Latihan Dasar Kepramukaan (Lasarka) Saka Taruna Bumi SMK PP Negeri Padang Untuk Mempersiapkan Generasi Milenial Pertanian yang Cerdas Berkarakter
Pembentukan karakter Peserta didik dapat dilakukan di Sekolah dalam berbagai bentuk kegiatan diantaranya adalah melalui latihan dasar kepramukaan (Lasarka) Saka Taruna Bumi SMK PP Negeri Padang. Latihan dasar Kepramukaan Saka Taruna Bumi Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP ) Negeri Padang merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya bagi peserta didik kelas X. Lasarka untuk tahun pelajaran 2020/ 2021 tidak dapat dilaksanakan karena pandemic Covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia sehingga baru dapat terlaksana pada awal tahun 2022 ini yaitu tanggal 5 sampai dengan 7 Januari 2022 di bumi perkemahan Tiger Camp, Lubuk Minturun , Kota Padang.
Bulan Januari yang cerah menyambut kehadirian peserta didik SMK PP Negeri Padang di bumi perkemahan Tiger Camp untuk bekerja sama, menempa diri dalam latihan dasar kepramukaan tidak hanya melafazkan Dasa Dharma Pramuka dan Tri Satya Pramuka tapi mewujudkannya dalam sikap prilaku sehari-hari. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Kakak Adib Alfikri,SE,M.Si. Karakter yang tertuang dalam profil pelajar pancasila yaitu : 1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,2.Berkhebinnekaan global, 3. Bergotong royong,4. Mandiri, 5. Bernalar kritis,dan 6. Kreatif telah berintegrasi dengan Dasa Dharma Pramuka dan Tri Satya Pramuka.
Peserta didik SMK PP Negeri Padang sebagai anggota Saka Taruna Bumi merupakan aset generasi milenial pertanian sehingga dengan latihan dasar kepramukaan ini kelak diharapkan menjadi generasi mileneal pertanian yang cerdas berkarakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Kebersamaan, kekompakan dan keceriaan selama latihan menjadi moment yang tidak akan pernah terlupakan. Apalagi pada malam terakhir dikukuhkan 140 anggota saka taruna bumi SMK PP Negeri Padang.
Pada akhirnya bendera harus diturunkan, tenda harus dirubuhkan serta semua peralatan yang digunakan disusun kembali dengan rapi,kemudian disimpan di tempat yang aman untuk didirikan kembali tahun berikutnya. Meninggalkan bumi perkemahan dengan berjuta pengalaman, pembelajaran, harapan dan kenangan. Jejaknya tentu akan terhapus hujan dan waktu namun kenangannya akan tersimpan jauh di palung hati kita..
Ikuti tulisan menarik Rilda Gumala lainnya di sini.