x

hijab not dangerous

Iklan

Vina Melani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Januari 2022

Kamis, 17 Februari 2022 12:40 WIB

Hijab Kedua

dari penulis amatir yang memberikan sudut pandangnya terhadap situasi yang sedang terjadi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

*KISAH DARI HINDUSTANI

'Muskaan Khan' seorang mahasiswi 19 tahun dari India. Dia adalah perempuan yang pertama saya lihat dalam video yang beredar di media sosial belakangan ini dan sekarang menjadi viral ramai di bincangkan media massa internasional. Pasalnya Muskaan Khan melakukan perlawanan ditengah meningkatnya pertikaian tentang hijab di sekolahnya. Peraturan itu melarang perempuan memakai hijab ketika di dalam kelas, kemudian peraturan ini menyebar hingga sekolah lain di India mengikuti aturan yang sama, yaitu: 'Pihak sekolah mengatakan para murid bisa mengenakan hijab di area sekolah tetapi tidak di dalam kelas.'

Bayangkan teman-teman saudara muslim kita di India harus melakukan hal tersebut demi menempuh pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya itu ketika dia memasuki area sekolah ia dihadang oleh segerombolan pemuda Hindu yang membawa selendang safron merah yang diasosiasi kan sebagai kelompok nasionalis Hindu. Pemuda Hindu itu mengikuti Muskaan Khan sambil mengolok-olok agar ia membuka hijabnya dan berteriak, "Jai Shri Ram" atau, "Salam Tuhan Ram". Muskaan Khan, yang mengenakan hijab, tetap berdiri dan bertahan di tempatnya, berteriak "Allahu Akbar" (Tuhan Maha Besar) sebagai balasannya. Ia tetap bertekad dan terus melawan ketika Keberadaan perempuan muslim yang memakai hijab dan burka di India dianggap sebagai pemandangan yang jamak.

Tidak lama kemudian, otoritas sekolah mengantarnya ke dalam. Ia berkata, "Ya, saya memang berteriak 'Allahu Akbar'. Ketika saya takut, saya memanggil Allah dan itu memberi saya kekuatan." katanya kepada BBC dari rumahnya di Kota Mandya, Negara Bagian Karnataka, tempat video itu diambil.

°SETELAH AKSI

Saya sangat terharu ketika di usianya yang masih 19 tahun Ia mampu melakukan hal itu, melawan sikap ketidak adilan yang ia dapat. Dia menyertakan Allah sebagai tamengnya untuk berlindung melawan kedzaliman. Dia hanya melakukan satu perlawanan ketika aturan agamanya diusik, yang kemudian membangkitkan perempuan muslim lainnya untuk memperjuangkan haknya. Alhasil seluruh pelajar India muslim dan perempuan muslim lainnya melakukan suatu aksi unjuk rasa yang besar menentang peraturan yang sangat tidak toleran itu.

Kisah saudari muslim kita dari India ini membuat saya terpana melihat satu aksinya menjadi sebuah aksi yang besar, di usia yang sangat muda dia tidak gentar membela agamanya. Terlahir didalam negeri minoritas, ia berdiri melawan diskriminasi. Sedangkan apa peran saya? Apa yang sudah saya kontribusikan didalam agama saya? Jika di usia 19 tahun masih sibuk dengan hal yang tidak bermanfaat, mencari diri, jangankan untuk agama, bahkan untuk diri sendiripun belum mampu. Saya masih sibuk dengan main-main dan tak sedikit waktu yang saya hamburkan dengan sia-sia

° APA YANG TERJADI

Kejadian ini memang bukan yang pertamakali. Bahkan mungkin kejadian yang luar biasa masih banyak lagi di luaran sana, hanya saja tidak tersorot publik. Dan pejuang agama Allah yang tidak kalah luar biasanya masih dipegang oleh saudara-saudara kita di Palestina sana. Mereka sangat sulit bahkan untuk mendirikan sholat 5 waktu mereka harus mempertaruhkan nyawa.

Sederet kejadian yang sedikit saya paparkan tadi menjadi bukti dari sebuah hadist yang pernah saya baca yaitu: Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

 

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

 

Apakah zaman yang dimaksud pada hadist tersebut, zaman kita sekarang? Wallahu', yang jelas berpegang teguh pada ajaran nabi dan perintah Allah sangat amat berat, bagai memegang bara api. Buktinya kita sangat sulit bergerak di publik hanya karena mereka tidak senang melihat kita tunduk pada syariat Allah. Untuk mengenakan hijab dan menutup satu pintu dosa saja masih sangat sulit untuk dilakukan, bahkan tidak terfikirkan untuk berniat sepintas pun.

Padahal jika direnungkan secara logika tidak ada yang salah dengan hijab, hijab hanya seuntai kain. Hijab tidak tajam, hijab tidak berbahaya bagi sekitar dan tidak melukai yang memakainya. Jika mereka tahu bahwa hijab bisa memberikan keselamatan. Mungkin hijab tidak akan pernah terlepas hingga akhir nafas.

Lalu mengapa di zaman ini sering muncul diskriminasi dan intoleransi terhadap kaum muslim terutama muslimah? Mengapa mereka takut dengan sebuah kain? Mengapa mereka sangat mempersulit gerak langkah padahal dalam fitrahnya, islam adalah agama yang membawakan pada keadilan, kedamaian, dan rahmat bagi semesta alam?

Jawabannya sudah jelas mereka tidak ingin agama Allah yang sangat mulia ini menyebar keseluruhan antero dunia. mereka sadar jika menghancurkan agama dan negara secara langsung mereka akan mudah kalah, karena populasi muslim hampir separuh dunia, maka dari itu mereka memilih untuk menghancurkan agama dan negara dengan menggerogoti syariat, dan membuat kita lalai agar bisa menjauhi Sunnah, kita akan meninggalkan perintah Allah dengan mencintai senjata yang musuh Allah buat dengan hal ini mudah bagi mereka untuk menghancurkan sebuah agama dan negara.

°DIMULAI DARI HIJAB

Lalu teman-teman hikmah apa yang dapat kita renungkan? Apa yang sudah bisa kita lakukan di usia kita saat ini? Pernah untuk membela agama Allah kah? Pernah mempertahankan perintah Allah? Minimal melaksanakan perintah agar terlihat baik di mata-Nya?

Dalam sebuah hadist Rosulullah saw menyatakan bahwa

المرأة عماد البلاد إذا صلحت صلحت البلاد وإذا فسدت فسدت البلاد

Wanita adalah tiang suatu negara, apabila wanitanya baik maka negara akan baik dan apabila wanita rusak maka negara pun akan rusak

Betapa sangat berpengaruh ya peran kita sebagai perempuan, ingatlah bahwa kita adalah sebaik-baik perhiasan. Dan kita juga adalah sumber fitnah. Maka dari itu saya hanya ingin mengajak para readers lillah untuk senantiasa bisa mempertahankan apa yang sangat berharga dalam diri kita. Mari kita jaga anugerah yang Allah berikan kepada kita.

Mari kita jaga diri ini dengan hijab, hiasi diri kita dengan ilmu, sempurnakan diri kita dengan mendekatkan diri pada Sang Kuasa. Jika kita bersama-sama memperbaiki dan menjaga pasti akan menjadi perempuan yang mulia dunia maupun di akhirat. In shaa Allah

Mari kita sudahi hal-hal yang membuat diri kita jatuh, tidak berarti. So readers lillah, yuk manfaatkan situasi aman di negara ini untuk sama sama memperjuagkan agama Allah, minimal kita melaksanakan perintah Allah diawali dengan berhijab.

Kita gunakan hijab sebagai dakwah. Sebagai ciri khas bahwa kita adalah perempuan muslim yang taat, Kita tidak berbahaya, kita mulia. Jika duluar sana saudari kita masi memperjuangkan hak agama mereka dengan gagah berani, kita pun harus bisa melakukan hal yang sama. Hanya saja Allah memberikan jalan yang berbeda bagi kita semua untuk bisa menempuh jannah-nya.

Jika jalan sodara kita menempuh Jannah-nya dengan cara masih tertindas Kita harus lebih memanjatkan syukur karena jalan kita untuk meraih Jannah-Nya sedikit ringan ujian hanya bergelut dengan rasa yang ada dalam diri yang tak jarang kita selalu kalah oleh nafsu, bukan kalah karena musuh Allah.  Wallahua'lam

 

لاحول ولاقوة الا بالله

Tiada daya dan upaya selain pertolongan Allah

Semoga opini dan pemaparan saya bisa bermanfaat bagi pembaca wabilkhusus untuk diri saya, semoga kita senantiasa selalu dalam naungan Allah.

Mohon maaf bila ada kesalahan kata, tulisan ini tidak untuk menyinggung pihak manapun ini hanya sebagai bentuk warning self saja.

Terimakasih atas waktunya untuk membaca artikel sederhana ini.

Ikuti tulisan menarik Vina Melani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu