x

cover buku Pakai Otakmu Bro

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 31 Januari 2022 20:03 WIB

Pakai Otakmu, Bro!

Kumpulan artikel tentang agama dan radikalisme, isu-isu pembangunan di Indonesia dan resep hidup bahagia ala Satria Dharma.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Pakai Otakmu, Bro!

Penulis: Satria Dharma

Tahun Terbit: 2021

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Maghza

Tebal: xi + 340

ISBN: 978-623-6106-82-2

 

Diantara banyak karya penulis kondang, buku-buku karya Satria Dharma adalah yang paling banyak saya baca dan buat resensinya. Setidaknya saya telah membaca 10 karya Sang Pegiat Literasi yang semangatnya tiada henti ini. Saya mengenal Satria Dharma melalui kegiatan literasi. Kalau tidak salah, di tahun 2014. Sejak itu saya sering bersamanya menggeluti program-program literasi, baik yang diprakarsai oleh Kemdikbud maupun oleh donor-donor dari berbagai negara.

Saya suka membaca dan meresensi karya-karya Arek Suroboyo asal Sulsel ini karena tulisannya renyah dan mudah dicerna. Tulisan-tulisannya bergizi tinggi namun tidak berat untuk memahaminya. Jika dipadankan dengan masakan, tulisan Satrua Dharma adalah bagai makan ketupat dengan sop konro berlauk kerupuk Sidoarjo yang sebesar tampah.

Ada dua jenis buku yang ditulisnya. Kedua jenis tersebut adalah buku bertema khusus dan buku kumpulan tulisan selama setahun. Buku bertema khusu diantaranya adalah “Iqra: Misteri Dibalik Perintah Membaca 14 Abad yang Lalu,” “ Muslim Kok Nyebelin,” “Muslim Kok Nyebelin 2,” dan “Book Review.” Sedangkan seri kumpulan tulisan muncul setiap Bulan Desember. Kumpulan tulisan tersebut adalah tulisan-tulisan Satria Dharma yang diunggah di laman media sosial, khususnya FB. Tulisan-tulisan pendek tersebut adalah komentar dan pandangan ia terhadap isu-isu yang sedang hangat di ruang publik. Setidaknya saya telah memiliki kumpulan tulisan sejak tahun 2016.

Buku “Pakai Otakmu, Bro!” ini adalah kumpulan tulisan Satria Dharma tahun 2021 yang disatukan dalam sebuah buku. Seperti kumpulan tulisan lainnya, Satria Dharma menggunakan judul yang sangat menarik dan provokatif. Sering ia memilih salah satu judul tulisannya menjadi judul bukunya. Buku ini adalah salah satunya. Di antara banyak penulis yang bukunya saya koleksi, Satria Dharma adalah salah satu yang jago memberi judul pada bukunya. Dengan melihat judulnya, orang langsung tertarik untuk tahu isinya.

Sebagai seorang pegiat literasi, tulisan-tulisan Satria Dharma banyak yang bertema perkembangan literasi di Indonesia. Tetapi karya-karyanya tak terbatas hanya tentang promosi budaya membaca dan menulis. Satria Dharma juga menyoroti tema agama (khususnya Islam) dan isu-isu yang berhubungan dengan perkembangan negara. Kalau tidak salah, sejak tiga tahun terakhir, Satria Dharma juga menulis tentang kegiatan jalan-jalannya bersama sang istri tercinta.

Tak berbeda dengan buku-buku tahunannya, buku “Pakai Otakmu, Bro!” ini juga melingkupi berbagai tema tersebut di atas. Sayang tema literasi yang biasanya dominan, di buku ini justru surut. Hingar bingar isu intoleransi dan radikalisme serta pesatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia yang berbumbu aseng, membuat Satria Dharma meninggalkan tema pokok – literasi, yang selama ini menjadi trade marknya.

Dalam buku ini Satria Dharma juga banyak menulis tentang menikmati hidup. Ia bahkan menulis 4 seri tentang rahasia hidup bahagia. Tulisan-tulisan tentang perjalanan berwisata juga menghiasi buku ini. Tentu juga tentang bagaimana menikmati hidup bersama istri dan keluarga tercinta.

Berbeda dengan buku-buku tahunan sebelumnya yang tulisan-tulisannya dikelompokkan dengan rapi sesuai tema, buku ini agak awut-awutan dalam penataan tema. Buku-buku sebelumnya, tulisan-tulisan disusun dalam bagian-bagian terpisah sesuai tema. Buku yang ini sama sekali tidak dibagi dalam bagian-bagian. Memang urutan beberapa artikel disusun berurut. Tetapi banyak yang tulisan-tulisan bertema sejenis bertebaran tak karuan. Apakah ini disebabkan karena buku ini disiapkan secara terburu-buru, atau karena editingnya yang kurang sahih?

Saya menyadari bahwa tulisan-tulisan lepas memang tidak dimaksudkan untuk disusun menjadi sebuah satu kesatuan buku. Namun dengan editing yang baik, tulisan-tulisan lepas bisa menjadi satu kesatuan yang enak untuk dinikmati. Dengan mengelompokkan tulisan sesuai tema, akan memudahkan bagi para pembaca untuk mengikuti cara berpikir dan titik pendapat dari si penulisnya. Buku-buku Satrai Dharma sebelumnya, sangat mudah untuk mengikuti cara berpikir dan titik pendapatnya dalam berbagai tema. Sayang buku ini tidak demikian.

Saya rindu Satria Dharma menulis buku bertema khusus, seperti saat ia menulis “Iqra: Misteri Dibalik Perintah Membaca 14 Abad yang Lalu” dan buku “Muslim Kok Nyebelin.” Buku-buku tersebut mengkaji secara mendalam sebuah tema. Semoga Satria Dharma memiliki waktu untuk mewujudkannya diantara kesibukannya menikmati hidup bersama istri tercintanya. 652

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler