap Materi yang akan dipelajari
  • Guru memetakan kesiapan belajar siswa dalam tiga kelompok kecil yaitu kelompok A untuk peserta didik yang telah memahami Bilangan , kelompok B untuk peserta didik yang cukup memehami Bilangan  dan kelompok C untuk peserta didik yang belum memahami

Kegiatan Inti

  • Peserta didik membentuk kelompok-kelompok kecil sesuai dengan hasil pemetaan terhadap kesiapan belajar
  • Guru membagikan LKPD berisi soal penugasan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan hasil pemetaan kebutuhan belajarnya  
  • Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan Tugas Yang ada Di LKPD
  • Guru membimbing dan mengarahkan setiap kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusi sesuai kebutuhan murid
  • Guru memantau dan memotivasi peserta didik agar berdiskusi secara aktif dalam kolaborarif
  • Guru meminta peserta didik untuk mempresentasekan hasil diskusi kelompok
  • Guru Bersama siswa Memberikan tangapan atas hasil Presentasi meliputi Taya jawab Untuk mengkonfirmasi memberikan tambahan informasi. Melengkapi informasi ataupun tangapan lainya.

Kegiatan penutup

  • Guru Bersama siswa mereflesikan hasil pembelajaran
  • Untuk meminta peserta didik untuk mndemonstrasikan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipeljari dalam sebuah karya sesuai dengan minat bakat peserta didik 
  • Guru menyampaikan ucapan terimakasih atas kerja samanya sehinga kegiatan pembelajaran berjalan lancar sekaligus meyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya 
  • Guru menutup pelajaran dengan, salam dan berdoa

 

Dampak positif dari kegiatan pembelajaran yang saya lakukan dengan menerapkan merdeka belajar adalah peserta didik lebih bersemangat, lebih antusial  dalam belajar karena kebutuhan belajarnya terpenuhi

Ikuti tulisan menarik DAISY ZOE SAKKA lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB