Secara garis besar, kebijakan merdeka belajar yang dicanangkan pemerintah saat ini dalam proses belajar mengajar bertujuan agar para pendidik maupun peserta didik bisa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih unggul dan kreatif di masa depan. Pendidik diupayakan mampu memberikan metode belajar yang lebih kreatif, menarik, tidak monoton, namun maksud dari tujuan pembelajaran tetap tercapai. Sementara para peserta didik diharapkan lebih aktif secara mandiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, namun juga keterampilan.
Secara visual, maksud dari kebijakan merdeka belajar memang dibutuhkan di era pandemi saat ini. Tentu saja hasil dari kebijakan merdeka belajar tersebut ingin agar Sumber Daya Manusia di Indonesia juga menjadi lebih baik meskipun dalam kondisi pandemi. Namun bagaimana imbasnya dengan perilaku? Bisakah merdeka belajar menjadikan para peserta didik betu-betul menerapkan ilmu pendidikan yang didapatkan dengan baik, terutama dalam hal akhlak atau perilaku terhadap diri sendiri maupun orang lain? Bukankah harus ada yang berbeda dari peserta didik sebelum mereka belajar dengan setelah mereka belajar sesuatu? Misalnya seperti, peserta didik sudah mempelajari cara menghormati atau menyampaikan pendapat, bagaimana cara berbicara kepada orang lain, bagaimana sikap yang baik sesuai Pancasila, atau yang paling ringan mampu membuang sampah pada tempatnya. Sudahkah mereka mampu menerapkan hal-hal kecil seperti diatas secara mandiri? Mungkin saja banyak dari peserta didik kita yang nilai akademiknya sangat memuaskan, namun buah perilaku dari nilai pengetahuan tersebut apakah sudah sesuai dengan visi misi dari merdeka belajar ini?
Faktanya, masih ada saja yang belum mampu menerapkan teori-teori ringan yang dipelajari, entah masih membuang sampah sembarangan, atau mungkin menerobos antrian, atau bisa juga korupsi, bahkan mungkin lebih dari itu. Maka, ini adalah PR bagi bangsa Indonesia terutama para pendidik dalam mendidik generasi penerus bangsa. Jangan sampai merdeka belajar ini ternyata masih perlu dimerdekakan lagi.
Kebijakan Merdeka Belajar tentunya sudah baik untuk diterapkan, namun akan sangat lebih baik jika dalam proses tersebut, pendidik juga mampu mendidik dan mencontohkan perilaku sesuai Pancasila kepada para peserta didik dengan cara yang mampu diterapkan oleh peserta didik semasa hidupnya. Dengan demikian, diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di negara ini tidak hanya unggul dalam pengetahuan atau keterampilan, tapi juga unggul dalam adab perilaku atau akhlak. Sebab sebaik-baik mendidik adalah dengan mencontohkan tanpa lelah. Sebagai tambahan, tentunya agar para pendidik senantiasa mendoakan peserta didik agar dimudahkan dalam menerapkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari dengan santun dan istiqomah. Semoga segala hal yang disampaikan oleh pendidik dari hati bisa sampai pula ke hati peserta didik atas izin-Nya.
Ikuti tulisan menarik IU 18 lainnya di sini.
