Proloog
Pandem corona membuat sasi seakan kehilangan segalanya, semua yang pernah di genggamnya seakan membuatnya lupa sekarang lepas seperti burung yang lepas dari sangkarnya,plas!
lepas
melapas asa
tidak akan diharap burung kembali
sunyi,...
Puisi seakan mewakili kegundahan hati, karena semua yang di harapkannya seakan tidak bisa kembali,
"kembali ke nol" gumannya lagi
resahnya sejak hampir delapan tahun lalu semua dirintisnya dari nol, ya nol besar dan ketika semua usahanya mulai berjaya seakan semua kembali ke no lagi itulah namanya roda kehidupan yang semua tidak boleh serasa aneh karena ini kemauan yang di atas sana!
"memulai yang baru dari nol lagi..itu ok, walau berat dan sungguh berat gumannya lagi
"harus itu" kata ibunya yang menyemangatinnya untuk kembali membuka diri kepada dunia yang entah kenapa harus sedemikian hebatnya menerjang dan seakan meluluhlantakannya seperti bom hirosima.
'hati tetap utuh dan akau harus tegar adanya" tekadnya tumbuh lagi karena ketika melihat mantan orang-orang yang bekerja padanya dulu seakan hatinya menjerit untuk menolongnya lagi tetapi semua orang tahu kini semua hartanya habis karena pandemi ini membalikan semua kata dan usahanya menjadi nol lagi
Ikuti tulisan menarik Sayid Jumi Anto S.Pd lainnya di sini.