x

ilustr: scoop.it

Iklan

Irgi Awansyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Januari 2022

Rabu, 19 Januari 2022 06:07 WIB

Konflik dalam Hubungan Interpersonal atau Komunikasi Islam

Artikel ini menjelaskan serba serbi tentang Konflik dalam interpersonal

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

ABSTRAK

 

Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, karena melalui proses komunikasi, individu dapat menyampaikan kepada orang lain tentang apa yang dipikirkan, diinginkan dan dirasakannya. Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, sehingga para ahli terus melakukan kajian maupun penelitian tentang komunikasi sehingga teori-teori komunikasi selalu berkembang. Oleh karena itu perlu ada kajian yang lebih mendalam sehingga akan terumuskan integrasi konsep islam dalam teori komunikasi. Tujuan penulisan artikel ini adalah mengkaji konsep komunikasi interpersonal dari perspektif Islam. Metode penulisan dengan pendekatan literature reviu dari buku dan jurnal hasil penelitian yang terkait dengan komunikasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa konsep komunikasi menurut teori barat berbeda kajian dengan komunikasi menurut perspektif islam. Komunikasi islam melengkapi bentuk komunikasi dari konsep barat karena dalam perspektif Islam ada metakomunikasi yaitu komunikasi dengan Alloh SWT. Integrasi konsep komunikasi interpersonal islami ke dalam ilmu komunikasi memberikan efek/dampak mengurangi gangguan psikologis dan semantik dalam proses komunikasi, karena dalam perspektif islam ada metode komunikasi Qaulan Sadidan, Qaulan Maysura, Qaulan Layyinan, Qaulan Kariman, Qaulan Ma’rufa dan Qaulan Baligha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata Kunci : Komunikasi, Interpersonal, Islam

 

PENDAHULUAN

 

Para ahli komunikasi barat memandang bahwa komunikasi efektif dapat dibangun dengan memperhatikan setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Oleh karena itu komunikasi dapat dipahami dengan menjawab pertanyaan “siapa, mengatakan apa, di saluran yang mana, kepada siapa, dengan efek apa.” Berdasarkan jawaban tersebut, maka dapat dirumuskan bagian-bagian dari proses komunikasi adalah komunikator, pesan, saluran/media, komunikan dan efek (Mulyana, 2011). Dalam perspektif islam, karakteristik dasar komunikasi Islam adalah lebih bersifat persuasif dan tidak kursif (Faruqi, 1984). Hal ini berarti bahwa komunikasi dalam Islam selalu berusaha mempengaruhi orang dengan kesadaran dan kehendaknya sendiri, bukan dengan paksaan karena paksaan adalah perampasan hak asasi manusia. Berdasarkan interpretasi terhadap ayat-ayat Islam Al-Quran dan kehidupan empiris umat manusia disimpulkan bahwa konsep komunikasi Islam adalah transmisi (tabligh), yaitu mempengaruhi dengan cara yang benar, memperhatikan etika dan implementasinya berdasarkan prinsip-prinsip al-Quran (Suhaimi, 2012).

Komunikasi penting untuk menyampaikan pesan dan menyebarkan ide. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menggunakan komunikasi tertulis dan lisan sesuai kebutuhan. Komunikasi tertulis di gunakan ketika ada informasi yang harus disimpan untuk diguakan sebagai referensi di masa depan dan menggunakan komunikasi lisan jika informasi harus dikomunikasikan kepada umatnya segera. Komunikasi didefinisikan sebagai atribut dari sistem sosial yang melibatkan dua atau lebih orang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (Kazim, 2013). Komunikasi dalam Islam bersifat universal sehingga tidak dipengaruhi perbedaan ras, warna kulit, bahasa, agama, budaya, atau kebangsaan.

 

LANDASAN TEORI/KERANGKA TEORI

 

  1. Konsep Komunikasi

 

Banyak para ahli yang menjelaskan konsep komunikasi dengan berbagai macama sudut pandang. Lasswel (dalam Mulyana, 2011) memiliki paradigma bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu : 1) Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan atau informasi, 2) Pesan yaitu pernyataan dalam bentuk lambang, bahasa, gambar dan lainlainnya, 3) Media yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan agar sampai ke komunikan, 4) Komunikan yaitu orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan komunikator, 5) Efek yaitu dampak sebagai pengaruh dari pesan. Dengan demikian komunikasi terjadi karena ada pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dan menimbulkan dampak bagi komunikator maupun komunikan. Konsep ini dilengkapi oleh De vito (2013) bahwa komunikasi adalah suatu proses bertukar informasi dimana setiap komponennya saling berkaitan satu sama lain, sehingga membentuk sebuah lingkaran yang disebut sebagai conversation.

 

  1. Teori Komunikasi Interpersonal

 

Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan komunikan (Pearson, Nelson, Titsworth, & Harter, 2003). Proses komunikasi itu ditandai dengan interaksi verbal dan non verbal (De Vito, 2013). Ada beberapa teori yang melandasi proses komunikasi interpersonal, yaitu :

 

  1. Relationship Rules Theory. Teori ini memandang proses komunikasi interpersonal berdasarkan aturan yang berlaku selama proses komunikasi (Shimanoff, 1980). Dengan adanya aturan-aturan ini dapat mengidentifikasi perilaku yang mendukung dan atau merusak komunikasi. Selain itu, aturan-aturan ini dapat digunakan untuk mendeteksi mengapa komunikasi putus dan bagaimana komunikasi itu dapat diperbaiki. Selanjutnya, jika individu mengetahui aturannya, maka individu itu akan lebih mampu menguasai keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal.

 

  1. Relationship Dialectics Theory. Teori ini beranggapan bahwa individu yang terlibat dalam suatu komunikasi interpersonal dapat mengalami ketegangan internal antara sepasang motif yang berlawanan (Rawlins, 1989). Misalnya ketegangan antara sikap closedness dan openness, yaitu konflik antara keinginan untuk berada dalam hubungan tertutup dan keinginan untuk berada dalam suatu hubungan yang terbuka dengan kelompok yang lebih luas. Ketegangan antara autonomy dan connection, yaitu konflik individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk tetap menjadi individu yang otonom dan independen tetapi juga adanya keinginan untuk berhubungan dengan orang lain (Sahlstein, 2004). Untuk mengatasi hal tersebut de Vito (2013) memberikan tiga solusi.

 

  1. Social Penetration Theory. Teori ini menjelaskan proses berkembangnya hubungan dalam komunikasi interpersonal. Hubungan itu, bergerak mulai dari tingkatan yang paling rendah, menuju ke tingkatan yang terdalam, atau ke tingkatan yang lebih bersifat pribadi. Teori ini dimaknai juga sebagai sebuah model yang menunjukkan perkembangan hubungan, yaitu proses individu saling mengenal satu sama lain melalui tahap pengungkapan informasi (Altman & Taylor, 1973). Dalam proses komunikasi interpersonal membutuhkan kedalaman hubungan, tetapi keluasan informasi juga penting. Dalam beberapa situasi individu bisa sangat terbuka kepada seseorang, tetapi dalam informasi tertentu individu tidak bisa terbuka. Jika suatu hubungan mulai memburuk, maka keluasan dan kedalaman akan berkurang dan disebut depenetrasi. Misalnya, pada saat individu mengakhiri komunikasi interpersonal maka informasi akan terpotong, tetapi informasi yang tersisa dapat didiskusikan lebih mendalam.

 

  1. Social exchange Theory. Teori ini mengatakan suatu hubungan interpersonal akan terjadi jika individu menganggap bahwa dengan hubungan tersebut dapat mendatangkan keuntungan (Cook, & Rice, 2003). Maka dalam hubungan interpersonal terdapat unsur reward, pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi.

 

  1. Equity Theory. Teori kesetaraan didasarkan pada ide teori pertukaran sosial, tetapi lebih menekankan pada membangun sebuah hubungan antar individu yang didasarkan pada kepentingan yang saling menguntungkan diantara keduanya. Hubungan bisa bertahan jika masing-masing pihak saling memberi dan memperoleh keuntungan yang sepadan. Teori kesetaraan menganggap bahwa individu akan mengembangkan, mempertahankan, dan merasa puas dengan hubungan yang sifatnya adil.

 

METODE PENELITIAN

 

Dalam penulisan artikel ini digunakan metode literature reviu, yaitu mengkaji konsep komunikasi interpersonal dari buku dan jurnal hasil penelitian. Data dari hasil penelitian ini dianalisa secara kualitatif, artinya data kepustakaan dianalisis secara mendalam, holistik, dan komprehensif dengan teknik analisis content.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

  1. Komunikasi Interpersonal dalam kajian Islam

Komunikasi dalam Islam merupakan proses menyampaikan pesan dengan menggunakan prinsip-prinsip islam dalam pesan maupun metode penyampaiannya. AlQur'an menggunakan konsep-konsep seperti balāgh, da'wah, basher, nadhár, tadhkirah, dan Mawi'zah untuk mengkomunikasikan pesan Allah kepada manusia. Panduan pertama dan utama adalah al-Qur'an, mengkomunikasikan prinsip-prinsip dasar Islam dan meletakkan dasar perilaku Islam. Panduan yang kedua adalah sunnah atau perbuatan,ucapan, dan sifat persetujuan Nabi (SAW), menguraikan dan mengklarifikasi prinsip-prinsip ini dan menghubungkan nya dalam kehidupan nyata manusia (Khalil, 2016).

 

  1. Model Komunikasi Interpersonal Islami

 

Menurut Schramm (dalam Khalil, 2013), dalam proses berkomunikasi, melibatkan proses berbagi informasi, ide, atau sikap. Oleh karena itu komunikasi selalu membutuhkan tiga elemen dasar yaitu sumber, pesan, dan tujuan (penerima). Dalam perspektif normatif islami, Ayish (2003) berpendapat bahwa konsepsi komunikasi ArabIslam dapat dijelaskan dalam konteks empat dikotomis tema yaitu individualismekonformitas, transendentalisme-eksistensialisme, rasionalitas-intuisi, dan hierarki egaliter. Konsep inilah yang membedakan dengan model komunikasi dari teori barat yang bersifat universal. Dalam perspektif Islam komunikasi interpersonal terjadi karena manusia tidak terlepas dari interaksi dengan sesama. Oleh karena itu, kita dapat dikatakan bahwa Islam adalah agama berbasis komunikasi. Allah menciptakan manusia dengan fungsi dasar untuk berkomunikasi. Selanjutnya, model komunikasi islami dibangun berdasarkan Al Qur’an, karena Al qur’an mengandung keajaiban konsep komunikasi baik dari bahasa yang digunakan maupun metode komunikasinya.

 

KESIMPULAN

 

Teori komunikasi yang berasal dari teori barat lebih menekankan pada bentuk komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi. Komunikasi islam melengkapi bentuk komunikasi tersebut dengan metakomunikasi yaitu komunikasi dengan Alloh SWT. Integrasi konsep komunikasi interpersonal islami ke dalam konsep barat memberikan efek/dampak mengurangi gangguan psikologis dan semantik dalam proses komunikasi. Pesan yang terkirim ke komunikan menjadi lebih mengena karena saluran/media yang digunakan cenderung rendah tingkat gangguannya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Altman and Taylor. (1973). Social Penetration : The Development of Interpersonal Relationship. New York : Rinehart & Winston

 

Ayish, M., I., (2003), Beyond Western- Oriented Communication Theories: A Normative Arab Islamic Perspective, Journal of the European Institute for Communication and Culture ,10 (2)79 -92

 

Cook, K.S and Rice, E., (2003), Handbook of Social Psychology, edited by John Delamater. New York : Kluwer Academic/Plenum Publishers

 

De Vito, J., (2013). The Interpersonal Communication Book 13th edition, United States : Pearson Education

 

Faruqi.I.R., (1984). Dakwah Islam dan Misi Kristen Sebuah Dialog Internasional. Ahmad Von Denffer dan Emilio Castro, eds., terj. Ahmad Noer Z. Bandung: Risalah

 

Hefni, H., (2017), Komunikasi Islam, Jakarta : Prenadamedia Group

 

Islami, D.I, (2013), Konsep Komunikasi Islam Dalam Sudut Pandang Formula Komunikasi Efektif, Wacana , XII (1), 41-66

 

Kazim, S., (2013) The Concept of Communication in Islam, Sayedee's Conviction: A Travesty of Justice. L (51).

 

Khalil, A.I.A.E., (2016), The Islamic Perspective of Interpersonal Communication, Journal of Islamic Studies and Culture, 4, (2), 22-37.

 

Kotler, P., (2000), Marketing Management. New Jersey : Prentice Hall Intl.

 

Kusnadi, (2014), Komunikasi dalam al-Qur’an (Studi Analisis Komunikasi Interpersonal pada Kisah Ibrahim), Intizar, 20 (2), 267-284

Ikuti tulisan menarik Irgi Awansyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler