Asesmen Literasi Baca dalam Kelas Dilakukan dengan Cara Mendiagnosa Layaknya Dokter

Senin, 13 Desember 2021 08:49 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada dua kategori asesmen literasi baca dalam ranah pendidikan literasi, yaitu skala nasional dan asesmen literasi baca dalam kelas (classroom literacy assessment). Seperti yang dikatakan oleh Tati dalam acara sedaring yang dilakukan oleh Pusat Literasi LPPM Unesa seri IV tingkat nasional pada Sabtu, 18 September 2021 “asesmen literasi baca dalam kelas (classroom literacy assessment) dilakukan layaknya dokter yang sedang mendiagnosa pasiennya”. Maksudnya, dalam asesmen ini semua hal dilakukan duntuk melihat dan mengetahui perkembangan literasi baca siswa.

            Ada dua kategori yang ada dalam asesmen literasi baca dalam basis kelas. Kategori yang pertama adalah indentifikasi problem literasi siswa atau DIBELS (Dynamic Indicators of Basic Early Literacy) dan pencegahan potensi problem literasi siswa. Dalam indentifikasi problem literasi siswa dilakukan proses mencari dan mengidentifikasi masalah apa yang ada pada anak dari sekian banyak komponen literasi baca. Sedangkan dalam kategori yang kedua dilakukan pencegahan terhadap masalah yang kemungkinan akan dialami oleh siswa.

            Ketika melakukan asesmen literasi baca dalam kelas memang guru harus meneliti secara detail. Seperti pada saat tahap identifikasi problem literasi siswa, guru benar-benar meneliti satu per satu masalah literasi siswa agar tidak ada yang tertinggal. “Identifikasi problem literasi siswa sama dengan menapis problem mereka, jangan sampai ada masalah yang tertinggal” tutur Tati.

            Pencegahan problem literasi pada siswa merupakan sebuah upaya preventif terhadap segala kemungkinan masalah yang dialami oleh siswa. Guru memberikan Pendidikan kepada siswa agar tidak mengalami problem literasi, misalnya buta huruf dan lainnya. Dalam pencegahan problem literasi terdapat beberapa pendekatan yang dikelompokkan berdasarkan ciri, yaitu reading recovery dan reading and writing project. Tujuan dari pendekatan ini adalah agar literasi baca siswa sesuai target dan sesuai perkembangannya.

            Jadi komponen-komponen yang ada dalam asesmen literasi baca dalam kelas harus benar-benar diteliti. Selain itu, tahap identifikasi masalah juga tidak kalah penting. Tujuannya agar masalah-masalah literasi yang ada pada siswa tidak tertinggal.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Oktaviani TS

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Pendidikan

Lihat semua