[1]
Kepada setiap sunyi yang melahirkan rindu, aku ingin mencintai hari ini. Seperti bunga anggrek yang mekar di musim kemarau, menghijaukan matanya yang tak pernah dihinggapi debu-debu liar.
[2]
Kepada setiap rindu yang melahirkan puisi, aku ingin menggenggam jiwanya. Dengan seperangkat bait-bait yang menaungi wajahnya. Lihatlah; air yang mengalir di sungai itu, memainkan kata-katanya yang syahdu dengan suara diam yang tak tersakiti.
[3]
Aku ingin mencintaimu, layaknya matahari menyayanyi awan, yang ikhlas menciptakan senja untuk aku, dan merefleksikannya dengan seni mencintai yang utuh. Jadikan aku sebuah lilin kecil, yang tak padam di ruang sepi, dengan sepucuk doa yang selalu mewangi kepada Tuhan.
Atambua, 19 Februari 2022
Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.