x

Deskripsi gambar: Guru Berjuang Masa Depan Siswa Gemilang

Iklan

Winastri XII BDP 2

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Februari 2022

Senin, 28 Februari 2022 09:54 WIB

Arah Pendidikanmu Secerah Usahamu

Pendidikan di Indonesia pada saat ini beragam bentuknya, karena dari pandemi adalah salah satu faktornya. Penurunan semangat belajar para siswa menjadi permasalahan tingkat pendidikan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya pendidikan menjadi acuan untuk mengembangkan Negara Indonesia ini. Anggapan remeh dan penurunan angka prestasi di Indonesia semakin meningkat, disebabkan oleh pandemi yang terus berkelanjutan. Sebagai generasi bangsa, marilah bersama-sama menanamkan kesadaran tinggi terhadap pentingnya perstasi bagi kehidupan selanjutnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada saat ini pendidikan di Indonesia selalu mengalami penaikan dan penurunan, apa lagi dengan keadaan pada masa pandemi ini. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menurun, karena dengan adanya metode PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Menurunnya semangat belajar pada siswa-siswi menurunkan angka prestasi di Indonesia. Tidak hanya penurunan semangat pada para siswa namun penurunan angka nilai juga menjadi pengaruh angka prestasi di Indonesia. 

Prestasi siswa sangat memengaruhi masa depan bagi setiap anak. Karena pada masa ini, pendidikan minimal untuk melamar sebuah pekerjaan adalah Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/Sederajat). Ketika siswa memiliki prestasi minimal hingga tingkat SMA, maka masa depan akan lebih terarah dan terjamin. Dan hal tersebut juga dipengaruhi pula oleh kesadaran diri anak masing-masing. Perlu adanya sosialisasi sejak dini yang harus diterapkan pada setiap sekolah masing-masing daerah di Indonesia. 

Perlu diketahui, kegiatan belajar mengajar saat ini sangat beragam pada setiap sekolah di Indonesia. Hal tersebut seperti, pembelajaran sesi yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan metode separuh siswa melakukan pembelajaran pukul 07.00 hingga pukul 10.00 dan separuh siswa lainnya bergantian melakukan pembelajaran pukul 11.00 hingga pukul 14.00 atau menyesuaikan sesuai dengan ketentuan setiap sekolah. Namun ada juga beberapa sekolah di berbagai daerah yang melakukan pembelajaran dengan metode full time yaitu pembelajaran tanpa adanya sesi dalam satu kelas, pembelajaran dilakukan bersama dalam satu kelas dan dengan waktu yang penuh, yaitu umumnya dilakukan mulai dari pukul 07.00 hingga 12.00.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendidikan pada masa pandemi ini mungkin sebagian orang hanya mrnganggap sebuah kata "belajar" saja, tidak adanya penerapan ilmu didalamnya. Hal tersebut akibat dari salah satu kebijakan dengan ditiadakannya UN (Ujian Nasional) yang menjadi budaya prestasi pada tahun sebelum-sebelumnya. Namun perlu ditegaskan, dengan tidak adanya ujian nasional, maka hal tersebut tidak menjadi pematah semangat belajar siswa. 

Sosialisasi mungkin perlu diterapkan setiap enam bulan, agar siswa dan siswi selalu mendapatkan arah atau pencerah untuk meningkatkan kualitas belajarnya. Hal tersebut juga akan memengaruhi kualitas pada setiap anak. Menolak pemerosotan angka prestasi dengan berbagai macam metode dan cara. Kegiatan sosialisasi sebaiknya dilakukan sejak usia dini, pada setiap sekolah di Indonesia. Dimulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi kesadaran setiap anak, akan selalu ada pencerah dan jalan menuju masa depan yang cerah. Mengembangkan prestasi yang menguatkan pendidikan di Indonesia. Persaingan dunia mulai ketat, maka dengan meningkatkan prestasi yang kuat akan menjadi pondasi bagi Indonesia Maju. 

Namun, angka pendidikan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor prestasi saja. Namun faktor ekonomi juga sangat berpengaruh pada pendidikan setiap anak. Dengan rendahnya tingkat perekonomian keluarga, akan menjadi pengaruh putusnya pendidikan siswa maupun siswi. Hal tersebut sangat memengaruhi penurunan angka pendidikan di Indonesia. Adanya bantuan dari pemerintah untuk anak yang tidak mampu seperti bantuan berupa KIP (Kartu Indonesia Pintar) lalu bantuan dari sebuah perusahaan yang disalurkan ke sekolah seperti Holcim, Pertamina, dan lain sebagainya. Hal itu akan menjadi penompang pembelajaran siswa untuk menuju kesuksesannya. Namun tidak hanya bantuan bagi siswa yang tidak mampu saja, adanya beasiswa untuk anak yang berprestasi. Akan menjamin tersalurkannya pembelajaran yang layak untuk anak-anak di Indonesia. Jika ada kesuliatan pasti selalu ada jalan di setiap kesulitan tersebut. 

Ikuti tulisan menarik Winastri XII BDP 2 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler