x

Iklan

Tantri Mira sandra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 4 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 12:52 WIB

Tular Nalar antara Luring, Borang, dan Daring

Program pendidikan guru penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka belajar, yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal guru dan tenaga kependidikan atau (Ditjen gtk). Program guru penggerak memiliki tujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik aktif dan proaktif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

BUKU TULAR NALAR

(ANTARA LURING, BORING DAN DARING )

Program pendidikan guru penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka belajar, yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal guru dan tenaga kependidikan atau (Ditjen gtk). Program guru penggerak memiliki tujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik aktif dan proaktif. Dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui program pendidikan guru penggerak ada banyak sekali pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan yang didapat dari setiap modul yang dipelajari, bersama instruktur, fasilitator melalui daring dan penguatan bersama guru pendamping melalui lokakarya.

Melalui alur Merdeka belajar pada modul 3.2 pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya , guru penggerak di ajak untuk melakukan aktivitas mulai dari diri sendiri. Dengan mengingat ulang pengetahuan awal mereka tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah, guru dan peran pemimpin dalam pengelolaan sekolah. Melalui pertanyaan reflektif guru penggerak merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal tentang materi, dengan keadaan yang ada di sekolah. selanjutnya guru penggerak diajak mengajukan pertanyaan dan harapan terkait dengan materi yang dipelajari melalui eksplorasi konsep. Dimana kita dapat melihat bagaimana berpikir berbasis aset dengan strategi pengelolaan sumberdaya menggunakan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset melalui pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan di sekolah menggunakan 7 aset. Berdasarkan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset kita dapat melaksanakan umpan balik berupa refleksi. Yang dapat mengubah cara pandang kita ,sebelumnya yang hanya melihat permasalahan yang ada disekolah dari sisi masalah dan kekurangan sekolah . Pada akhirnya kit selaku guru penggerak mampu memandang dari sisi aset dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan refleksi . Setelah mengambil praktik baik di ruang kolaborasi bersama kelompok yang ada , guru penggerak melakukan demonstrasi kontekstual untuk menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya dan tidak lupa kita dapat menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang dimiliki sekolah . Bersama dengan narasumber dan fasilitator guru penggerak melakukan koneksi antar materi membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam media sosial dalam bentuk yang diinginkan seperti video artikel Indogratis PowerPoint lagu dan lainnya guru penggerak juga membuat rencana perubahan secara rinci menggunakan format mempraktekkan pengetahuan dan keterampilannya melalui aksi nyata

Pada modul 3. 2 pemimpin pembelajaran ini adalah ketika dalam mengelola sumber daya Ini secara umum. Guru mendapatkan beberapa kompetensi ,yaitu mampu mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah .Untuk menjalankan program sekolah yang selanjutnya mampu menggunakan sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar kedepannya guru penggerak mampu menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolah menggunakan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset atau asset design community development .Merancang program kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset yang sudah dilakukan menunjukkan sikap aktif terbuka kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya

Masa pandemi yang terjadi diawal tahun 2020 dibulan maret menyebabkan perubahan proses pembelajaran dan adaptasi baru dalam proses belajar daring. Murid-murid dituntunt dapat belajar secara mandiri mulai dari diri sendiri , dengan belajar dirumah, bekerja dirumah, menjadi keharusan untuk menekan tersebarnya wabah pandemi covide 19. Sehingga praktis lingkungan sangat memperngaruhi proses belajar daring murid . Belum lagi beberapa syarat belajar daring pun harus dapat dipenuhi demi kelancaran proses belajar mengajar seperti ketersediaan kouta , memiliki jaringan wifi , memiliki gawai atau laptop , akses jaringan internet yang tersedia hal tersebut menjadi sangat penting bagi murid untuk menyiapkan proses belajar yang efektif . Pembelajaran daring awal mula memanfaatkan banyak aplikasi daring berbayar mau pun gratis seperti whatt up group yang dibangun, google classroom , google form , you tube , googlemeet, zoommmeting dan lain sebagainya. Dan tentunya membuat murid mendapatkan berbagai kendala dalam proses belajar daring seperti tidak memiliki gawai, tidak terjanggkau sinyal , tidak memiliki kouta . Membuat beberapa murid tidak tuntas dalam proses belajar ekonomi lintas minat kelas X Mia 2 . Masalah inilah membuat penulis mewujudkan aksi nyata melalui merdeka belajar dengan berfikir berbasis aset .

    Berbekal pengetahuan dan pengalaman dan keterampilan mengikuti program guru penggerak inilah, dimana selaku guru penggerak sebagai agen transformasi didunia pendidikan . Wajib memberikan warna yang berbeda , warna belajar yang merdeka dan menyenangkan untuk mencapai profil pelajar pancasila. Dengan memberikan tuntunan sesuai kodrat alam dan zaman , dan praktik baik sebagai budaya positif . Hal ini diwujudkan pada modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini kita dapat melakukan pendekatan berbasis asset , melalui berfikir positif , kreatif , aktif ,produktif dan inovatif untuk mengembangkan diri dan orang lain.

          Dengan mengenali hal-hal positif dari dalam diri , memusatkan perhatian, menjadi inspirasi, menjadi kekuatan atau pun potensi yang positif. Sehingga ketika kita memiliki beberapa kendala dalam proses belajar mengajar. Dengan kondisi murid kelas x mia 2 berjumlah 11 yang tidak tuntas pada mata pelajaran ekonomi lintas minat yang di ampu , kita dapat berfikir mereka adalah asset yang dapat kita optimalkan .Sentuhan berbeda melalui proses inquiry apresiatif tahapan BAGJA , murid yang remidi jadi prestasi . Dengan pertanyaan –pertanyaan reflektif yang dapat diberikan, melalui tahapan BAGJA mereka mampu menuangkan unek-unek dan perasaan mereka dalam bentuk tulisan dan cerita pendek secara luwes .Yang dapat dipublikasikasikan dalam bentuk Buku elektronik dan media cetak dengan judul “TULAR NALAR” antara luring, BORING DAN DARING.

          Dikemas dengan sedikit berbeda remidi jadi prestasi , mata pelajaran ekonomi rasa pelajaran bahasa Indonesia dapat kita hadiri . Memberikan inspirasi dan manfaaat bagi kita dan pembaca. Dan praktik baik ini dapat memberikan perubahan yang besar bagi murid-murid untuk membangun ekosistem pendidikan lebih baik. Berikut deskripsi aksi nyata dan langkah-langkah pengalaman penulis yang telah dilakukan, yang pertama mendata siswa yang tidak tuntas dalam pelajaran ekonomi lintas minat kelas X Mia 2 ( Tgl 5 -10 juni 2021) , Menginformasikan kepada muirid yang tidak memenuhi ketuntatasan mata pelajaran ekonomi lintas minat (tgl 11 juni 2021), Mengajak murid mulai dari diri sendiri membuat komitmen dan kesepakatan , dengan memberikan ruang dan waktu untuk mengerjakan tugas untuk mencapai ketuntasan yang mereka ingin ( tgl 11- 14 juni 2021), Pemberian tugas TULAR NALAR kepada murid untuk mencapai ketuntasan ( tgl 14 juni 2021) ,Pengumpulan tugas cerita pendek untuk mencapai ketuntasan ekonomi lintas minat kelas x mia 2 “TULAR NALAR “ (Tgl 16 juni 2021)

              Hasil nya dari 31 siswa ada 11 murid yang tidak tuntas pada mata pelajaran ekonomi lintas minat ekonomi kelas X Mia 2. 11 Murid tersebut merupakan aset yang dapat kita maksimalkan . Melalui pendekatan literasi diajak menulis refleksi diri kendala , yang dihadapi dalam proses belajar daring. Hasilnya 11 Murid SMA Kemala Bhayangkari kelas x mia 2 menghasilkan produk tulisan yan kreatif dan inovatif berupa curahan hati “ TULAR NALAR “,Murid SMA Kemala Bhayangkari sebanyak 11 menyukai dan senang dengan pelajaran ekonomi LM pada kelas Mia(IPA)

Saat melakukan praktik baik perasaan sangat senang dan bahagia pun dirasakan karena dapat menerapkan aksi nyata modul 3.2 . Rasa senang dan bahagia dari 11 murid semua berkomitmen mengumpulkan tugas, senang dan bahagia buku TULAR NALAR dihasilkan ,Murid jadi senang dan bahagia dapat menyelasaikan tugas dan tuntas,Murid jadi senang dan bahagia dapat pengalaman baru refleksi diri ,Murid jadi senang dan bahagia dapat menuangkan perasaan lewat tulisan

Pembelajaran yang didapat dari praktik baik berfikir berbasis aset ( kegagalan mau pun keberhasilan ) Kegagalan ; tidak ada karena rancangan dapat dilaksanakan secara utuh.Keberhasilan Murid yang dibimbing mendapatkan pengalaman baru dalam belajar seperti guru lebih ,mendengarkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan murid Pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada murid, wujud praktik baik ,Dukungan orang tua dan stake holder yang ada sangat diperlukan

Rencana Perbaikan untuk pelaksanaan dimasa yang akan datang Alokasi waktu yang sesuai dengan materi yang disampaikan ,Mengadakan jadwal kegiatan menulis yang lebih terstruktur dan sistematis ,Buku dapat dicetak oleh penerbit dan mendapatkan ISBN ,Dukungan yang dibutuhkan baik materi mau pun non materi dengan meminta dukungan partisipasi pengurus Yayasan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru , stake holder disekolah, orang tua siswa, lingkungan sekitar agar dapat berkolaborasi bekerjasama mendukung pengoptimalan kemampuan siswa, sumberdaya alam , tehnologi, jaringan wifi, Fasilitas saran prasarana yang mendukung . Melalui berfikir berbasis aset kita dapat membantu murid mengembang kan potensi diri melalui merdeka belajar ,bergerak dengan hati pulihkan pendidikan Indonesia pun dapat terwujud .

1. Dokumentasi proses kegiatan

Gambar 2 ( Daftar pertanyaan melalui

 tahapan BAGJA untuk menuntun murid menulis

Ket : gambar 1. Daftar ketidak tuntasan

mapel ekonomi lintas minat kelas X Mia 2

Gambar 3 Contoh curahan hati ditular nalar.

Gambar 4 . Date line pengumpulan tugas

Gambar 5 Flayer cover buku tular nalar edisi 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Tantri Mira sandra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler