x

Para pengungsi Warga Negara Asing, ketika unjuk rasa di depan Menara Bosowa, kantor UNHCR di Makassar. Foto- Istimewa.

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Senin, 10 Januari 2022 09:46 WIB

Ratusan Pengungsi Berunjuk Rasa di UNHCR Makasar

Dalam kurun waktu 24 jam, dua orang pengungsi meninggal, karena stres. Akibat belum adanya kejelasan dari pihak UNHCR, tentang tempat pemukiman mereka ke negara mana, karena sudah merasa jenuh, mengungsi di Indonesia sudah 10 tahun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aksi unjuk rasa terjadi di depan Menara Bosowa, Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, Kamis petang, (6/1/2022) berakhir ricuh dengan aparat keamanan. Puluhan pengungsi yang merupakan warga negara asing itu menuntut kepastian dari pihak UNHCR, terkait resettlement atau di mana mereka akan ditempatkan.  

Menurut Habib, koordinator demonstran itu mengatakan, aksi demo mereka lakukan karena sudah merasa stres. Mereka stres akibat belum adanya kejelasan dari pihak UNHCR, tentang tempat pemukiman mereka ke negara mana. Menurut Habib, kelompoknya mengungsi di Indonesia sudah 10 tahun, sifatnya sebagai tempat pengungsian sementara.   

“Kami membutuhkan dari pihak UNHCR, adanya tempat pemukiman yang jelas, agar kami bisa berusaha untuk hidup. Kalau ditempat pengungsikan, sipatnya hanya penampungan sementara, lalu bagaimana kehidupan masa depan kami dimasa mendatang, kalau selalu terombang ambing tidak menentu, seperti saat ini,” kata Habib kepada wartawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditempat terpisah, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Makassar, Alimuddin mengakui. Aksi unjuk rasa seperti itu sudah seringkali dilakukan oleh para pengungsi, bukan hanya terjadi di Makassar saja, tapi juga terjadi pada sejumlah tempat lainnya, seperti di Sumatra Utara, dan beberapa tempat lainnya di Indonesia.

“ Masalahnya, mungkin saja para pengungsi itu tidak sabar, untuk menunggu ketetapan dari UNHCR. Bisa juga merasa sudah jenuh, selama 10 tahun tinggal ditempat penampungan sementara di Makasar, Indonesia. Sehingga batinnya memberontak, menuntut UNHCR, agar mereka bisa ditempatkan pada pemukimn di negara ketiga,” kata Alimiddin.  

Menurut Alimuddin, UNHCR juga terkadang mendapat kendala. Karena proses ressetlement ke negara tujuan saat ini masih dibatasi, terkait dengan wabah Covid. Sementara itu, Habib juga mengatakan bahwa, pihaknya sebagai pengungsi, saat ini sudah banyak yang mengalami gangguan jiwa, akibat stres.

Menurut Habib, beberapa rekan sesama pengungsi lainnya, saat ini banyak mengalami stres, karena tertekan psikologis. Menunggu tanpa kejelasan resetlement. " Di Medan, Sumatra Utara, ada yang bunuh diri dengan cara bakar diri, ada yang menggantung diri, karena memikirkan states hidup mereka yang belum jelas, akan ditempatkan dimana ?,” kata Habib.

Aksi unjuk rasa pengungsi asing ini terjadi di depan kantor UNHCR, Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, tepatnya didepan Menara Bosowa, Kamis petang, (6/1/2022). Dalam aksi ini, pengungsi sempat ricuh dengan aparat gabungan Ke Polisian. Di sela pembubaran, beberapa pengungsi asing tetap ngotot untuk bertahan, sebagian di antaranya bahkan diseret oleh polisi. 

Sebelumnya, Pengungsi diminta oleh aparat keamanan untuk kembali ke lokasi penampungan. Namun sebagian pengungsi asing lain mencoba untuk bertahan, sehingga terlibat saling dorong dan kejar-kejaran dengan sejumlah polisi yang mengamankan aksi demo tersebut. Akhirnya sempat terjadi kontak fisik.  

Namun demikian, akhirnya aksi demonstrasi itu dapat dihalau oleh aparat gabungan, dan para pendemo yang berasal dari Pengungsi itu kembali ke lokasi penampungan mereka masing masing. Menurut salah seorang aparat kepolisian daerah setempat, mengatakan. Aksi demo itu dibubarkan, karena dianggap, dapat menganggu ketertiban umum, pada era pandemi saat ini (Djohan Chaniago).

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler