x

Iklan

Tyas Rika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Januari 2022

Rabu, 19 Januari 2022 17:32 WIB

Tingkatkan Melek Stunting, KKN Unej Peduli Semeru Gelar Resti Melenting

Sosialisasi bertajuk RESTI MELENTING (Remaja Putri Rekesan Timur Melek Stunting) pada Senin, 17 Januari 2022 pukul 15.00 WIB

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Candipuro – Mahasiswa KKN Kolaboratif Peduli Semeru Universitas Jember 2022 Grup 11 menggelar Sosialisasi bertajuk Resti Melenting (Remaja Putri Rekesan Timur Melek Stunting) pada Senin, 17 Januari 2022 pukul 15.00 WIB bertempat di rumah bapak Sujono, dusun Rekesan Timur RT 05 RW 05 Desa Penanggal, Kec. Candipuro, Lumajang.  Acara ini dihadiri para remaja putri Dusun Rekesan Timur. Adapun dalam pelaksanaan meliputi Apa itu Stunting, apa yang disiapkan dimasa remaja, Kebutuhan Nutrisi pada remaja, gaya hidup sehat, serta mengurangi angka pernikahan dini.

Kegiatan ini dilaksanakan karena stunting masih menjadi isu Kesehatan Nasional di Indonesia. Stunting itu sendiri merupakan kondisi dimana Panjang badan atau tinggi badan balita kurang jika dibandingkan dengan balita seusianya. Berdasarkan data BKKBN, Kementrian Kesehatan baru saja mengumumkan angka stunting secara nasional menunjukkan penurunan dari 27,7% menjadi 24,4% pada tahun 2021. Sedangkan di Jawa Timur sendiri mengalami penurunan dari 26,86% menjadi 23,5% pada tahun 2021.

Selama ini sosialisasi maupun pengenalan mengenai stunting hanya difokuskan pada ranah orang dewasa atau pasangan reproduktif saja, dan sangat jarang di kenalkan pada remaja. Sedangkan stunting sendiri dapat dicegah dengan cara menjaga pola hidup dimasa remaja. Dari beberapa Riset Kesehatan, masih banyak remaja putri mengalami kekurangan gizi dan anemia karena kurang memperhatikan pola hidup sehat. Banyak para remaja putri tidak dapat mejaga pola hidup sehat, apalagi di dunia modern seperti saat ini. Dimana banyaknya makanan siap saji, namun tidak memiliki gizi yang baik dimasa pertumbuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pola hidup sehat, pernikahan dini juga menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya stunting. Hal tersebut dikarenakan secara psikologis remaja putri belum memiliki kematangan serta belum mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam hal kehamilan dan pola asuh anak. Selain itu asupan gizi yang maksimal masih dibutuhkan oleh para remaja, sehingga ketika mereka hamil pada usia yang masih sangat muda atau belum matang, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi yang dikandung. Usia produktif pada perempuan ialah 21 tahun, dimana memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.

Titik tumpu dari program yang diangkat dari Mahasiswa KKN Kolaboratif Peduli Semeru Universitas Jember 2022 Grup 11 tentang bagaimana Remaja Putri Rekesan tau apa itu stunting. Hal ini didasari dari, banyak dari remaja muda di dusun Rekesan Timur mengambil keputusan untuk menikah muda.

Hal ini diungkap oleh Sulaiman selaku salah satu BPD. “Memang benar, ada beberapa dari Remaja Rekesan Timur yang menikah dini. Banyak dari mereka dikarenakan faktor lingkungan sekitar. Namun kami dari pihak Kader sudah mengingatkan bahwa jangan terlebih dahulu untuk menikah dini,” jelasnya.

Namun bila dilihat dari tingkat kasus stunting di desa Penanggal terutama di Dusun Rekesan Timur mengalami nol kasus. Hal ini disampaikan oleh, Fita selaku Bidan Desa Penanggal menerangkan bahwa saat ini Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro tidak adanya kasus stunting. “Untuk anak yang stunting di Desa Penanggal terutama di Dusun Rekesan Timur mengalami nol kasus. Oleh karena di dusun Rekesan Timur sendiri sudah mencapai titik aman untuk status Stunting”, ungkapnya.

Dosen Pembimbing Lapang, Yudha Nurdian, menjelaskan bahwa faktor utama dari penyebab stunting berasal dari kurang gizi. Sedangkan secara umum pemenuhan gizi dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, lingkungan, dan pola asuh orang tua. Selain itu kata “melenting” dari RESTI MELENTING dapat diartikan sebagai lenting, lenting itu seperti tangguh, berpotensi, kuat, tanggap, dan trengginas

Output yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi ini adalah bagaimana remaja dapat memahami tentang apa itu stunting dan bagaimana mempersiapkan sejak dini dalam menghadapai dunia pra-kehamilan.

Penulis: Tim Kesehatan KKN Kolaboratif Peduli Semeru Universitas Jember 2022/ Klp 11

Ikuti tulisan menarik Tyas Rika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler