Puisi Pahlawan Bangsa Karya Asep Perdiansyah - Fiksi - www.indonesiana.id
Logo Indonesiana

Masuk untuk mulai menulis

Belum memiliki akun? Daftar di sini

Daftar untuk mulai menulis

Sudah mendaftar?

Daftar Tempo ID

Sudah mendaftar?

x

Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd., Gr.

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Sabtu, 22 Januari 2022 08:01 WIB

  • Fiksi
  • Topik Utama

    • Puisi Pahlawan Bangsa Karya Asep Perdiansyah


    Dibaca : 841 kali

    Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

            Pahlawan Bangsa

     Karya Asep Perdiansyah

    Bumi pertiwi meneteskan air mata

    Hasil bumi dirampas

    Hilang tak tersisa

    Anak ayam kehilangan induknya

     

                  Berjuang dengan sekuat tenaga

                  Peluru menembus tulang dada

                  Darah mengalir dikepala

                  Demi negara tercinta

     

    Semangat api membara

    Menggetarkan jagat raya

    Badai di depan mata

    Maju tanpa kata

     

                  Indonesia tanah air tercinta

                  Negeri indah akan budaya

                  Akan selalu aku jaga

                  Hingga napas tiada

     

    Kalimantan Tengah, 01 November 2021

     

     

    Ikuti tulisan menarik Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd., Gr. lainnya di sini.


    Suka dengan apa yang Anda baca?

    Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.

    Baca Juga
    Oleh: Oktavia Ardita Rizki Amalia

    2 hari lalu

    Berbeda

    Dibaca : 197 kali

    Dipertemukan oleh perasaan yang sama. Namun, terhalang oleng perbedaan yang sangat besar.


    Oleh: Oktavia Ardita Rizki Amalia

    2 hari lalu

    Kembali atau pergi

    Dibaca : 179 kali

    Dihadapkan oleh dua pilihan. Antara kembali dengannya yang pernah ada dihati atau bertemu dengan manusia baru dan memulai semua dari awal


    Oleh: Taufan S. Chandranegara

    3 hari lalu

    Cerpen: Kolam Siluman

    Dibaca : 236 kali

    Lagi, sebuah cerpen, eskalasi hiburan, imaji maya, mengurai sel-sel otak agar tetap sehat walafiat. Salam baik.


    Oleh: Slamet Samsoerizal

    4 hari lalu

    Bertanya kepada Guru (3)

    Dibaca : 242 kali

    Belajar tanpa guru (suka) keliru. Bertanya tentang sesuatu kepada guru yang memang ahlinya, selalu menemu jawaban bijak. Cerpen ini mengungkapkannya.


    Oleh: sucahyo adi swasono

    5 hari lalu

    Bila Esok Masih Ada

    Dibaca : 335 kali

    Sajak tentang kesempatan sebagai hamba Tuhan ...


    Oleh: Slamet Samsoerizal

    5 hari lalu

    Bertanya kepada Guru (2)

    Dibaca : 331 kali

    Belajar tanpa guru (suka) keliru. Bertanya tentang sesuatu kepada guru yang memang ahlinya, selalu menemu jawaban bijak. Cerpen ini mengungkapkannya.


    Oleh: Taufan S. Chandranegara

    5 hari lalu

    Cerpen: Mati Sunyi

    Dibaca : 293 kali

    Cerpen-komunikasi. Tidak ada pembaca tidak ada cerpen, demikian pula sebaliknya. Tak ada seni tontonan, kalau publik tak ada, juga sebaliknya. Kreativitas, bersama membuka gerbang edukasi. Salam baik.


    Oleh: Slamet Samsoerizal

    Rabu, 29 Juni 2022 19:17 WIB

    Perjalanan Masih Jauh Kutempuh (2)

    Dibaca : 395 kali

    Menikah atau kawin, bukan perkara remeh temeh. Putusan untuk menghelat hajat, perlu pertimbangan. “Ojo kesusu!” Cerpen ini meniatkan amanat tersebut.


    Oleh: Slamet Samsoerizal

    Rabu, 29 Juni 2022 13:07 WIB

    Perjalanan Masih Jauh Kutempuh (1)

    Dibaca : 298 kali

    Menikah atau kawin, bukan perkara remeh temeh. Putusan untuk menghelat hajat, perlu pertimbangan. “Ojo kesusu!” Cerpen ini meniatkan amanat tersebut.  


    Oleh: Fransiska Eka

    Senin, 27 Juni 2022 23:41 WIB

    Lukisan

    Dibaca : 346 kali

    Terjemahan cerita pendek karya Etgar Keret berjudul The Paintingyang termuat dalam kumpulan cerpen berjudul The Girl on The Fridge


    Terpopuler
    Oleh: atmojo

    2 hari lalu

    Novela Seno Gumira Ajidarma: Suara Hati Seorang Pelacur

    Dibaca : 2.138 kali

    Ini kisah seorang bocah perempuan yang hidup bersama ibunya, seorang pelacur. Aneka peristiwa berkelabat dalam benaknya ketika pelajaran mengarang di kelasnya berlangsung. Tapi Marti, ibunya, tetap bisa membuat keputusan sesuai dengan suara hatinya.


    Oleh: Adjat R. Sudradjat

    4 hari lalu

    Apresiasi juga Dengki Iringi Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia

    Dibaca : 979 kali

    Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia merupakan pengejawantahan dari amanat UUD untuk ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi, bukan semata mata teks. Melainkan aksi nyata. Tapi kenapa di sini masih juga ada kelompok yang seperti kebakaran jenggot, dan nyinyir penuh benci?


    Oleh: Mohammad Imam Farisi

    4 hari lalu

    Pendidikan Jarak Jauh Ketlisut dan Raib dari Draft RUU Sisdiknas?

    Dibaca : 736 kali

    Raib dan hilangnya konsep dan pengaturan tentang PJJ dalam RUU-Sisdiknas tersebut sangat mengejutkan, dan sulit dinalar. Ia juga telah menafikan seluruh peraturan-perundang-undangan, serta konsep dan praktik PJJ yang telah menjadi bagian dalam konsep dan praktik pendidikan nasional sejak tahun 1984 (berdirinya UT) atau tahun 2003 (sejak UU-Sisdiknas), bahkan PJJ di Kawasan Asia dan dunia/global.


    Oleh: Adiatman

    1 hari lalu

    Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Projek dalam Kurikulum Merdeka

    Dibaca : 487 kali

    Menurut keputusan Mendikbudristek RI Nomor 56/M/2022 Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.


    Oleh: Erik Feb

    5 hari lalu

    Beauty Privilege: Eksistensi Tergantung pada Penampakan Fisik atau Mentalnya?

    Dibaca : 454 kali

    Beauty Privilege: sebuah hak istimewa bagi para pemilik tampang yang rupawan. Sebuah isu yang pada kenyataanya menjadi sebuah pertimbangan di berbagai pihak. Jadi, sebegitu penting apa bentukannmu? Hal ini akan dijelaskan bahwa orang dengan daya tarik fisik yang tinggi diasumsikan memiliki kehidupan yang lebih baik, kompeten, dan sukses dalam karier dari pada orang yang tidak memilikinya.


    Oleh: Hermanto Purba

    Rabu, 29 Juni 2022 19:18 WIB

    Kemunduran dan Krisis Peradaban Dunia Muslim

    Dibaca : 453 kali

    Masalah-masalah negara mayoritas Muslim masa kini sesungguhnya berbanding terbalik dengan pencapaian keilmuan dan sosioekonomi negara-negara Muslim antara abad ke-8 dan ke-12. Pada rentang waktu tersebut, dunia Muslim menghasilkan ahli-ahli berbagai bidang yang kreatif dan berperan penting dalam perdagangan antarbenua. Sementera Eropa Barat merupakan pinggiran marginal yang tertinggal jauh dari dunia Muslim.  Namun pada abad ke-11 dan ke-12, proses pembalikan bertahap dalam hal perbandingan tingkat perkembangan keilmuan dan sosioekonomi dimulai di antara dunia Muslim dan Eropa Barat. Terutama antara abad ke-16 dan ke-18, Eropa Barat mengalami banyak kemajuan, sementara dunia Muslim menjadi tertinggal.