x

Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di sekitar kawasan PT IMIP yang mengalami kemacetan. Sumber foto: metrosulteng.com

Iklan

Sri Kunthhi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Agustus 2020

Jumat, 10 Desember 2021 13:06 WIB

Semua Pihak Terkena Dampak Kemacetan Trans Sulawesi, Kok

Jalan poros nasional yang menghubungkan ibu kota di suatu pulau memang sedang gencar dibangun oleh pemerintah demi mobilitas penduduk yang lebih baik. Namun jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Morowali, masih memiliki permasalahan yakni kemacetan. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya pembangunan infrastruktur jalan dengan pengembangan kawasan industri yang menjadi Obvitnas dan PSN di Sulawesi Tengah itu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belakangan ini seorang warga bernama Erni yang tinggal di Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah mengeluhkan bahwa akibat kemacetan yang ada di Trans Sulawesi menyebabkan pengiriman usaha dagangannya menjadi terlambat. 

“Harusnya jalanan ini diperlebar, diperluas, biar tidak begini macet, ini kita menunggu sampai berjam-jam,” cetus Erni, Sabtu (23/10/2021) melansir dari metrosulteng.com.

Kembali, yang dituding menjadi penyebab kemacetan adalah penguasa jalanan alias buruh yang bekerja di kawasan industri sekitar yaitu kawasan PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park). Padahal buruh PT IMIP juga merupakan warga sekitar yang terdampak akibat dari kemacetan. Belum sampai ke tempat kerja tetapi mereka sudah lelah fisik dan lelah batin harus berkutat dengan kemacetan setiap harinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terlebih, yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa jalan merupakan fasilitas publik dan pembangunannya seharusnya juga dipersiapkan oleh pemerintah. Tidak tepat bila hanya membebankan persoalan ini ke satu pihak. 

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga memikirkan upaya jangka panjang untuk mengatasi kemacetan ini, yakni dengan pengembangan Jalan Nasional di Morowali, jalan alternatif lain selain jalan Trans Sulawesi.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Ir. H. Syaifullah Djafar yang mengatakan bahwa nantinya pengembangan Jalan Nasional Morowali akan difokuskan di Kecamatan Bahodopi sampai ke perbatasan Sulawesi Tengah – Sulawesi Tenggara.

Selain itu titik di sekitar kawasan PT IMIP seperti di Desa Fatufia, pihak pemerintah akan melakukan peninjauan apakah perlu dilakukan pelebaran jalan atau pembuatan jalur underpass/flyover.

Dan dari pihak perusahaan, tentunya mereka sudah merasakan bahwa kemacetan di Trans Sulawesi juga berefek pada pekerjanya. Terlebih kawasan industri ini adalah bagian dari Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan Proyek Strategis Nasional (PSN). Kegiatan perindustrian perlu melibatkan banyak tenaga kerja, terlebih dengan digencarakannnya upaya hilirisasi industri untuk memajukan perekonomian negara lebih baik.

PT IMIP pun kemudian melakukan berbagai upaya-upaya. Diantaranya yaitu membuat lokasi area parkir baru yang terletak di kawasan bandara PT IMIP. Hal ini untuk mengurai kepadatan akses keluar masuk yang tidak menumpuk di satu titik. Selain itu, PT IMIP juga menuruti imbauan dari pemerintah untuk mengatur ulang jam kerja karyawan agar tidak bentrok dengan lalu lalang pengguna umum jalan Trans Sulawesi.

Upaya mengatasi kemacetan di Trans Sulawesi sudah dijalankan, baik itu rencana jangka panjang atau jangka pendek. Di rencana jangka pendek seperti relokasi tempat parkir, beberapa pengguna jalan sudah merasakan bahwa arus kemacetan berkurang.

Sekarang, publik tinggal mengawal apakah rencana jangan panjang seperti Jalan Nasional Morowali akan diimplementasikan perencanaannya secepatnya. Namun, harus diingat, segala sesuatu yang bagus tentunya tidak membutuhkan waktu instan.

Ikuti tulisan menarik Sri Kunthhi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB