x

foto.dok indozone

Iklan

Sayid Jumi Anto S.Pd

Guru, penulis, dan sosialism yang menghidupkan kemballi semangat sosialisme religius
Bergabung Sejak: 24 Januari 2022

Selasa, 15 Februari 2022 17:41 WIB

Gerimis di Ujung Malioboro

semua akan cepat kembali berlalu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lorong trotoar itu sedemikian sepi oleh canda tawanya telah lenyap yang ada deretan toko yang coba tawarkan lagi kehangata ala Jogja kehangatan industri yang  harus di coba untuk menghidupkan lagi gemerlap lorong yang di balik kaca-kaca toko yang menawarkan lagi hidup berkelas dan  modis ditengah hawa modern dan masih mencekamnya covid serta omocron yang sedang naik di ujung Jogja hari ini.

Seorang setengah tua sedang menant sedikit pemandangan rupa dagangannya dan beberapa orang karyawan membantu membenahi depan tokonya yang sudah lenggang itu aku tertegun sejenak memandang sepinya lorong trotoar. Lorong yang semakin sepi karena pesona Heritage yang konon aan diakui oleh UNESCO bila lorong trotoar ini bersih dari kaki lima. 

Kenangan itu masih membekas karena ada rasa yang dulu pernah singgah darimu, simpel karena batik dan jualan cinera matalah aku menemukan cinta mu itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sudah pindah semua "kata pemilik toko  yang msih keturunan china itu, dulu ada kamu didepannya

"sudah lama kah pindahnya?" aku mencoba korek keterangannya

"baru seminggu mas itu di bekas bioskop ratih depan beringharjo, ada juga yang di bekas kantor dinas pariwisata itu mas " kata sang babah semangat memberitahuku saat itu.

" di wa mawon mas kalau punya no hpnya kata mba-mba penjaga toko didekat babah  yang menjawab  pertanyaanku saat itu.

Sungguh mengapa semua harus eperti ini demi ya demi indahnya Jogja  tercinta konon sudah hampir 18 tahun  keinginan untuk membebaskan Malioboro ini dari apa yang di namakan keriuhan dan ramainya lorong  ini.

"semua harus pindah dan semua manut saja to mas tidak ada yang nolak walau sebagaian masih mencari keadilan di DPR dan kantor LBH sama saja ujungnya harus pergi juga dari sini" itu WA terakhirmu dan aku kehilangan kontak hingga detik ini.

"haruskah begitu atau haruskan pindahan "jawaban yang tidak pernah kamu jawab sampai detik ini

"pasarah mas" katamu dan semu seperti malam yang kelabu hilang tertelan pagi yang  indah dan silauny matahari hari ini.

.....Gerimis hujan di ujung Malioboro

 gerimis itu seakan menjadi saksi

ketika hujan lebat semakin nyata

derasanya bisa tumbangkan apapun

anginnya keras membuat pintu dan genteng bertebaran

seakan menjadi saksi  air hujannya tetesnya membasahi ujung jalan ini.....

Waktu seakan kembali membeku  mencari tatanan baru yang membuat semua orang berharap banyak kepada sang waktu, semua berbalik seperti kehilangan yang ada  dan pernah ada yang semua harus menjadi nyata adanya.

Aku mencarimu tentang canda tawamu yang tidak pernah ada lagi tentang riuhnya pedagang kaki lima yang entah akan bagaimanapun tidak akan bis atergantikan oleh cafe dan restoran penuh bisnis dan memikirkan uang.

Semua tidak akan pernah tergantikan lagi ...

#sayidj

 

Ikuti tulisan menarik Sayid Jumi Anto S.Pd lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu