x

menggambarkan kekuatan yang ditumpahkan kedalam sebuah tarian

Iklan

Dzakwan Ariqah

Siswa Kelas Beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali
Bergabung Sejak: 3 Februari 2022

Kamis, 17 Februari 2022 07:30 WIB

Menjaga Eksistensi Kebudayaan di Tengah Arus Globalisasi


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbhineka. Bangsa yang memiliki sejuta keberagamaan. Bangsa yang kaya suku dan budaya. Tidak hanya itu, Indonesia juga mempunyai keragaman bahasa daerah, adat istiadat, serta agama. Dari situlah Indonesia disebut Nusantara.

Seluruh dunia telah mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagamaan. Kaya akan ragam budaya tersebut menyebabkan adanya ciri khas yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Keragaman budaya tersebut menjadi kebanggaan bagi Indonesia sekaligus tatangan tersendiri bagi bangsa ini guna mempertahankan dan melestarikan budaya tersebut agar nantinya bisa diwariskan kepada generasi bangsa selanjutnya. Jangan sampai nantinya hanya sebuah kata tanpa adanya pembuktian dan realita yang terdengar di telinga anak cucu kita ketika keragaman budaya itu telah hilang.

Potensi hilangnya eksistensi keragaman budaya di Indonesia bukanlah hal yang mustahil. Apalagi dizaman globalisasi ini. Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Memiliki kemampuan untuk bisa memfilter hal-hal yang dibawa oleh arus globalisasi merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia sendiri. Tentunya kita semua tidak ingin adanya budaya asing yang masuk melalui globalisasi itu menjadi “pencemar” bagi budaya kita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Globalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu fenomena tersebarnya nilai-nilai budaya yang ada di seluruh dunia dengan mudah. Fenomena globalisasi yang ditandai dengan adanya kemanjuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi (IPTEK) menyebabkan komunikasi antar daerah, antar negara yang semakin mudah tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Tanpa disadari, pengaruh globalisasi tidak hanya sebatas pada bidang teknologi dan komonikasi semata namun juga berdampak pada budaya. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan berdampak sangat luas pada sistem budaya masyarakat. Pengaruh globalisasi yang begitu dahsyat dikhawatirkan akan mengancam eksistensi dari kebudayaan kita.

Beragam faktor juga dapat menjadi pendorong hilangnya eksistensi dari kebudayaan di Indonesia dikarenakan globalisasi, seperti kurangnya kemampuan masyarakat dalam memfilter budaya luar yang masuk, kurangnya pembelajaran budaya khususnya pada tingkat pendidikan, rasa nasionalisme atau cinta tanah air yang masih tergolong rendah khususnya pada kalangan gnerasi milenial. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya pengetahuan tentang budaya budaya Indonesia seperti lagu daerah, tarian daerah, pakaian adat, alat musik tradisonal dan lain-lain. Bahkan generasi milenial saat ini lebih mengetahui kebudayaan asing dibandingkan kebudayaan negaranya sendiri.

Untuk mencegah hilangnya eksistensi kebudayaan maka perlu diambil langkah-langkah preventif oleh segenap bangsa. Salah satu langkah kecil dalam pencegahan tersebut adalah implementasi nilai-nilai yang terkadang dalam pancasila sebagai falsafah bangsa. Pancasila bukan hanya berfungsi sebagai dasar negara yang menjadi pedoman dalam menjalankan roda pemerintahan namun juga harus menjadi pedoman dalam menjalankan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun keadaan zaman saat ini telah mengalami perubahan yang begitu cepat, bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan jati diri sebagai bangsa yang kaya keragaman budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai pedoman kehidupan.

Implementasi nilai-nilai pancasila merupakan PR besar bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus mampu menyiapkan generasi penerus yang peka akan setiap perubahan yang ada. Generasi penerus yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dalam menjaga eksistensi kebudayaannya khususnya kebudayaan daerahnya masing-masing.

Dengan demikian, adanya globalisasi bukan menjadi sebab hancurnya eksistensi kebudayaan kita. Justru, globalisasi seharusnya mampu menjadi alasan bagi bangsa ini untuk menjaga jati diri bangsa dengan tetap mengikuti perkembangan zaman modern ini, sehingga Indonesia mampu menjadi bangsa yang memiliki peradaban dan maju dengan berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.

Ikuti tulisan menarik Dzakwan Ariqah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler