Mereka yang sering bermain dan berenang di sungai pasti pernah mendengar tentang peristiwa ini. Bagi bocil-bocil khas Sumatera Utara awal tahun 2000-an, berenang di sungai merupakan hal yang sangat menyenangkan, kau bisa memancing ikan, memancing ikan kuning, berenang, mengintip orang mandi (tidak direkomendasikan) atau hanya main bersama air dan alam. Namun, berhati-hatilah jika pernah mendengar peristiwa ini atau banyak yang bilang makhluk ini. Apakah itu Ulu ni Aek?
Ulu ni Aek merupakan fenomena di mana saat sungai sedang deras dan biasanya setelah hujan lebat terjadi, akan muncul pusaran air yang bergerak sepanjang sungai. Pusaran itu akan mengisap siapa pun yang mendekat. Ulu ni Aek ini lumayan banyak memakan korban terutama anak-anak kecil yang penasaran dan yang sedang pembuktian keberanian. Banyak orang mengatakan Ulu ni Aek ini hanyalah peristiwa alam yang normal. Namun, juga banyak orang mengatakan Ulu ni Aek ini bukanlah sebuah peristiwa alam. Lalu, apakah itu?
Tetua dulu menyebut mereka sebagai naga air. Saat hujan deras, mereka keluar untuk mencari makan. Pusaran itu adalah mulut naga yang sedang menghisap apa pun yang terhisap dan menjadi santapannya. Hal ini didukung oleh pusaran air tersebut yang bergerak sepanjang sungai seperti makhluk yang sedang berenang. Walaupun begitu, cerita ini bertujuan hanya untuk membuat anak-anak agar tidak pergi ke sungai setelah hujan deras karena aliran sungai yang masih besar. Namun, apakah benar seperti itu? Apakah hal ini ditutup agar kita tidak panik akan hal yang sebenarnya?
Ikuti tulisan menarik Almanico Islamy Hasibuan lainnya di sini.