x

Peserta didik dengan hambatan pendengaran sedang melihat video tutorial membuat souvenir.

Iklan

Anis Chayrica Rezeika

Guru SLB Negeri Demung Situbondo
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 11:59 WIB

Merdeka Belajar: Guru Merdeka untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Peran guru yang kini bergeser sebagai fasilitator tidak akan mengurangi semangat mengantarkan peserta didik berkebutuhan khusus untuk mandiri, berkarya dan berprestasi. Dengan adanya Merdeka Belajar, guru juga merdeka, mengupayakan terus meningkatkan potensi, merencanakan pembelajaran dengan memperhatikan hambatan, kemampuan, serta bakat dan minat peserta didik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pandemi Covid-19 memaksa kita untuk selalu siap menghadapi perubahan, termasuk dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar yang biasanya dilaksanakan di kelas, dengan tatap muka, harus dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh atau bisa disebut dengan pembelajaran daring. Tentu saja hal ini memberikan tantangan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, kondusif dan bermakna. Beberapa faktor yang mengakibatkan kurang efektifnya pembelajaran daring, diantaranya kurangnya kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, menurunnya minat belajar peserta didik ketika belajar dari rumah, keterbatasan media, alat bahan yang berada di sekolah, tidak semua peserta didik dan orangtua mempunyai fasilitas elektronik (untuk bermedia sosial), kuota/pulsa terbatas, tidak tersedianya signal yang baik di sebagian wilayah rumah para peserta didik, serta kesibukan orang tua/ wali murid yang harus bekerja sehingga tidak dapat mendampingi peserta didik dalam belajar.

 

Ya, bagi kami yang berada di Sekolah Luar Biasa (SLB), dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sangat bergantung pada kesiapan orang tua dalam mendampingi putra-putrinya. Strategi yang dipilih oleh SLB Negeri Demung Situbondo yaitu pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan cara guru mengirimkan materi dan lembar kerja siswa melalui WhatsApp Group, bagi peserta didik yang tidak memiliki fasilitas gawai, sekolah memfasilitasi dengan mengadakan Home Visit, atau menawarkan kepada wali murid untuk mengambil materi dan tugas di sekolah selama 1 minggu sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Strategi tersebut juga tidak luput dari tantangan, pada awal pembelajaran jarak jauh peserta didik masih semangat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, namun adakalanya mereka bosan dan tidak mau menyelesaikan tugas-tugasnya. Hal ini membuat saya mencari dan mencoba mengeksplor strategi, metode, maumpun media yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sangat menfasilitasi guru untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan melalui program “Ayo Guru Belajar dan Ayo Guru Berbagi”. Pada platform Ayo Guru Belajar, guru dapat mempelajari beragam program belajar yang relevan melalui bimtek secara daring sedangkan pada Ayo Guru Berbagi, Guru bergotong royong berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran, dan aksi webinar. Platform lain adalah PPPPTK TK dan PLB yang memfasilitasi guru untuk mengikuti webinar dari media sosial seperti Facebook, Instagram dan Youtube. Beberapa program ini sangat membantu saya untuk terus semangat belajar dan berbagi meskipun dalam kondisi Pandemi-Covid 19.

 

Untuk meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar, saya memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi untuk peserta didik dengan hambatan pendengaran pada jenjang SMALB berupa video pembelajaran yang diunggah pada Youtube, Google Form untuk lembar kerja peserta didik, Google Classroom, Modul dalam bentuk Flipbook, serta Game edukatif. Pemanfaatan media ini tentu saja berdasarkan kemampuan serta hambatan peserta didik. Peserta didik dengan hambatan pendengaran lebih banyak menggunakan media visual berupa gambar dan video; Peserta didik dengan hambatan penglihatan lebih banyak menggunakan media audio seperti Podcast (merubah teks menjadi audio); sedangkan Peserta didik dengan hambatan intelektual dapat menggunakan media berupa audio, gambar, dan video. Penggunaan media ini tidak hanya terbatas untuk meningkatkan kemampuan akademik peserta didik berkebutuhan khusus melainkan juga sebagai media untuk meningkatkan kemandirian serta keterampilan vokasionalnya.

 

Saat ini Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, sedang menggalakkan Program Vokasi Istimewa, yaitu pembelajaran keterampilan vokasional untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan serta bakat dan minatnya. Kurikulum pada jenjang SMALB memiliki porsi yang cukup besar untuk keterampilan dan vokasionalnya yaitu 70%, sedangkan akademik 30%, sehingga akademik yang diberikan adalah yang menunjang pilihan vokasionalnya. Keterampilan Vokasional di SLB Negeri Demung Situbondo diantarantanya pada bidang Bisnis dan Pariwisata: Tata Boga, bidang Seni Budaya: Souvenir, bidang Pertanian: Budidaya Tanaman, serta pada bidang Mesin dan Teknologi: Pengelasan. Pilihan keterampilan vokasional ini tentu saja akan berkembang dan disesuaikan dengan kemampuan, bakat dan minat peserta didik.

 

Dengan memperhatikan kemampuan, hambatan, serta minat dari peserta didik berkebutuhan khusus sudah sejalan dengan program merdeka belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim. Kurikulum yang ada di SLB berpusat pada peserta didik, dengan kata lain kurikulum yang harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus. Dalam Merdeka Belajar, guru-guru dan kepala sekolah memiliki kebebasan untuk merancang proses pembelajaran dengan cara yang paling cocok untuk peserta didik. Banyak sekali ajang kreasi lomba dari berbagai bidang untuk mengapresiasi bakat dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus, dengan guru yang merdeka dan dukungan dari lingkungan serta kerjasama dengan wali murid yang baik, akan memberikan dampak positif pada peserta didik untuk mandiri, berkarya dan berprestasi.

Ikuti tulisan menarik Anis Chayrica Rezeika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler