Pandemi Covid-19 yang sudah terjadi kurang lebih 2 tahun di seluruh dunia termasuk Indonesia, mengakibatkan timbulnya kebiasaan-kebiasaan baru seperti penggunan masker dan hand sanitizer. Guna mencegah penyebaran tersebut perlu adanya kesadaran dari masyarakat mengenai protokol kesehatan yaitu mengenai kebiasaan menggunakan hand sanitizer / cuci tangan dan masker. Namun, masih banyak juga masyarakat yang mengabaikan hal-hal tersebut. Sebab mereka beranggapan bahwa virus ini sudah tidak lagi ada.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah selalu menggerakan dengan sosialisasi dari rumah kerumah warga untuk tetap menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan yang layak, dan tidak berpergian jika dirasa tidak penting. Pembagian masker dan hand sanitizer dilakukan di sekitar Dusun Tlasih dengan mendatangi rumah-rumah warga, atau menitipkan kepada perwakilan ketua RT setempat. Selain itu juga melakukan pembagian ketika ada kegiatan warga, yaitu saat arisan ibu-ibu PKK, TPQ anak-anak, dan kegiatan kerja bakti oleh bapak-bapak dilingkungan tersebut.
Saat pembagian hand sanitizer dan masker ada beberapa warga yang masih belum memahami apa guna dari kedua benda yang diberikan, terlebih hand sanitizer. Sebab orang-orang lebih tertarik dengan penggunaan sabun cuci tangan dan air. Memang penggunaan hand sanitizer hanya digunakan saat keadaan terdesak, missal ketersediaan air tidak ada di tempat tersebut. Kemudian masker, banyak sekali jenis-jenis masker yang ada dipasaran.
Namun tidak semua bisa memenuhi standart yang diberlakukan oleh kementrian kesehatan. Sehingga perlu juga untuk mengedukasi bagaimana memilih dan memakai masker yang baik dan benar.
Ikuti tulisan menarik PMM DUSUN TLASIH 90 UMM lainnya di sini.