x

Gambar oleh jodeng dari Pixabay

Iklan

Indrato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Juli 2021

Selasa, 28 Desember 2021 18:41 WIB

Tahun 2022, Wujudkan Aspal Buton Menggantikan Aspal Impor

Harapan agar aspal Buton menggantikan aspal minyak impor, merupakan harapan di tahun 2022. Sebab pemerintahan Pak Jokowi tersisa kurang dari 3 tahun lagi. Lampu merah sudah kelap-kelip. Rakyat di Pulau Buton harus menangih janji Pak Jokowi menyejahterakan rakyat Indonesia, khususnya warga Pulau Buton melalui karunia aspal alam-nya. Apakah Pak Jokowi masih ingat pada Januari 2015 menginstruksikan kepada semua Kementerian terkait untuk menggantikan aspal minyak impor dengan aspal Buton? Sampai kini instruksi itu belum terwujud. Apakah Pak Jokowi tahu?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tahun berganti dan akhirnya kita sudah tiba di 2022. Tahun baru merupakan momentum untuk mewujudkan harapan baru. Dan, harapan-harapan apa saja yang sampai saat ini masih belum dapat tercapai? Diantara sekian banyak harapan yang belum terealisasikan itu, yang paling besar dan mulia adalah mewujudkan “Mimpi Indonesia”. Apakah Mimpi Indonesia itu? Salah satunya adalah mewujudkan aspal Buton menggantian aspal minyak impor.

Aspal Buton pertama kali ditemukan tahun 1924. Pada tahun 2024 nanti, aspal Buton akan genap berusia 100 tahun atau 1 abad. Indonesia sudah 7 kali berganti Presiden, dan 76 tahun merdeka. Tetapi mirisnya, aspal Buton masih belum juga mampu menggantikan aspal minyak impor. Apa lagi sekarang ini pemerintahan Pak Jokowi tersisa kurang dari 3 tahun. Ini berarti peluang dan kesempatan aspal Buton menggantikan aspal minyak impor di era pemerintahan Pak Jokowi semakin menipis. Kondisi sekarang ini sudah merupakan lampu merah kelap-kelip. Apakah Pak Jokowi menyadari bahwa kenyataan ini merupakan keadaan darurat?

Hal-hal apa saja yang akan menggugah perhatian dan kepedulian pemerintah Pak Jokowi perlunya aspal Buton menggantikan aspal minyak impor? Bukankah itu sangat sangat penting bagi masa depan dan kesejahteraan rakyat Indonesia? Berikut ini adalah justifikasinya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Indonesia sejak tahun 1980an sudah mengimpor aspal minyak. Sampai saat ini Indonesia sudah mengimpor aspal minyak selama 40 tahun lebih. Jadi mau sampai kapankah Indonesia akan masih “terpaksa” terus mengimpor aspal minyak? Apakah Indonesia masih mempunyai harga diri, alias tidak punya malu? Padahal Indonesia selama ini sudah memiliki aspal alam Buton.

2. Indonesia rata-rata mengimpor aspal minyak sebesar 1 juta ton per tahun, atau setara dengan US$ 500 juta per tahun. Diperkirakan tahun-tahun ke depan kebutuhan aspal Indonesia akan terus meningkat. Dengan demikian, impor aspal minyak akan meningkat terus di masa yang akan datang. Bagaimanakah dengan rencana jangka panjang dan strategi pemerintah Indonesia agar Indonesia tidak harus selalu terus menerus bergantung kepada aspal minyak impor? Apakah Indonesia sudan mempunyai perencanaan jangka pendek dan jangka panjang? Kok, kelihatannya masih belum punya, ya?

3. Pada saat ini sudah ada teknologi ekstraksi aspal Buton yang mumpuni, efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan. Aspal Buton ekstraksi adalah satu-satunya alternatif terbaik untuk menggantikan aspal minyak impor. Mengapa pemerintah tidak mengembangkan aspal Buton ekstraksi ini untuk menggantikan aspal minyak impor? Apakah aspal minyak impor dianggap lebih baik dan ekonomis dari pada aspal Buton ekstraksi?

4. Rakyat di Pulau Buton sudah medambakan “keajaiban” terwujudnya aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor selama hampir 1 abad. Ini merupakan penantian yang sungguh sangat sangat lama. Mengapa hati sanubari pemerintah dan Pak Jokowi tidak tersentuh dengan besarnya harapan rakyat di Pulau Buton untuk menikmati karunia aspal Buton yang sangat luar biasa besarnya ini? Hal ini merupakan hal yang paling penting, pertama dan utama yang harus menjadi pertimbangan pemerintah dan Pak Jokowi.

Kalau semboyan dari Kabinet Indonesia Maju Pak Jokowi adalah “Kerja — Kerja — Kerja”. Maka sehubungan dengan visi aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor ini, rakyat Indonesia mengusulkan agar semboyan tersebut sebaiknya digantikan dengan semboyan baru: “Rakyat — Rakyat — Rakyat”.   

“Mimpi Indonesia” aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor akan dapat terwujud di tahun 2022, hanya apabila rakyat di Pulau Buton mau bersatu padu menagih janji-janji pemerintah dan Pak Jokowi untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Khususnya rakyat di Pulau Buton melalui karunia aspal Buton yang sangat luar biasa besarnya tersebut. Hanya rakyat di Pulau Buton yang akan mampu menggugah perasaan dan hati nurani Pak Jokowi untuk mau peduli dengan nasib aspal Buton.

Ingat, masa pemerintahan Pak Jokowi tinggal sebentar lagi. Dan kalau Pak Jokowi masih tidak mau peduli dan memperhatikan juga nasib aspal Buton pada tahun 2022 ini, maka harapan aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor akan semakin pupus. Oleh karena itu rakyat di Pulau Buton harus menjadikan tahun 2022 adalah sebagai tahun aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor agar gaungnya keras terdengar sampai ke telinga Pak Jokowi. Dan dengan demikian diharapkan Pak Jokowi akan segera mau peduli dan memperhatikan nasib aspal Buton, dan sekaligus nasib rakyat di Pulau Buton.

Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia sudah banyak sekali berbuat untuk pembangunan infrastruktur-infrastruktur jalan-jalan di seluruh Indonesia. Gelar sebagai “Bapak Pembangunan Infrastruktur” adalah gelar yang pantas untuk Pak Jokowi. Tetapi kelihatannya gelar tersebut masih belum lengkap dan sempurna apabila aspal Buton belum bisa menggantikan aspal minyak impor di era pemerintahan Pak Jokowi ini.

Memasuki awal tahun 2022 ini, Pak Jokowi perlu merenung dan mengingat-ingat kembali ke tahun-tahun yang silam. Apa saja yang sudah Pak Jokowi lakukan untuk aspal Buton? Apakah Pak Jokowi masih ingat bahwa pada bulan Januari 2015, 7 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya Pak Jokowi menginstruksikan kepada semua Kementerian terkait untuk menggantikan aspal minyak impor dengan aspal Buton? Dan sampai tahun 2021 ini berakhir instruksi itu masih belum juga terwujud. Apakah Pak Jokowi tahu?

Bagaimana kalau pada bulan Januari 2022 nanti Pak Jokowi mengulangi kembali untuk kedua kalinya, menginstruksikan kepada semua Kementerian terkait untuk menggantikan aspal minyak impor dengan aspal Buton? Tetapi dalam instruksi kedua kali ini, Pak Jokowi harus menekankan dan menyatakan dengan lebih tegas dan spesifik lagi. Bahwa sekarang ini aspal Buton yang harus digunakan adalah aspal Buton ekstraksi. Dan target aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor harus sudah terwujud dalam era pemerintahan Pak Jokowi. Yaitu sebelum tanggal 20 Oktober 2024.

Apabila Mimpi Indonesia aspal Buton untuk menggantikan aspal minyak impor bisa terwujud di era pemerintahan Pak Jokowi, maka usulan semboyan baru Kabinet Indonesia Maju: “Rakyat — Rakyat — Rakyat” adalah tepat dan tidak salah alamat. Tetapi apabila itu tidak terwujud, maka semboyan: “Kerja — Kerja — Kerja” itu sudah pas benar dan sesuai dengan kenyataannya. 

 

Ikuti tulisan menarik Indrato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler