x

Ganjar Pranowo. Facebook/\x40Ganjar Pranowo

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 12 Februari 2022 19:50 WIB

Wadas dan Ujian bagi Ganjar

Dalam konteks Wadas, rakyat akan menilai apakah Ganjar memang layak untuk memperoleh kepercayaan menjadi pemimpin dalam lingkup lebih besar. Cara Ganjar menangani isu pembangunan Bendungan Bener maupun pembukaan pertambangan andesit di Desa Wadas menjadi bahan evaluasi rakyat, bukan hanya rakyat di wilayah Jawa Tengah, tetapi juga rakyat di seluruh negeri ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Peristiwa Wadas, yang terjadi di Desa Wadas, di lingkungan Provinsi Jawa Tengah, merupakan batu ujian bagi Gubernur Ganjar Pranowo apakah ia layak untuk maju ke gelanggang pemilihan presiden tahun 2024 nanti. Cara Ganjar menangani peristiwa Wadas itu menunjukkan seperti apa keberpihakannya kepada rakyat yang lemah di hadapan kekuasaan. Bagaimana ia memperlakukan rakyat akan jadi catatan tersendiri.

Sebagai bagian dari pemerintah, Ganjar mungkin dihadapkan pada dilema antara mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah pusat terkait pembangunan bendungan Bener maupun pembukaan pertambangan andesit atau berpihak kepada rakyat kecil yang berusaha mempertahankan sumber penghidupan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilema bukanlah hal yang aneh bagi pemimpin di manapun dan kapanpun. Pemimpin memang akan selalu dihadapkan pada dilema, dan di sinilah letak ujian bagi mereka: kepada siapa atau apa seorang pemimpin berpihak, bagaimana ia mengambil keputusan, dan bagaimana ia bertindak. Semua ini akan menunjukkan kualitas seseorang sebagai pemimpin. Bila ia lolos dari ujian ini, ia layak untuk memperoleh amanah yang lebih besar. Tapi, seandainya dianggap layak, apakah ia akan memperoleh tiket? Belum tentu.

Dalam konteks Wadas, rakyat menilai apakah Ganjar memang layak untuk memperoleh kepercayaan menjadi pemimpin dalam lingkup lebih besar. Cara Ganjar menangani isu pembangunan Bendungan Bener maupun pembukaan pertambangan andesit di Desa Wadas menjadi bahan evaluasi rakyat, bukan hanya rakyat di wilayah Jawa Tengah, tetapi juga rakyat di seluruh negeri ini. Tidak lain karena Ganjar telah menunjukkan minatnya untuk maju ke gelanggang pilpres 2024. 

Rakyat punya cara mengevaluasi. Satu contoh saja: sekalipun Ganjar barangkali merasa tidak kuasa menentang keputusan pemerintah pusat mengenai pembangunan proyek bendungan maupun pembukaan pertambangan, setidaknya ia dapat menawarkan cara menangani perbedaan kepentingan antara pemerintah dan rakyat. Ia, sebagai pemimpin di provinsinya, semestinya dapat menawarkan jalan keluar yang membuat rakyat merasa dihargai pendapatnya, sebab pertambangan andesit itu maupun bendungan akan dibangun di tempat yang menjadi sumber penghidupan mereka. Cara Ganjar menangani kasus Wadas menunjukkan karakter dirinya tatkala dihadapkan pada tantangan dilematis.

Di Desa Wadas, rakyat seperti kehilangan pemimpin—bahkan partai yang selalu menyatakan diri partainya wong cilik pun tidak bersuara tatkala rakyat menemui kesulitan. Partai memang kerap berpihak pada apa yang menguntungkan mereka dan siapa yang lebih kuat. Pimpinan dan anggota DPR tak terlihat mengungkapkan rasa empatetik kepada rakyat Wadas atas apa yang mereka alami. Partai-partai, termasuk yang mengklaim diri sebagai partai wong cilik, diam seribu basa.

Elite partai-partai tidak memperlihatkan ikhtiar untuk mencarikan jalan keluar yang lebih nyaman bagi rakyat. Di dalam relasi antara kekuasaan dan rakyat, pendekatan yang lebih manusiawi, tidak menciptakan kecemasan, mengajak dialog lebih intensif, serta memberi jaminan yang pasti bagi kelangsungan penghidupan mereka di masa depan merupakan hal yang sangat penting.

Peristiwa Wadas ini juga memperlihatkan betapa Ganjar seolah-olah dibiarkan sendirian menghadapi persoalan ini. Dukungan partainya kepada Ganjar tidak terlihat nyata. Mungkinkah partainya sedang menguji Ganjar atau apakah sebagian elite partai membiarkan Ganjar mengatasi sendiri kesulitannya untuk menunjukkan bahwa tanpa partai ia tak mampu berbuat apa-apa? >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler