x

Iklan

Hani Nur

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Januari 2022

Rabu, 26 Januari 2022 17:36 WIB

Pentingnya Manajemen Konflik dalam Sebuah Organisasi

Pentingnya Manajemen Konflik dalam sebuah Organisasi Program Studi : Akuntansi dan Sistem Informasi Citra Diri dan Pribadi Profesional (CDPP) Nama Kelompok : Kelompok 1. Ahmad Wildan Rohedi - Sistem Informasi - 21108014 2. Torik Ismail - Sistem Informasi - 21108025 3. Selin Putri Cahyani - Akuntansi - 21102022 4. Annisa Nurul Jannah - Akuntansi - 21102028 5. Hani Nur Angraini - Akuntansi - 21102036

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Konflik dapat diartikan sebagai hubungan antara dua belah pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda. Dalam kata lain, konflik dapat disebut juga sebagai pertentangan. Dari pengertian tersebut, tentu dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan hal yang dapat menghambat serta berpengaruh dalam sebuah organisasi. Maka dari itu diperlukannya manajemen konflik, yang berarti sebagai bentuk adanya pendekatan yang berorientasi mengarahkan komunikasi dari pelaku maupun pihak luar konflik.

 

Lalu apa saja penyebab-penyebab terjadinya sebuah konflik?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada umumnya, konflik dapat terjadi karena hal-hal berikut ini :

  1. Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi.
  2. Perbedaan tujuan karena perbedaan nilai hidup yang dipegang.
  3. Adanya persaingan dalam hal yang terbatas, seperti fasilitas kerja dan jabatan.
  4. Masalah wewenang dan tanggung jawab.
  5. Penafsiran yang berbeda atas suatu hal, perkara dan peristiwa yang sama.
  6. Kurangnya kerja sama.
  7. Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada.
  8. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan pihak tertentu.
  9. Pelecehan pribadi dan kedudukan.
  10. Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja sehingga orang menjadi merasa tidak jelas tentang apa yang diharapkan darinya.

 

Setelah mengetahui penyebab-penyebab konflik yang biasanya terjadi, ada beberapa cara untuk menyelesaikan sebuah konflik, diantaranya yaitu:

  1. Menghindari Konflik dalam Jangka Sementara

Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang terjadi tidak terlalu penting dan akibat yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Penghindaran ini merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang terlibat untuk menenangkan diri. Biasanya kedua pihak yang terlibat konflik, mengambil waktu terlebih dahulu untuk memikirkan konflik tersebut dan menentukan cara penyelesaian kedepannya.

  1. Cari Akar Penyebab Konflik

Setelah selesai menenangkan diri, maka cari akar penyebab konflik supaya konflik dapat lebih cepat diselesaikan.

  1. Hadapi Masalah

Jangan hanya diam atau bersikap seolah tidak apa-apa karena hal itu tidak akan menyelesaikan sebuah konflik dan berpotensi untuk memperkeruh keadaan.

  1. Komunikasi Lebih Lanjut

Komunikasi adalah hal yang paling penting, baik antar kelompok maupun individu. Biasanya konflik terjadi karena adanya kesalahpahaman, maka dari itu harus dilakukannya komunikasi lebih lanjut lagi sebelum konflik semakin besar.

  1. Bersikap Profesional

Jika konflik yang terjadi berkaitan dengan hubungan organisasi atau hubungan kerja, maka kita sebagai pelaku yang terlibat, harus tetap bersikap profesional agar tidak menghambat produktivitas.

 

Keadaan diatas merupakan cara menyelesaikan konflik yang ringan atau yang hanya melibatkan antar individu. Lalu bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam sebuah organisasi atau perusahaan?

Contohnya jika anda mempunyai posisi sebagai ketua atau orang yang memiliki jabatan paling tinggi, tentu anda harus dapat menjadi panutan bagi para karyawan anda. Khususnya dalam menyelesaikan sebuah konflik, pemimpin harus bersikap adil dan membuat siapapun tetap merasa aman serta nyaman.

Lalu apa yang harus dilakukan pemimpin jika terjadi sebuah konflik di organisasi atau perusahaannya?

  1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak.

Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak siapapun.

  1. Menjadi Mediator yang Bijaksana

Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan ditempatkan sebagai seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara karyawan Anda. Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belah pihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif.

  1. Mengambil Keputusan Bersama

Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk berkomunikasi bersama dengan para pelaku konflik, guna mencegah terjadinya miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama.

  1. Melakukan Evaluasi

Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang serupa terjadi di masa depan. Dengan demikian, organisasi yang dibangun dapat berkembang dengan baik dan stabil.

 

Kesimpulannya, Manajemen Konflik adalah usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah atau menghindari terjadinya sebuah konflik serta mengurangi resiko dan menyelesaikan konflik sehingga kinerja sebuah organisasi tidak akan terganggu. Cara yang paling efektif dalam menyelesaikan sebuah konflik adalah dengan melakukan komunikasi lebih lanjut supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang lebih besar. Setiap pelaku dalam sebuah organisasi diharapkan dapat mengerti caranya memanajemen konflik, guna mencegah terjadinya konflik-konflik yang tidak diinginkan.  

 

#UniversitasTrilogi

#Teknososiopreneur

#InsanUnggulInovasi

#Akuntansi

#SistemInformasi

#CitraDiridanPribadiProfesional

#CDPP

#ManajemenKonflik

Ikuti tulisan menarik Hani Nur lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler