x

Ilustrasi investasi bodong. Sumber foto: validnews.id

Iklan

Anggita Anggriana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Februari 2022

Senin, 21 Februari 2022 16:34 WIB

Pilih Investasi Emas, Tabungan dan Reksadana?

artikel ini bertujuan memberikan pandangan kepada perempuan untuk bijak dalam memilih instrumen investasi serta jangan takut untuk belajar berinvestasi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai seorang perempuan yang dihadapkan pada kondisi berada di rumah atau membantu suami mencari nafkah dengan tujuan untuk menambah penghasilan. Karena tidak mungkin menekan pengeluaran ditengah harga-harga yang tiap hari semakin naik terutama dimasa pandemi covid-19.

Sebagai perempuan kita cenderung memposisikan diri kita sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam memanagement keuangan didalam keluarga, namun berjalannya waktu banyak diantara kaum perempuan berfikir untuk mulai menambah penghasilan baik itu sebagai ibu rumah tangga ataupun yang aktif bekerja.

Investasi, adalah jawabannya. Dalam bahasa bisnisnya investasi merupakan salah satu bentuk passive income untuk kita kaum perempuan di zaman milenial ini dan kegiatan ini bisa dilakukan baik itu baik itu kita sebagai ibu rumah tangga maupun kita sebagai pekerja. Dengan berinvestasi tanpa kita sadari aset yang kita miliki akan berkembang terus. Filosofinya adalah: Dengan berinvestasi kita dengan sengaja menanam sesuatu untuk dapat menghasilkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Investasi merupakan cara perempuan menyimpan kelebihan aset yang dimiliki namun belum dikelola secara maksimal, dengan memposisikan aset dengan tepat maka kita akan merasakan manfaat atau hasil yang maksimal untuk keperluan diwaktu yang akan datang (jangka panjang).
Ada beberapa instrument investasi yang bisa menjadi pilihan oleh kaum perempuan

  1. Investasi Emas

Emas atau logam mulia merupakan salah satu instrumen investasi yang tak lekang dimakan oleh waktu, sejak zaman nabi muhammad saw logam mulia (dinar) merupakan instrument yang sangat berharga bahkan dijadikan alat perdagangan resmi yang sah, dan terbukti juga nilai emas tahan dengan inflasi.
Emas dari dulu digunakan sebagian masyarakat Indonesia sebagai alat untuk menyimpan aset (kekayaan) yang teruji untuk jangka waktu yang panjang.
Apapun kendala bisnis yang dialami manusia bahkan suatu negara, emas satu-satunya instrumen investasi yang safe heaven.
Investasi emas bisa dilakukan dalam bentuk perhiasan ataupun dalam bentuk emas lempengan yang bersertifikat Antam, tidak pernah ada dalam sejarah harga emas bisa turun, bahkan disaat harga minyak mentah dunia turun namun harga emas masih stabil bahkan naik. Emas merupakan bentuk investasi yang fleksibel karena bisa dijadikan investasi jangka panjang maupun jangnka pendek disesuaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan.
Namun, resiko keamanannya cukup tinggi dalam penyimpanan apalagi jika kita menyimpannya di rumah resikonya jika kita lalai dalam menyimpannya atau dicuri akan lebih safety jika kita menggunakan jasa safe deposit box di bank untuk menjaga kemanan.
Cermati dan kumpulkan informasi terkait manfaat serta biaya safe ceposit box di bank, apakah biaya (uang) yang digunakan untuk menyewa lebih kecil dibandingkan keuntungan yang didapat dari selisih nilai jual emas disaat kita memerlukan uang cash.

 

  1. Tabungan

Tabungan atau deposito lebih bersahabat di tengah masyarakat, kedua investasi ini merupakan invesatsi yang dianggap paling aman untuk dilakukan tanpa harus memiliki pertimbangan yang matang, dimana kita dapat mengambilnya sewaktu-waktu saat memerlukan dana untuk keperluan tertentu (emergency), namun jika kita mengambilnya dalam waktu dekat kita akan terkena penalty akibat perjanjian deposito yang telah disepakati bersama pihak bank.
Ada hal yangn perlu dipertimbangkan saat melakukan investasi tabungan (deposito) yaitu bunga yang diberikan dengan beban administrasi yang dikenakan setiap bulanya terhadap dana yang kita miliki apakah tetap menguntungkan atau malah merugi karena dipotong biaya admintrasi terus menerus setiap bulannya.

 

 

  1. Reksadana dan Saham

Berbeda dengan investasi emas dan tabungan investasi reksadana memerlukan pemahaman khusus, tidak semua perempuan memahami konteks berinvesntasi dalam bentuk reksadana dan saham. Perlu dipahami bahwa keuntungan dan resiko didalam investasi reksadana sama-sama tinggi. Oleh karena itu, jika kita mau melakukan investasi reksadana dan saham kita harus benar-benar memahami seluk beluknya secara detail jika kita tidak mau rugi.
Untuk investasi reksadana sendiri masih dikategirikan jauh lebih aman ketimbang investasi saham , “Reksadana cukup aman bagi kita kaum perempuan karena pihak bank atau badan investasilah yang berwenang dalam memilihkan investasi bagi kita, yang kita tahu hanyalah investasi ini akan berkembang dan kita mendapat keuntungan”
Walaupun keuntungan yang kita dapatkan dari investasi reksadana tidaklah sebesar jika kita mengikuti investasi saham, dikarenakan investasi dalam bentuk saham memerlukan analisis yang tepat dan tidak  bisa sembarangan selain itu kita harus sering memantau pergerakannya.
Reksadana dan saham adalah investasi jangka panjang karena memerlukan kesabaran dan kehati-hatian dalam mengambil keputusan untuk menjual saham yang dimiliki tanpa mengamati pergerakannya, selain itu diperlukan kewaspadaan dalam berinventasi di reksadana dan saham bisa saja tertipu oleh badan yang menawarkan surat-surat berharga alias bodong, pertimbangannya dimana keuntungan yang besar akan dibarengi dengan resiko yang juga lebih besar juga jika kita salah mengambil keputusan.

 

Selamat berivestasi..

 

Ikuti tulisan menarik Anggita Anggriana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

1 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB