Dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus yang dikenal dengan nama Covid-19 disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di kota Wuhan Propinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, tidak terkecuali di Indonesia, sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Rumitnya penanganan wabah ini membuat setiap negara di seluruh dunia menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran covid-19, karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan. Pembatasan interaksi sosial masyarakat dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, namun tidak ada pilihan lain, karena cara ini adalah yang paling efektif.
Bidang pendidikan pun turut terdampak kebijakan ini. Keputusan pemerintah yang mendadak meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah/madrasah menjadi di rumah, membuat dilema banyak pihak. Ketidaksiapan sekolah/madrasah melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun pemerintah mengupayakan alternatif solusi dalam pemberian nilai terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti saat ini.
Sudah hampir dua tahun sejak pandemi Covid-19 menjadi momok bagi seluruh umat manusia diberbagai penjuru dunia hingga akhirnya beberapa sekolah/madrasah dan beberapa kampus mulai menerapkan sistem kuliah hybrid. Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta salah satu kampus yang berhasil menerapkan sistem perkuliahan dengan sistem hybrid. Penurunan angka Covid-19 khususnya di DIY menjadi salah satu sebab diadakannya kuliah hybrid di Unisa Yogyakarta. Kampus di bawah naungan Muhammadiyah ini menggelar kegiatan kuliah tatap muka terbatas pada tahun ajaran 2021/2022. Kegiatan tatap muka terbatas ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Kampus UNISA sudah melakukan berbagai persiapan baik dari sisi sarana maupun prasarana yang menunjang perkuliahan tatap muka. Bahkan Untuk menyambut kegiatan kuliah tatap muka, UNISA menggelar skrining dengan tes GeNose, rapid test untuk mahasiswa dan dosen, serta mengadakan vaksinasi yang ditujukan bagi mahasiswa, keluarga dosen dan tenaga kependidikan UNISA, pelajar, dan masyarakat umum di DIY. Secara umum 99% civitas academica Unisa Yogyakarta sudah divaksin. Adapun yang belum tervaksin dikarenakan oleh kondisi Kesehatan dan mungkin juga sedang terpapar dan masih menunggu jadwal untuk menerima jadwal vaksin.
Untuk meminimalisir kemungkinan terpaparnya virus Covid-19 Kebijakan Kampus Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta hanya mengizinkan mahasiswa yang sudah mendapatkan vaksinasi minimal dosis ke-1 untuk mengikuti kegiatan tatap muka. Mahasiswa yang datang dari luar kota untuk dapat mengikuti kegiatan tatap muka minimal harus datang 14 hari sebelumnya untuk melaksanakan isolasi terlebuh dahulu. Sebelum kegiatan tatap muka mahasiswa yang menjalani isolasi mandiri selanjutnya akan diskrining dari tim dan melakukan swab antigen untuk memastikan terbebas dari terpaparnya virus covid-19. Apabila ditemukan hasil rapid test yang reaktif, pihak UNISA sudah mempersiapkan prosedur untuk dilakukan karantina di tempat khusus dan akan langsung komunikasi dengan satgas pencegahan Covid-19 UNISA
Dilaksanakannya sistem kuliah luring ini sebelumnya sudah terdapat aturannya sendiri. Baik dari segi penggunaan ruang dan penggunaan peralatan praktikum. Sistem kuliah luring hanya diperuntukan untuk mata kuliah yang memang membutuhkan keterampilan dan wajib praktik. Untuk persiapan luring sendiri Unisa telah melakukan sosialisasi kepada gugus tugas Covid-19 setempat, Ketua RT dan RW, serta beberapa pemilik kost dalam persiapan kedatangan mahasiswa Unisa Yogya yang akan melaksanakan praktik.
Sedangkan untuk mata kuliah teori seperi kampus pada umumnya Unisa masih memperlakukan sistem kuliah daring. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dalam kegiatan daringnya memanfaatkan media E-learning UNISA, Zoom, Google Meet, Google Form, dan Whatsapp Grup sebagai media untuk pembelajaran . Dengan adanya berbagai macam media tersebut, mahasiswa diharapkan untuk lebih melek teknologi karena pembelajaran dilakukan dengan bantuan teknologi digital dimana dampak positifnya selama proses pembelajaran mahasiswa dapat merekam materi pembelajaran dan hasil rekaman tersebut dapat diputar kembali.
Pembelajaran daring dan luring dinilai dapat tetus diterapkan setelah berakhirnya pandemi Covid-19. Pemanfaatan teknologi pada kegiatan daring memberi kesempatan kepada dosen dan kampus untuk melakukan berbagai modeling kegiatan dalam perkuliahan. Dengan harapan setelah selesainya pandemi, sistem kuliah hybrid dapat menjadi acuan dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menjadi kombinasi sistem pembelajaran yaitu antara sitem daring dan luring.
Ikuti tulisan menarik vanessabhrn lainnya di sini.
