Sore yang indah seakan seperti sebentar saja baginya. Karena liburan atau tidak adalah sama saja.
Waktu membuatnya biasa melakoninya sendirian karena pandemi ini aungguh membuatnya mendapat pelajaran berharga buat dirinya.
"Monggo kalau masih percaya dengan bisnis cinta kami, atau monggo terserah karena kepercayaan itu segalanya buat kami"
Kalimat yang selalu di ulangnya untuk sekedar menghargai klien yang masih percaya atau sudah tidak percaya lagi kepadanya.
Sungguh sebuah bisnis yang berlandasksn cinta tidak semudah jemtikan jari lewat hp atau layar pc dan laptop, dibelakangnya ada kerja keras dan juga kerja rahasia yang orang lain tidak tahu dibelakangnya.
Posisi ini seakan kurang menguntungkan bagi Sasi karena pandangan orang lain masih sebelah mata dan cenderung vonis keburukan yang diterimanya.
"Kalau mas sudah tidak percaya putus tidak apa-aoa"kata-kata yang membuat lelaki pujaannya seakan dapat angin segar sekarang antara punya kekasih dan juga tidak punya samar adanya.
Jago ganteng hanya seperti ayam sayur ketika di tantingnya untuk selalu bersamanya.
Lemah gemulainya seakan berotot baja ketika pertahankan prinsipnya.
Hidup bukan seperti fiksi yang gampang untuk menulisnya itulah sebabnya pegangan harua kuat dan punya prinsip sebagai kekuatan hatinya.
"Boleh langsung bertemu?"
"Online kan bisa mas?"
"Pengen tahu..."
"Sudah tahu kan mas kami bergerak dalam bisnis cinta"
"Produknya..."
"Cinta,..."
Apapun bisa dijual termasuk cinta walau bukan recehan, atau kiloan bisa juga karena ini ada di dada dan rasa.
"Bisa lamgsung..booking?"
"Mas salah alamat kali..."
"Ini jualan cinta?"
"Kami bisnis cinta mas busa bayar atau gratis juga boleh"
"Alasanya mba.."
"Asal nyaman saja tempatnya, tanpa target san goal atau topik yang harus sana atau sini"
"Mba.."
Semua terdiam membisu diantara perantara media sosial yang ambigiu dan selalu mencari korban siapa yang terlena.
Pertanyaan iseng yang selalu di hampirinya tetap dijawab dengan sungguh-sungguh dan semang hati.
"Terlalu buat orang ingin tahu mba bisnis cintamu"kata saudaranya satu ketika
"Biarlah apa arti sebuah nama mba"
Hidup seperti mengendarai waktu dan itu berlaku untuk Sasi.
Betapa semua pernah dimilikinya dan semua hilang tak berbekas lagi seperti terhapus angin lalu.
...Cinta kadang aneh
Karena butuh
Kesertiaan
Pengorbanan
Kejujuran
Dan kebodohan kita..
Waktu telah buat hati Sasi tegar karena bisa mengetahui siapa teman dan kekasih sejatinya saat ini.
Bagaimanapun semua harus tetap diperjuangkannya
Ikuti tulisan menarik Sayid Jumi Anto S.Pd lainnya di sini.