x

Iklan

Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 16 Februari 2022 14:50 WIB

Tak Kunjung Jadi Kuning Tua

Ketika sajak-sajak yang belum selesai ditulis menampar kedua pipinya, dan ranum di pohon kalbunya. - Silivester Kiik - 2022

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di sepanjang hari dan malam

aku ikhlas menabung kata

yang perlahan hilang dimakan zaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Wajah muram memungut titik koma

yang dijatuhkan generasi ketika hendak membaca

seperti buah yang tak kunjung jadi kuning tua

di tanah gersang—tanah yang dilupakan.

 

Kampung dan kotaku mulai kering dan asing

lapar—haus dirayakan setiap pekan

bayang-bayang sajak berhamburan di kaca-kaca jendela hingga tembok

mencari teduh—meminang peluk

ketika hujan tandang dan semuanya bisu di hadapan waktu.

 

Pada siapa keluh dimandatkan?

apakah ada isak bergulir jernih dari matanya?

bimbang digenggam—ketika sajak-sajak yang belum selesai ditulis menampar kedua pipinya.

dan ranum di pohon kalbunya.

 

Atambua, 16 Februari 2022

Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB