x

Iklan

yustina handayani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 06:26 WIB

Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dan Pembelajaran Menyenangkan dengan Metode Mind Mapping di Masa Pandemi

Model pembelajaran mind mapping atau dikenal dengan peta pikiran akan meningkatkan kreativitas siswa dan meningkatkan suasana kelas menjadi menyenangkan di masa pembelajaran saat pandemi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dan Pembelajaran Menyenangkan dengan Metode Mind Mapping di Masa Pandemi

 

Model pembelajaran mind mapping atau dikenal  dengan peta pikiran akan meningkatkan kreativitas siswa dan meningkatkan  suasana kelas menjadi menyenangkan  di masa pembelajaran saat pandemi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sudah satu tahun lebih enam bulan pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah sistem kehidupan manusia di segala bidang kehidupan, termasuk salah satunya dunia pendidikan. Pandemi menimbulkan tantangan khusus bagi pendidik karena dalam situasi ini pembelajaran dilakukan secara online. Tentu saja, hal ini merupakan tantangan baru bagi pendidik, mulai dari metode pengajaran hingga individu di setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru. Pendidikan adalah hubungan antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang muncul di lingkungan pendidikan. Siswa akan menjadi faktor penentu sehingga dapat mempengaruhi segala yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Wibowo, 2018). Pendidikan dapat diartikan dengan adanya suatu proses yang menggunakan metode untuk membuat mereka mengerti, pengetahuan dan bagaimana berperilaku saat dibutuhkan (Syah, 2014). Di masa pandemi, para guru dituntut agar lebih kreatif dalam proses pembelajaran karena menghindari kejenuhan siswa dalam  memberikan materi yang diajarkan. Penguasaan teknologi dalam menggunakan laptop, handphone, dan berbagai jenis media yang bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran online menjadi hal yang sangat penting.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi adanya  Merdeka Belajar dengan memberikan ruang bagi guru mengeksplorasi banyak hal. Tidak melulu soal terampil mengajar, guru dituntut untuk menjadi pemimpin di lingkungan pendidikan dan menjadi solusi atas setiap permasalahan. Pemimpin reformasi pendidikan agar orientasi pendidikan berpusat pada siswa. Merdeka belajar yang diusulkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim memiliki makna kebebasan berinovasi, kreatif serta belajar dengan mandiri bagi unit pendidikan, baik guru maupun muridnya.

Kita tahu, bahwa guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan Indonesia dan menjadi garda terdepan untuk membentuk masa depan bangsa. Namun sayangnya proses pembelajaran di sekolah terkadang membosankan bagi guru maupun siswa. Dengan adanya program merdeka belajar, diharapkan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan bahagia. Hal ini tentu mempengaruhi kualitas pembelajaran  dan guru dibebaskan untuk berinovasi serta didukung untuk mengenalkan metode pembelajaran sendiri yang lebih baik guna menciptakan kelas yang lebih hidup, misalnya membuat diskusi bersama dan salah satunya menggunakan model pembelajaran mind mapping atau dikenal  dengan peta pikiran.

Model mind mapping atau dalam Bahasa Indonesia berarti peta pikiran adalah model pembelajaran untuk pencatatan materi, informasi, data, ilmu pengetahuan dsb. Peta pikiran atau mind mapping merupakan alat yang bisa mempermudah siswa untuk mengingat, mengumpulkan pengetahuan, menciptakan ide dan mengategorikan sesuatu. Sehingga siswa bisa menjadi pemikir yang lebih baik. Metode ini ditemukan oleh Tony Buzan.

Bila guru hendak memanfaatkan metode mind mapping untuk mengolah informasi. Guru bisa melaksanakan langkah yang disusun oleh Johan Mahmuddin:

  1. Pada permulaan pembelajaran Guru mengutarakan kompetensi yang harus diraih oleh para siswa.
  2. Siswa diharap bisa menemukan solusi dari konsep soal yang diutarakan oleh guru.
  3. Guru membuat grup kecil dengan total anggota 2 sampai 4 siswa.
  4. Grup bisa leluasa untuk berdiskusi dengan grup masing-masing tentang materi permasalahan yang diberikan oleh pengajar.
  5. Setiap grup diminta untuk menuliskan semua ide jawaban yang ada pada saat diskusi tanpa harus takut salah (brainstorming).
  6. Hasil diskusi akan dipresentasikan oleh tiap grup dengan cara diundi. Saat presentasi siswa, guru akan menuliskan seluruh jawaban berdasarkan kriteria yang telah disusun.
  7. Guru dan siswa akan melakukan pengambilan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dicatat oleh guru di papan tulis.

Manfaat dari model mind mapping ini bisa meringankan siswa dalam mengolah informasi konsep dan memahaminya secara bertahap. Selain itu bentuk mind mapping juga bisa dibuat seindah dan semenarik mungkin, sehingga nantinya pada saat review pelajaran atau materi, siswa bisa lebih betah membacanya.

Cara termudah untuk membuat mind mapping, pertama, menyiapkan kertas polos kosong tanpa garis atau warna. Kedua, siapkan beberapa spidol atau pulpen berwarna untuk menghias setiap kategori yang ada. Jika mind mapping berupa gambar elektronik dapat menggunakan aplikasi mind mapping dari download menggunakan android  melalui  play store ataupun dengan laptop. Ketiga, mulai menulis tema besar di tengah lalu mengaitkannya dengan objek yang berhubungan juga.  Keempat,  catatan tulisan akan dirangkum dalam bentuk gagasan utama yang saling terkait dimana gagasan utama berada di tengah dan sub utama menjadi cabang-cabang terperinci hingga terkecil dengan dihubungkan dengan garis dan sub topik tidak harus lurus.Ini bisa dianalogikan dengan cabang ranting pada pohon. Kelima, agar lebih menarik gunakan gambar-gambar berwarna yang mendukung pada sub topik yang sudah ditulis.

Berikut merupakan manfaat dari model pembelajaran mind map menurut penuturan Buzan:

  1. Sudut pandang siswa akan semakin luas.
  2. Peserta didik bisa mengurutkan konsep yang harus dikerjakan lebih dulu. Sehingga bisa memilih jalur awal dan akhir dari suatu konsep yang akan dipelajari.
  3. Siswa bisa menggalang informasi pengetahuan dalam satu wadah.
  4. Mengembangkan problem solving skill pada siswa dengan cara brainstorming (mengumpulkan semua ide).
  5. Peta pikiran yang bagus dan keren bisa sangat enak untuk dibaca, sehingga ketika akan mengulas (review) pelajaran bisa lebih semangat.

Situasi  pandemi  ini memang menimbulkan banyak tantangan, para guru  dituntut agar lebih kreatif dalam proses pembelajaran dan menghindari kejenuhan siswa dalam  memberikan materi yang diajarkan. Peta pikiran atau mind mapping merupakan salah satu  model pembelajaran yang bisa mempermudah siswa untuk mengingat, mengumpulkan pengetahuan, menciptakan ide dan mengategorikan sesuatu. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dan suasana kelas akan menyenangkan walau penyampaian materi dengan daring via google meet dengan siswa. Harapannya penyampaian materi lebih terorganisasi , mudah dipahami oleh siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

 

Sumber :

https://media.neliti.com/media/publications/331335-peran-guru-dalam-pelaksanaan-pembelajara-c0e69d57.pdf

https://blog.kejarcita.id/10-manfaat-program-merdeka-belajar-yang-didapat-oleh-guru/

https://www.tripven.com/model-pembelajaran-mind-mapping/

 

Ikuti tulisan menarik yustina handayani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler