Menjalani sebuah profesi apapun itu tentunya kita dituntut untuk siap dengan segala konsekuensinya, apalagi bila kita bekerja bersama orang lain, dan ada di dalam naungan lembaga. Sudah tentu ada banyak aturan yang harus kita penuhi. Kita dituntut untuk mau dan mampu menerima setiap ketentuan yang ada jika masih ingin bertahan di posisi itu. Namun demikian, tidak jarang kita harus menerima ketika ada perubahan kebutuhan dalam lembaga tempat kita bernaung. Kita harus siap bila sewaktu-waktu diminta untuk bergeser ke posisi yang berbeda.

Sayangnya, tidak semua dari kita memiliki kesiapan hati ketika dihadapkan pada keadaan tersebut. Banyak dari kita melihat sebuah mutasi (yang bukan karena permintaan) sebagai bentuk hukuman dan dipandang menyakitkan. Kita sering terjebak dengan cara berpikir kita sendiri tanpa melihat campur tangan dari Sang Pemilik Alam. Sehingga kita akan berpikir negatif dan malah mengambil langkah yang merugikan diri sendiri.

Jika kita melihat semua yang terjadi dan kita alami adalah bagian dari skenario yang sudah ditulis Allah untuk kita, maka energi positif yang akan kita dapatkan disana. Kita akan menyadari bahwa semua peristiwa membawa hikmahnya masing-masing. Dengan energi yang positif kita akan lebih produktif dan dapat bersikap lebih arif.  Kesadaran bahwa mutasi atau pergeseran tugas sebagai hal yang biasa dan lumrah didunia kerja harus kita miliki sebagai seorang pegawai apalagi yang mengabdi di lembaga pemerintah. Hal ini penting agar kita tidak tercemari dengan pemikiran yang keliru atau bahkan menyampaikan pernyataan-pernyataan yang salah. Tidak jarang dengan mutasi, seorang pegawai menemukan ketrampilan baru yang justru membawa manfaat bagi diri dan lembaganya, yang pada akhirnya mengantarkannya beroleh keberkahan. Berbekal kesadaran yang positif akan tumbuh menjadi perilaku yang produktif dalam kinerja, sehingga tujuan dari pergeseran tugas ini menjadi tercapai. 

Kelumrahan yang disadari dan diterima dengan lapang hati akan membawa kebaikan bagi semuanya, karena tidak ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan, tetapi keberhasilan menjadi milik semuanya. Belajar menerima dengan lapang dada dan penuh keikhlasan akan membantu kita yang sedang mengalami pergeseran dalam kehidupan menjadi lebih ringan memandang beban yang sedang disandang. Terus libatkan Sang Maha dalam melihat setiap peristiwa, agar hati kita menjadi lega. Semangat selalu untuk teman-teman yang sedang dimutasi.

Ikuti tulisan menarik Anita Rakhmi Shintasari lainnya di sini.