x

Iklan

Jeanette Ruth

Mahasiswi jurusan arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
Bergabung Sejak: 15 Januari 2022

Senin, 17 Januari 2022 15:33 WIB

Ruang Terbuka Mempengaruhi Fokus Mahasiswa dalam Belajar


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tingkat derajat ketertutupan suatu ruang, yang ditentukan oleh konfigurasi elemen-elemen pendefinisi serta pola keterbukaannya, memiliki dampak yang signifikan terhadap persepsi kita, suasana, pencahayaan, dan sirkulasi pada ruangan. Bukaan dapat diorientasikan untuk menerima cahaya matahari langsung dalam jangka waktu tertentu dalam satu hari. Cahaya matahari langsung memberikan tingkat penerangan yang tinggi yang khususnya sangat kuat pada jam-jam tengah hari. Lokasi bukaan memengaruhi cara cahaya alami dan sirkulasi udara memasuki sebuah ruangan. Sirkulasi dan pencahayaan alami ruangan dapat dikatakan baik jika bukaan masuk ke dalam ruangan melalui paling tidak dari dua arah.

Derajat keterbukaan yang sangat tinggi menimbulkan pencahayaan yang berlebihan. Pencahayaan yang berlebihan pada ruang belajar tentu tidak dapat membantu mahasiswa untuk lebih fokus dalam belajar, selain itu ruang pembelajaran juga akan menjadi panas pada waktu tertentu. Tetapi dengan derajat keterbukaan yang tinggi juga menghasilkan sirkulasi yang baik. Dengan sirkulasi ruang pembelajaran yang baik mahasiswa dapat makin fokus dalam belajar.

Tetapi jika kita bandingkan dengan derajat keterbukaan ruang pembelajaran yang sangat rendah juga tidak dapat membuat mahasiswa makin fokus dalam belajarnya karena pencahayaan dan sirkulasinya yang sangat buruk yang menyebabkan pengap, ruangan yang lembap, dan kurangnya cahaya matahari yang masuk dalam ruangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai mahasiswa, saya lebih memilih ruang pembelajaran yang derajat keterbukaannya tinggi dengan memperhatikan arah cahaya matahari dan sirkulasi yang masuk. Seperti membuat bukaan pada arah utara dan selatan sehingga ruang pembelajaran tidak panas, karena cahaya matahari tidak langsung masuk pada ruangan. Untuk sirkulasi ada baiknya dibuat "cross ventilation" atau dapat disebut juga ventilasi silang. Maka sirkulasi pada ruangan akan mengalir dengan baik juga membuat ruangan tidak pengap. Sehingga mahasiswa dalam ruang pembelajaran tersebut dapat lebih fokus dalam belajar.

 

Ikuti tulisan menarik Jeanette Ruth lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB