Perkuliahan luring (luar jaringan) atau dikenal dengan kuliah tatap muka masih sangat terbatas untuk dilakukan setiap perguruan tinggi karena dapat menimbulkan kenaikan angka kasus COVID-19. Solusi-solusi terus dicari tiap perguruan tinggi untuk tetap melaksanakan pembelajaran di tengah pandemi COVID-19 ini. Kemudian, berbagai taktik mulai ditampakkan oleh tiap perguruan tinggi, salah satunya adalah memberlakukan sistem pembelajaran hybrid learning, yaitu perpaduan antara pekuliahan daring (dalam jaringan) atau kuliah jarak jauh dan perkuliahan luring.
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta atau dikenal dengan UNISA ini salah satu perguruan tinggi yang menerapkan sistem pembelajaran hybrid learning. Semua kegiatan kampus, mulai dari pembelajaran, pelayanan, dan lain-lain dilaksanakan secara hybrid. UNISA memulai menerapkan perkuliahan secara hybrid di beberapa program studi (prodi) sebagai bentuk adaptasi perkuliahan di masa pandemi dengan kapasitas kelas yang masih terbatas dan para tenaga pengajar telah melakukan vaksinasi. Tidak hanyak tenaa pengajar saja, tetapi seluruh civitas akademik di UNISA.
Pelaksanaan hybrid learning untuk tatap muka di UNISA dilaksanakan dengan beberapa syarat, seperti mahasiswa harus sudah vaksin minimal dosis pertama, swab test H-1 pembelajaran tatap muka, dan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Teknis dalam pembelajaran tatap muka di UNISA, yaitu membagi pembelajaran mahasiswa dengan bergantian. Sebagai contoh, prodi keperawatan angakatan 20 ada 3 kelas, maka pembagiannya minggu pertama dilakukan kelas A, kemudian minggu kedua kelas B, minggu ketiga kelas C, dan begitu seterusnya.
Selain itu, untuk pembelajaran daring atau jarak jauh, UNISA telah menyediakan berbagai fasilitas untuk tetap berjalannya pembelajaran, yaitu platform E-learning yang disebut Lensa Unisa. Lensa Unisa tersebut adalah tempat untuk para dosen memberikan materi pembelajaran seperti modul dan tempat untuk memberikan tugas kepada mahasiswa. Mahasiswa dapat mengumpulkan tugas-tugas mereka di platform tersebut dengan memasukkan nomor induk mahasiswa (NIM) mereka sendiri. Selain menyediakan platform E-learning, UNISA juga menyediakan platform E-library UNISA Yogyakarta berbasis aplikasi sebagai pendukung pembelajaran yang menyediakan berbagai jenis buku pendukung pembelajaran. Tidak hanya itu, UNISA juga memakai Google Classroom untuk mengumpulkan tugas, Google Meet dan Zoom Meet untuk pembelajaran tatap muka versi online, Whatsapp Grup untuk diskusi kelas, dan Youtube untuk pembahasan materi yang dosen berikan. Bahkan dalam hal presensi saja, UNISA sudah membuat aplikasi yang dinamakan UNISA_Swamahasiswa untuk memudahkan mahasiswa dan dosen dalam presensi.
Dengan demikian, UNISA telah mengupayakan untuk pembelajaran hybrid tersebut dengan berbagai cara yang maksimal agar pembelajaran hybrid ini bisa berjalan secara aman dan nyaman.
Ikuti tulisan menarik DHS 13 lainnya di sini.
