x

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Selasa, 7 Desember 2021 21:26 WIB

Perlunya Self Awareness Pada Anak Usia Dini

Self-Awareness bukan hanya saja untuk diri sendiri, melainkan juga bisa dalam bentuk kelompok tempat kita dapat menyampaikan gagasan, perasaan, opini dan lain sebagainya. Pada anak usia dini, sangatlah penting untuk mengenal self-awareness demi kepentingan kepribadiannya dan orang lain.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kesadaran diri (Self Awareness) menurut Daniel Goleman (dalam Solomon) adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain. Sementara Nafisa (2010) menyatakan bahwa kesadaran diri adalah keadaan dimana individu dapat memahami diri sendiri dengan tepat.

Self-Awareness juga dapat menunjukan sikap kita terhadap seseorang yang mana seseorang tersebut tidak mengetahui kepribadian kita, tetapi seseorang tersebut dapat mengetahui kita yakni dari sikap atau tingkah laku kita.

Self-Awareness bukan hanya saja untuk diri sendiri, melainkan juga bisa dalam bentuk kelompok tempat kita dapat menyampaikan gagasan, perasaan, opini dan lain sebagainya. Pada anak usia dini, sangatlah penting untuk mengenal self-awareness demi kepentingan kepribadiannya dan orang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikap pada anak usia dini atau anak-anak tergolong sikap egois, Sering kemauan mereka harus dituruti dan menguntungkan dirinya sendiri. Self-awareness pada anak usia dini ini juga dapat menjadi titik perkembangan pada kepribadianya. Karena  dengan adanya kesadaran diri itu anak diharapkan dapat mengontrol emosi dengan baik, bertanggung jawab, berani,  dan lebih percaya diri kepada dirinya sendiri. 

Kompetensi diri ini mencakup 5 macam, diantaranya ialah

  1. Identifikasi emosi, yaitu anak sudah mulai mampu memahami atau sudah bisa untuk mengontrol emosi yang ada pada dalam diri mereka. mereka mengetahui emosi apa yang sedang di alaminya, seperti kecewa,sedih, atau bahagia.
  2. Akurasi presepsi tentang diri, yaitu anak sudah mampu mengevaluasi emosi mereka apakah emosi yang sedang ia lakukan sudah sesuai dengan keadaan atau belum sehingga anak tidak lagi melakukan emosi emosi yang tidak sesuai dengan keadaannya.
  3. Mengenali kompetensi diri, yaitu anak mengetahui kompetensi atau kemampuan mereka ada di bidang apa, sehingga ia dapat menggali dab mengembangkan kemampuan tersebut. Setiap anak pasti memliki kompetensi diri masing masing, tentu tidak sama antara satu individu dengan individu lain.
  4. Kepercayaan diri, yaitu dengan adanya keprcayaan dalam diri maka semakin mudah untuk mengembangkan kemampuan pada anak, karena mereka sudah memiliki modal percaya diri sehingga mereka yakin akan hal hal yang dilakukan akan membuahkan hasil.
  5. Efikasi diri, yaitu kepercayaan diri atas kemampuan menyelesaikan tugas dan tujuan yang ia inginkan.

Self-Awareness pada anak usia dini ini sangat penting dan perlu, karena juga termasuk kedalam perkembangan anak. Kesadaran diri ini anak dapat mengontrol emosi dan mengatur perasaan pada dirinya yang mana agar sesorang dapat memahami diri kita dan sebaliknya kita dapat memahami orang tersebut.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler