x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 21 Desember 2021 08:24 WIB

3 Sinyal Saat Kamu Harus Me-review Portofolio Saham

Secara umum IHSG memang mengalami kenaikan dengan fluktuasi yang cukup intens sepanjang tahun karena pandemi Covid-19.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

2021 akan segera berakhir. Tutup tahun menjadi saat yang tepat untuk melakukan review portofolio investasi. Secara umum IHSG memang mengalami kenaikan dengan fluktuasi yang cukup intens sepanjang tahun karena pandemi Covid-19.

Fluktuasi terus terjadi sepanjang tahun yang tak hanya menyebabkan capital gain bagi investor saham, tetapi tidak sedikit yang portofolionya mengalami kebakaran.

Satu hal yang penting dicamkan terkait baik capital gain atau capital loss ini, keduanya masih sebatas menggambarkan potensi keuntungan (gain) dan potensi kerugian (loss).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keduanya masih sebatas potensi sejauh belum terealisasi alias si pemilik (investor) belum benar-benar melakukan aksi jual untuk mendapatkan capital gain atau melakukan cut loss sehingga saat mengalami kerugian (loss).

Nah, dihadapkan pada portofolio saham jelang akhir tahun, selain karena agenda rutin tahunan dalam mereview saham, berikut ini 3 sinyal yang patut diwaspadai dan ada baiknya investor segera melakukan review portofolio sahamnya:

1. Tujuan investasinya berubah

Dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19, tidak sedikit investor yang terpaksa mengubah tujuan investasinya. Investor mengubah tujuan investasinya karena menemukan sudah tidak realistis dengan kondisi market saham yang sedang fluktuatif. Nah, jika tujuan berubah maka mau tidak mau portofolio wajib ditinjau kembali agar selaras dengan tujuannya dan kondisi market yang ada. Harus diakui, market yang fluktuatif di 2020-2021 menyebabkan tidak sedikit investor mencari aman dan mengurangi komposisi sahamnya. Begitu juga saat market jelang 2022 ditopang optimisme pertumbuhan ekonomi, ada saja investor yang mengembalikan porsi dan komposisi sahamnya.

2. Tujuan investasi masih tetap, tapi jangka waktunya berubah

Market yang fluktuatif membuat jangka waktu pencapaian tujuan investasi berubah. Market yang tak maksimal dalam memberikan keuntungan pada investor bisa jadi membuat investor mengubah jangka waktunya. Tak hanya memperpanjang, bisa jadi demi mencapai tujuan investasi ditambahkan portofolio baru sehingga bisa mempercepat pencapaian tujuan investasi.

3. Keuangan sangat terganggu market

Market yang tidak menentu akibat kasus khusus, seperti yang terjadi dalam 2 tahun belakangan karena pandemi Covid-19, bukan tidak mungkin membuat investor terpaksa melakukan kocok ulang portofolio hingga beberapa kali karena keuangan yang terganggu (krisis finansial). Pada kondisi kondisi khusus, tidak sedikit investor yang butuh dana cepat, karena keuangannya ikut terganggu. Karenanya, mau tidak mau portofolio pun dikocok.

Review dan kocok portofolio toh bukan hal dilarang dan hal ini bisa dilakukan dengan mudah karena investasi saham saat ini sangat mudah karena sudah serba online, semisal dengan aplikasi IPOT yang dilengkapi versi IPOT EZ sehingga memudahkan investor pemula untuk melakukan kocok portofolio saham dengan mudah.

 

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler