x

Sapardi Djoko Damono dalam sebuah pementasan di Surakarta, 2017. Foto: Tulus Wijanarko

Iklan

Syifa Aulia Rahma

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Desember 2021

Kamis, 23 Desember 2021 17:44 WIB

Tinjauan Puisi Kenangan karya Sapardi Djoko Damono

Dalam puisi “Kenangan” penyair menggambarkan tentang masa lalu yang tidak ingin teringat lagiatau masa lalu yang sudah terkubur. Terlihat lewat penggalan pertama puisi di atas. Pada puisi Kenangan tersirat adanya kenangan yang ingin membayang-bayangi. Jadi sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran dalam puisi tersebut adalah mengubur kenangan masa lalu. Dalam puisi tersebut penyair meluapkan pikirannya dan perasaannya dalam puisi dengan perwakilan perasaan seseorang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair dan sastrawan terkenal Indonesia. Beliau termasuk penulis yang produktif, terutama karya-karya puisi romantis yang memberikan semangat dalam kehidupan. Setiap orang pasti punya beberapa perbedaan dalam menulis puisi, berbeda dengan Sapardi memiliki ciri khasnya sendiri, di dalam karyanya beliau memakai diksi yang sederhana dan mengandung makna yang sangat mendalam. Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia itu menulis puisi dalam beragam tema, tidak sedikit juga tentang cinta. Puisi cinta tersebut buah karya Sapardi yang begitu romantis dan memiliki daya magis yang dapat menyentuh hati para pembaca.

Mari kita lihat diksi dari puisi kenangan di atas

di laci meja dan menguncinya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepenggalan puisi di atas penyair menggunakan perlambangan laci meja untuk mewakili hati.

tak didengarnya lagi

Kata tak dalam penggalan puisi di atas berasal dari kata tidak yang mengalami penyederhanaan ucapan untuk mencapai keselarasan lagu dalam puisi dan untuk keindahan puisi.

suara air mulai mendidih

Penggalan puisi diatas termasuk citraan pendengaran. Selain itu ada citraan gerak seperti kata meletakkan dan menguncinya.

Selanjutnya kita bisa melihat bahasa figuratif dalam puisi kenangan di atas, terlihat dari penggalan puisi pada bait 1, 2 dan 3 yang menggambarkan masa lalu yang tidak ingin diungkit-ungkit penyair menggunakan majas personifikasi seperti penggalan puisi di bawah ini:

ia meletakkan kenangannya

dengan sangat hati-hati

di laci meja dan menguncinya

Dalam puisi “Kenangan” penyair menggunakan kalimat ia telah meletakkan hidupnya di antara tanda petik untuk menggarisbawahi tidak ingin lagi mengingat kenangan masa lalu. Penggambaran ini lebih konkret dari pada hanya menggunakan kalimat ia telah meletakkan hidupnya di antara kejelasan. Selanjutnya, ritme dalam puisi “Kenangan” lebih menekan nada rendah dan tempo yang lambat dengan suatu maksud menggambarkan perasaan sedih.

Dalam puisi “Kenangan” penyair menggambarkan tentang masa lalu yang tidak ingin teringat lagi atau masa lalu yang sudah terkubur.

Terlihat lewat penggalan puisi di bawah ini:

ia meletakkan kenangannya

dengan sangat hati-hati

di laci meja dan menguncinya

memasukkan anak kunci ke saku celana

Sikap penyair kepada pembaca adalah acuh tak acuh artinya penyair hanya bercerita saja tanpa ada maksud menggurui atau memarahi pembaca.

tak didengarnya lagi

suara air mulai mendidih

di laci yang rapat terkunci

ia telah meletakkan hidupnya

di antara tanda petik

Dari penggalan puisi di atas tersirat adanya kenangan yang ingin membayang-bayangi. Jadi sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran dalam puisi tersebut adalah mengubur kenangan dimasa lalu.

Dalam puisi “Kenangan” penyair menggambarkan tentang masa lalu yang tidak ingin teringat lagiatau masa lalu yang sudah terkubur. Terlihat lewat penggalan pertama puisi di atas. Pada puisi "Kenangan" tersirat adanya kenangan yang inginmembayang-bayangi. Jadi sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran dalam puisi tersebut adalah mengubur kenangan masa lalu. Dalam puisi tersebut penyair meluapkan pikirannya dan perasaannya dalam puisi dengan perwakilan perasaan seseorang. Di dalam puisi tersebut terdapat struktur fisik seperti diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, rima dan struktur baitnya, nada, rasa, dan amanat. Dalam puisi “Kenangan” penyair mengisyaratkan bahwa masa lalu yang tidak penting tidak perlu diingat-ingat kembali.

Demikianlah puisi Sapardi Djoko Damono yang bisa kamu baca setiap waktu, semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi hidupmu.

Ikuti tulisan menarik Syifa Aulia Rahma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler